Makna pernikahan dalam Katolik, seperti dilansir dari Keuskupan Agung Jakarta, adalah perjanjian atau foedus antara seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk membentuk kebersamaan hidup. Dan berikut adalah susunan pemberkatan pernikahan atau sakramen perkawinan di Gereja Katolik:
Imam lalu memercikan air suci kepada kedua mempelai dan para kerabatnya.
Sambil memercikan air suci, Imam dapat mengucapkan kata-kata ini : “Semoga Allah memberi rahmat dan berkat, agar Saudara-saudara menghadap kepada-Nya dengan hati yang suci.
Imam kemudian memberikan salam selamat datang kepada kedua calon mempelai beserta para kerabatnya. Semoga peristiwa indah ini Akan menjadi kenangan penuh rahmat Dalam hidup kalian.
Sekarang marilah kita masuk ke rumah Tuhan dan menyerahkan seluruh harapan Saat di depan altar setiap orang memberi penghormatan dengan membungkuk khidmat. Imam menyatakan kata pembuka kepada kedua mempelai dan umat yang hadir untuk mengarahkan perhatian pada perayaan perkawinan. Umat dipersilahkan untuk berdiri lalu putra atau putri altar membawakan air suci kepada Imam.
Imam kemudian menanyakan kedua mempelai tentang kehendak bebas, kesetiaan dan kesediaan menerima serta mendidik anak mereka. Imam menerima Kesepakatan Perkawinan dari kedua mempelai sambil mengucapkan, “Semoga Tuhan memperteguh janji yang telah kalian nyatakan di hadapan gereja dan berkenan melimpahkan berkat-Nya kepada kalian berdua.
Setelah itu Imam mempersilahkan kedua mempelai secara bergantian mengambil cincin dan mengenakannya kepada pasangannya. Imam memberkati kitab suci, salib dan rosario lalu memberikannya kepada kedua orang tua mempelai. Sambil menyerahkan orangtua dapat mengucapkan, “Terimalah Kitab Suci, Salib dan Rosario ini sebagai bekal perjalanan hidup Perkawinan. Baik dalam suka maupun duka, pergunakanlah semua ini dengan semestinya.
Tata Perayaan Perkawinan (TPP) Baru
Pada tanggal 31 Januari 2011, KWI telah mempromulgasikan Tata Perayaan Perkawinan (TPP) yang baru, dan diberlakukan secara ad experimentum. Buku ini didasarkan pada Ordo Celebrandi Matrimonium yang terakhir diperbarui tahun 1991, sekaligus merupakan revisi atas buku Upacara Perkawinan yang dulu diterbitkan PWI-Liturgi (sekarang Komisi Liturgi KWI) pada tahun 1976. Disajikan pula tips-tips, baik sesuai yang dianjurkan buku TPP maupun berdasar pengalaman pribadi, agar persiapan dan pelaksanaan liturgi perkawinan dapat berjalan dengan lancar, benar, khidmat, dan agung. Menjelang perayaan Perkawinan hendaklah kedua calon mempelai mempersiapkan diri dengan perayaan Sakramen Tobat, dan bila dianggap perlu sesudah itu mereka mengadakan latihan untuk liturgi perkawinannya bersama imam, para saksi dan orang tua (TPP 47). Mempelai sebaiknya tidak membacakan doa umat atau membaca salah satu bacaan, sebab bagi merekalah Sabda Tuhan diarahkan. Dalam menentukan tanggal perkawinan, kedua mempelai wajib bersepakat dengan Imam yang akan memimpin perayaan. Persepakatan ini dengan memperhatikan lowongnya gereja dari kegiatan liturgi lainnya. Sangat disarankan bagi pasangan yang hendak menikah agar memastikan kesediaan Imam dan lowongnya gereja pada tanggal dan jam yang dikehendaki, sebelum menentukan waktu perayaan lainnya (resepsi, upacara adat, dll).
Misa ritual “ Missa pro sponsis ” khusus untuk perkawinan ( Misa bagi Mempelai ), dengan doa-doa dan bacaan-bacaan bertema perkawinan dapat diadakan pada hari biasa.
