Press "Enter" to skip to content

Tujuan Penerimaan Sakramen Orang Sakit Adalah

Sistem katekese digital ini sangat membantu umat yg sulit membagi waktunya tp ingin belajar n mencari tau ttg pengajaran dalam gereja katolik. NB : Usul : Doa St. Aquinas dibagikan spy bisa dibawa2 n didoakan dg mudah kpn saja. Suzy Muliani Sistem katekese – Iman yang mencari pengertian Terobosan terbaru dalam dunia Katekis 5 Ide yang sangat baik dan jika berjalan dengan lancar akan banyak memberi “sinar” baru dalam dunia Katolik.. Missourini Harianto Ide yang sangat baik dan jika berjalan dengan lancar akan banyak memberi “sinar” baru dalam dunia Katolik.. Salut n bangga u/Pak Stefanus Tay n Ibu Ingrid Tay. Sistem katekese digital ini sangat membantu umat yg sulit membagi waktunya tp ingin belajar n mencari tau ttg pengajaran dalam gereja katolik. NB : Usul : Doa St. Aquinas dibagikan spy bisa dibawa2 n didoakan dg mudah kpn saja.

Tujuan dari rahmat sakramen baptis, ekaristi, krisma, tobat, dan pengurapan orang sakit

“Kata mereka Varden sudah bersekutu dengan kaum Urgal dan mengumpulkan tentara untuk menyerang kita. Kulit di sekitar rahangnya kering dan pecah-pecah, penuh gundukan lemak keras, seperti mentega dingin yang membusuk. Kontras dengan leher dan rahangnya, anggota tubuhnya yang lain sangat kurus di luar kewajaran. Pedagang pertama dengan sia-sia berusaha mengecilkan pantatnya agar bisa masuk ke kursi sepenuhnya.

Hanya berkat usaha tanpa henti Raja untuk kallanlah makanya kalian bisa mendebat kami dengan aman. Kalau ia, dengan segala kebijakannya, terpaksa menarik dukungan, kalian akan hancur!”

Pengurapan orang sakit

Baru menderita sakit ataupun makin memburuknya kondisi kesehatan membuat sakramen ini dapat diterima berkali-kali oleh seseorang.

Untuk Apa Sakramen Pengurapan Orang Sakit?

Kekeliruan mengenai pemahaman tentang makna Sakramen Pengurapan Orang Sakit kadang membuat umat takut atau enggan untuk menerima. Pemahaman yang sudah ditanam dalam pemikiran masing-masing umat adalah efek langsung dari penerimaan sakramen, yakni mempercepat dan memastikan kematian.

Pertama-tama, penulis akan menggunakan metode studi tekstual — mencermati teks asli dalam bahasa Latin dari ritus sakramen ini, baik sebelum maupun sesudah Konsili Vatikan II; kedua, hasil proses pencermatan ini kemudian dilanjutkan dengan upaya memahami model-model pembaruan yang ditekankan dalam Konsili Vatikan II melalui Konstitusi Dogmatis Sacrosantum Concilium tentang Pembaruan Liturgi; dan pada bagian terakhir, penulis akan membandingkan transformasi — segi makna, teologi, ritus, pelayan, dll., — yang diterangkan melalui perbandingan sebelum dan sesudah Konsili Vatikan II. Tujuan dari semua proses pencermatan ini adalah agar umat dibantu untuk memperbarui makna sakramen Pengurapan Orang Sakit dan bagaimana ritus-ritus yang dibuat dipahami dengan baik.

Praktik dalam sakramen-sakramen merupakan formasi lanjutan (on going formation) dari karya-karya Yesus dan wejangan-Nya kepada para murid, yakni seruan pembaptisan (Mat 28:19), ekaristi (Luk 22:15-20), atau kisah-kisah penyembuhan (Yoh 9:1-7). Rasul Yakobus bahkan menekankan demikian: “Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan” (Yak 5:14).

Dua hal yang ditekankan dalam pernyataan Rasul Yakobus adalah kekuatan doa dan pengurapan melalui minyak demi kesembuhan orang sakit.

Sakramen Pengurapan Orang Sakit

Untuk kedua hal di atas (sakit dan usia lanjut) juga dituntut masih dapat menggunakan akal budi[2]. Orang sakit yang tidak sadar lagi atau kehilangan penggunaan akal sehat, jika mereka pernah menyatakan keinginannya sewaktu dalam keadaan sehat untuk menerima sakramen pengurapan ini. Jika dianggap perlu dan dikehendaki oleh si sakit, sakramen pengampunan dosa dapat diberikan.

Maka keluarga si sakit hendaknya menghubungi pengurus lingkungan/ stasi atau langsung pada romo. Dalam keadaan tertentu dimungkinkan penerimaan sakramen pengurapan orang sakit setelah upacara pembaptisan darurat. Dalam hal ini pelayan sakramen pengurapan orang sakit menjamin bahwa peristiwa tersebut terdokumentasikan dengan baik.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.