Saat pelaksaan Sakramen Krisma dilakukan penumpangan tangan yang disertai juga dengan pengurapan minyak suci (biasanya) oleh Uskup. Seperti telah disebutkan sebelumnya, penerimaan Sakramen Krisma menyempurnakan inisiasi, dan melengkapi rahmat pembabtisan.
Seseorang yang telah menerima Sakramen Krisma dituntut untuk memiliki tanggung jawab iman, oleh sebab itu ia harus berada dalam usia yang cukup dewasa untuk dapat mempertanggungjawabkan serta mengembangkan kedewasaan imannya. Seseorang yang telah dewasa secara rohani akan dapat menghayati arti sakramen babtis yang telah diterimanya, serta bertindak menurut dorongan Roh Kudus, bukan hanya menuruti keinginan pribadi. Untuk dapat menerima sakramen Krisma, seseorang harus berada dalam kondisi rahmat, memiliki sikap hati yang bersih, tidak melakukan dosa berat sebelumnya.
Tuliskan 4 syarat menerima sakramen krisma ?
Ferdinand Magellan Di Asia wilayah negara manakah yang mereka duduki? apa yang mereka temukan dan bagaimana cara kerja penemuan tersebut … BJ Habibie
Buku Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SMP Kelas VIII
15 Kata-Nya kepada mereka: “Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita.16 Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah.”17 Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: “Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu.18 Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang.”19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.”20 Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.21 Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di meja ini.22 Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!”23 Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan berbuat demikian.2. Untuk lebih meresapkan isi bacaan Kitab Suci, guru mengulang kembali bacaan Kitab Suci tersebut dengan cara seperti berikut.- Peserta didik diminta untuk hening, menutup mata dan membayangkan seolah-olah dirinya berada dalam ruangan, yang di dalamnya telah duduk Yesus bersama dengan orang-orang di sekitarnya.- Dalam keheningan itu, guru membaca kembali secara perlahan-lahan bacaan Luk 22: 14-23, dengan meminta peserta didik membayangkan seolah mereka hadir dalam peristiwa tersebut.205Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti3. c. Berdasarkan bacaan tadi, bagaimana hubungan antara Perjamuan Malam ter-akhir dan Perayaan Sakramen Ekaristi dalam Gereja sekarang?4.
b. Dalam perjamuan tersebut, ada dua hal yang dilakukan Yesus yaitu: 1) Yesus mengambil cawan berisi anggur dan roti, Ia mengucap syukur dan memberikan pesan, “Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini menjadi kenangan akan Daku” (ay.
Ini artinya, bahwa roti melambangkan diri Yesus sendiri yang akan dipersembahkan melalui penderitaan-Nya di salib demi keselamatan manusia. Ini mengandung arti bahwa anggur melambangkan darah Kristus yang tertumpah di salib, juga demi keselamatan manusia.
Yesus berpesan agar para murid selalu melakukan kembali peristiwa ini, untuk mengenangkan diri-Nya.c. d. Dengan demikian, bagi Gereja sekarang, ekaristi pertama-tama merupakan Ucapan Syukur dan Pujian Kepada Bapa.
MetodePengamatan, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan.Waktu3 Jam Pelajaran.208Buku Guru Kelas VIIIPemikiran DasarSakramen penguatan adalah sakramen kedewasaan, pemantapan.
Di samping itu, doa yang intensif juga akan mempersiapkan orang untuk menerima kekuatan dan rahmat Roh Kudus dengan kerelaan batin (KGK, Art.
Sakramen Penguatan menyebabkan curahan Roh Kudus dalam kelimpahan seperti yang pernah dialami para Rasul pada hari Pentakosta, yang lebih berani mengakui nama Kristus.Orang yang telah menerima Sakramen Penguatan membawa konsekuensi: bertanggung jawab menjadi saksi Kristus baik dalam Gereja sendiri, dalam keluarga, di sekolah, di tempat kerja, dan di lingkungan masyarakat yang lebih luas.Kegiatan PembelajaranDoaGuru mengajak peserta didik untuk mengawali pelajaran dengan berdoa bersama.Allah Bapa yang Mahabaik dan penuh kasih, kami bersyukur kepada-Mu, karena Putra-Mu menganugerahkan Roh Kudus bagi kami.Sehingga melalui Roh Kudus Engkau senantiasa akan menyertai kami.Ya, Roh Kudus, hadirlah di sini, 209Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekertipenuhilah hati kami dengan roh kasih-Mu. Guru mengajak peserta didik untuk menyimak cerita tentang inisiasi seorang anak dalam kelompok orang dewasa.Jadilah BesarDi kalangan masyarakat suku Dani di Irian Jaya, dikenal suatu tradisi inisiasi yang selalu dilakukan untuk menandai seseorang yang akan disebut dewasa.
Tindakan ini menjadi tanda bahwa mulai saat itu si anak harus melakukan pantang makan makanan tertentu. Anak-anak yang diinisiasi, secara ritual harus pergi mandi supaya lepas dari ketergantungan terhadap ibu-ibu mereka.
Dua hari berikutnya anak-anak itu harus pergi mengemis daging dengan menyanyi ke desa-desa tetangga. Mereka seperti dipanggang dan hampir mati lemas, namun 210Buku Guru Kelas VIIIharus kembali dengan selamat.
Setiap anak perempuan dihembusi oleh orang tuanya, disertai harapan “semoga kamu hidup terus”. Guru memberikan sedikit pengarahan tentang cerita, yang kemudian meminta peserta didik untuk mengamati gambar penerimaan Sakramen Penguatan.3. Guru meminta peserta didik untuk merumuskan beberapa pertanyaan sehubungan dengan cerita dan gambar yang diamati. Peserta didik memplenokan hasil diskusi mereka.Langkah 2Memahami Makna Sakramen Penguatan/Krisma Berdasarkan Ajaran Gereja dan Kitab Suci1.
Peserta didik diminta untuk membaca teks KGK dan Kitab Suci berikut ini.KGK 1316Penguatan menyempurnakan rahmat Pembaptisan.
Itu adalah Sakramen yang memberi Roh Kudus, supaya mengakarkan kita lebih kuat dalam persekutuan anak-anak Allah, menggabungkan kita lebih erat dengan Kristus, memperkuat hubungan kita dengan Gereja, membuat kita mengambil bagian yang lebih banyak dalam perutusannya, dan membantu kita, supaya memberi kesaksian iman Kristen dengan perkataan dan perbuatan.211Pendidikan Agama Katolik dan Budi PekertiKisah Para rasul 2:1-131 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untukmengatakannya.5 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Di samping itu, doa yang intensif juga akan mempersiapkan orang untuk menerima kekuatan dan rahmat Roh Kudus dengan kerelaan batin (KGK, 1310).Langkah 3Refleksi1. Kini renungkanlah dalam hatimu: Apa yang kalian pahami tentang makna dari Sakramen Penguatan?
Tuliskanlah hasil refleksi kamu dalam bukumu.DoaGuru mengajak peserta didik untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan doa Roh Kudus dari Puji Syukur no.
Be First to Comment