Bila perkawinan dirayakan pada hari-hari liturgi kelas satu (Natal, Paskah, masing-masing dengan oktafnya, Pentakosta, Tri Hari Suci Paskah, Penampakan Tuhan, Kenaikan Tuhan, Tritunggal Kudus, Tubuh dan Darah Kristus, Hati Yesus, Kristus Raja, Maria Dikandung Tanpa Dosa dan Maria Diangkat ke Surga), maka dipakai Misa hari yang bersangkutan lengkap dengan bacaan-bacaannya. Bila dirayakan pada Masa Natal atau pada hari Minggu sepanjang tahun dengan kehadiran umat paroki, maka dipakai rumus Misa Hari Minggu yang bersangkutan. Akan tetapi pada minggu-minggu ini salah satu bacaan dapat diambil dari yang disediakan untuk perayaan perkawinan.
Perayaan Perkawinan dapat pula diadakan pada Masa Adven dan Prapaskah dengan mempertimbangkan semangat tobat pada masa itu, sehingga tidak perlu mengadakannya dalam suasana kemeriahan yang berlebihan baik di dalam perayaan liturgis maupun di luar perayaan liturgis (TPP 71). Menjadi jelas, bahwa Liturgi Perkawinan yang diadakan pada hari biasa menggunakan rumus Misa bagi Mempelai, sedangkan yang diadakan pada hari Minggu menggunakan rumus Misa hari Minggu yang bersangkutan (dengan pengecualian tertentu pada Masa Natal dan Minggu Biasa).
Semua isi doa dan bacaan harus mengacu kepada buku Tata Perayaan Perkawinan yang baru. Draft buku panduan harus dimintakan persetujuan Imam yang akan memimpin perayaan termasuk lagu-lagunya, sebelum diperbanyak. Sangat disarankan agar mempelai memilih sendiri bacaan-bacaan dari daftar pilihan yang sudah disediakan. Mazmur tanggapan dan Bait Pengantar Injil dibawakan dari mimbar atau tempat lain yang cocok (TPP 58).
Petugas Koor, Misdinar dan Lektor disesuaikan dengan kebijakan paroki masing-masing. Bila Lektor hendak dipilih dari keluarga mempelai, harus dipastikan bahwa yang bersangkutan mempersiapkan diri dengan baik, karena dalam Liturgi Sabda, Lektor bertindak sebagai “jurubicara Allah.”
Bila tidak ada petugas koor, Lektor membacakan antifon pembuka ketika perarakan masuk dan antifon komuni ketika Imam menyambut Tubuh dan Darah Kristus.
Beberapa bagian tampak baru walaupun lama (karena sudah tercantum dalam buku sebelumnya atau yang lebih tua).
Beberapa bagian lainnya merupakan penegasan dari apa yang termuat dalam Tata Perayaan Ekaristi. Maka tepatlah bahasa yang dipakai oleh buku baru ini, yakni Tata Perayaan Perkawinan dalam Misa.
Pilihan doa, bacaan dan tata cara bisa dilihat pada artikel terpisah. Tanpa perarakan, Imam menyambut mempelai dan keluarganya yang sudah siap di tempat masing-masing.
Ritus Tobat ditiadakan dan dapat diganti dengan percikan air suci sebagai pengenangan akan pembaptisan. Dapat dinyanyikan pula Madah Kemuliaan, kecuali bila perkawinan dilangsungkan pada Masa Adven dan Prapaskah.
Doa Pembuka dapat dipilih dari buku TPP bila menggunakan rumusan Misa bagi Mempelai. Bacaan dapat dipilih dari buku TPP dalam Misa bagi Mempelai. Bacaan Kedua tidak wajib ada dalam Misa bagi Mempelai. Mohon restu diiringi nyanyian yang sesuai untuk maksud ini.
Apabila mohon restu dilakukan dengan memberi nasihat-nasihat, tidak perlu ada nyanyian pengiring.
Di hadapan mempelai yang berdiri Imam memberikan pengantar (TPP 98). Dilakukan dengan tanya jawab, diucapkan bersama-sama oleh mempelai laki-laki dan perempuan ketika menjawab pertanyaan Imam (TPP 99). Dari segi tata gerak, cara yang baku adalah dengan berhadapan dan saling berjabat tangan.
Kalimat “yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia” diucapkan seluruhnya oleh Imam. Imam memberkati Kitab Suci, Salib dan Rosario, kemudian Orang Tua menyerahkannya kepada kedua mempelai. Imam memberi pengantar dan mengajak semua untuk hening sejenak. Lalu Imam merentangkan tangan dan mengucapkan doa berkat untuk mempelai entah dengan dibacakan atau dilagukan.
Sangat dianjurkan agar mempelai, para saksi dan orang tua menyambut komuni dalam dua rupa. Imam kemudian mengambil hosti dan mencelupkan ke dalam piala, lalu menerimakannya pada lidah penerima.
Imam memberikan Hosti yang langsung disantap oleh penerima, lalu penerima menghadap pelayan lain yang memegang piala, menerima piala itu dan meminumnya, lalu mengembalikan kepada pelayan itu. Kedua mempelai, para saksi, dan Imam menandatangani Surat Perkawinan gerejawi pada meja yang sudah disediakan di hadapan umat, bukan pada meja altar.
Susunan dan Tata Cara Pemberkatan Pernikahan di Gereja Katolik
Makna pernikahan dalam Katolik, seperti dilansir dari Keuskupan Agung Jakarta, adalah perjanjian atau foedus antara seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk membentuk kebersamaan hidup. Dan berikut adalah susunan pemberkatan pernikahan atau sakramen perkawinan di Gereja Katolik: Imam lalu memercikan air suci kepada kedua mempelai dan para kerabatnya.
Sambil memercikan air suci, Imam dapat mengucapkan kata-kata ini : “Semoga Allah memberi rahmat dan berkat, agar Saudara-saudara menghadap kepada-Nya dengan hati yang suci.
Imam kemudian memberikan salam selamat datang kepada kedua calon mempelai beserta para kerabatnya. Semoga peristiwa indah ini Akan menjadi kenangan penuh rahmat Dalam hidup kalian. Sekarang marilah kita masuk ke rumah Tuhan dan menyerahkan seluruh harapan Saat di depan altar setiap orang memberi penghormatan dengan membungkuk khidmat.
Imam menyatakan kata pembuka kepada kedua mempelai dan umat yang hadir untuk mengarahkan perhatian pada perayaan perkawinan. Umat dipersilahkan untuk berdiri lalu putra atau putri altar membawakan air suci kepada Imam. Imam kemudian menanyakan kedua mempelai tentang kehendak bebas, kesetiaan dan kesediaan menerima serta mendidik anak mereka. Imam menerima Kesepakatan Perkawinan dari kedua mempelai sambil mengucapkan, “Semoga Tuhan memperteguh janji yang telah kalian nyatakan di hadapan gereja dan berkenan melimpahkan berkat-Nya kepada kalian berdua.
Setelah itu Imam mempersilahkan kedua mempelai secara bergantian mengambil cincin dan mengenakannya kepada pasangannya. Imam memberkati kitab suci, salib dan rosario lalu memberikannya kepada kedua orang tua mempelai. Sambil menyerahkan orangtua dapat mengucapkan, “Terimalah Kitab Suci, Salib dan Rosario ini sebagai bekal perjalanan hidup Perkawinan. Baik dalam suka maupun duka, pergunakanlah semua ini dengan semestinya.
Iman Katolik …..Media Informasi dan Sarana Katekese
kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906 KITAB SUCI + Deuterokanonika Kejadian Keluaran Imamat Bilangan Ulangan Yosua Hakim-Hakim Rut 1 Samuel 2 Samuel 1 Raja-Raja 2 Raja-Raja 1 Tawarikh 2 Tawarikh Ezra Nehemia Tobit Yudit Ester Ayub Mazmur Amsal Pengkhotbah Kidung Agung Kebijaksanaan Sirakh Yesaya Yeremia Ratapan Barukh Yehezkiel Daniel Hosea Yoel Amos Obaja Yunus Mikha Nahum Habakuk Zefanya Hagai Zakharia Maleakhi 1 Makabe 2 Makabe Matius Markus Lukas Yohanes Kisah Para Rasul Roma 1 Korintus 2 Korintus Galatia Efesus Filipi Kolose 1 Tesalonika 2 Tesalonika 1 Timotius 2 Timotius Titus Filemon Ibrani Yakobus 1 Petrus 2 Petrus 1 Yohanes 2 Yohanes 3 Yohanes Yudas Wahyu : – Pilih kitab kitab, masukan bab, dan nomor ayat yang dituju Katekismus Gereja Katolik No. katekismus yang dikehedaki, misalnya 3, 67, 834 atau 883-901 Materi iman Dokumen Gereja Pilih Dokumen Ad Gentes Apostolicam Actuositatem Christus Dominus Dei Verbum Dignitatis Humanae Gaudium Et Spes Gravissimum Educationis Inter Mirifica Lumen Gentium Nostra Aetate Optatam Totius Orientalium Ecclesiarum Perfectae Caritatis Presbyterorum Ordinis Sacrosanctum Concilium Unitatis Redintegratio yang dikehedaki – 0 (nol) untuk melihat daftar isi -(catatan kaki lihat versi Cetak)
Semoga rahmat damai sejahtera dan kasih Allah berlimpah-limpah atas kita sekalian.
I : Terima kasih atas kepercayaan bapak dan ibu kepada Gereja untuk melangsungkan tugas yang suci ini. Semoga dengan perantaraan Gereja, pernikahan mereka diteguhkan dan diberkati oleh Allah yang Mahakuasa. Mempelai berdua yang berbahagia, atas nama Gereja saya akan memohonkan berkat Tuhan untuk menyucikan cinta kasih anda berdua dalam membentuk keluarga yang baru dan sejahtera. Sekarang persiapkanlah dirimu dengan hati yang suci agar pantas menerima rahmat Tuhan dalam sakramen ini.
I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau menganugerahkan kepada kami kekuatan hati, cinta kasih, dan penguasaan diri. I : Engkau sanggup memelihara panggilan kudus dalam hati kami, yang menaruh seluruh kepercayaan kepadaMu.
Pilihan 3 I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau tetap setia dan selalu membuktikan cintaMu kepada kami. I : Ya Allah yang mahasetia, Engkau telah menguduskan cintakasih suami isteri, dan mengangkat perkawinan, menjadi lambang persatuan Kristus dengan Gereja.
Engkau menghendaki agar pria dan wanita, membangun keluarga yang bahagia. I : Tuhan yang mahamurah, dengarkanlah permohonan kami dan curahkanlah rahmatMu kepada kedua mempelai ini.
Teguhkanlah usaha mereka untuk saling mencintai dengan setia, dan bersama-sama menyumbangkan jasa bagi kesejahteraan masyarakat. I : Allah yang mahakuasa, kedua mempelai ini akan Kausatukan dalam sakramen perkawinan. Pilihan 3: Pembacaan dari surat pertama rasul Paulus kepada umat di Korintus 12:31-13:8a BACAAN INJIL : Pilihan 2: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Matius 22:35-40 TEMA 2 PERJANJIAN SETIA BACAAN I:
Pilihan 2: Pembacaan dari surat rasul Paulus kepada umat di Efesus 5:2a.21-33 Pilihan 3: Pembacaan dari surat Rasul Paulus kepada umat di Roma 8:31b-35.37-39. Pilihan 4: Pembacaan dari surat rasul Paulus kepada umat di Kolose 3:12-17 Pilihan 2: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Yohanes 2:1-11 TEMA 4 CINTA MEMPERSATUKAN Pilihan 2: Pembacaan dari surat rasul Paulus kepada umat di Roma 12:1-2.9-18 Pilihan 3: Pembacaan dari surat pertama rasul Paulus kepada umat di Korintus 6:13c-15a.17-20
Pilihan 3: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Matius 5:1-12a HOMILI OLEH IMAM: semua duduk Saksi mendampingi ke dua mempelai di sebelah kanan dan kirinya.) I : Mempelai berdua yang bahagia, saudara telah datang kemari untuk merayakan sakramen perkawinan di hadapan pejabat Gereja dan disaksikan oleh umat beriman. I : ………. (nama mempelai), Adakah saudara meresmikan perkawinan ini sungguh dengan ikhlas hati? M: Romo, sesuai dengan petunjuk Tuhan sendiri kami berdua telah saling memilih sebagai teman hidup. I : Mempelai berdua yang bahagia, setelah mengadakan penyelidikan seperlunya (dan dikuatkan oleh pernyataan para saksi), saya selaku pejabat Gereja meluluskan permintaan saudara.
Saya persilahkan saudara masing-masing mengucapkan perjanjian nikah di bawah sumpah. Dihadapan imam dan para saksi saya, ……(nama), menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa…….. (nama mempelai wanita) yang hadir di sini mulai sekarang ini menjadi istri saya.
Dihadapan imam dan para saksi saya, ……(nama), menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa……. (nama mempelai pria) yang hadir di sini mulai sekarang ini menjadi suami saya. I : …….(nama mempelai pria), maukah saudara menikah dengan …….(nama mempelai wanita) yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun dalam duka? I : ……..(nama mempelai wanita), maukah saudara menikah dengan ……..(nama mempelai pria) yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun dalam duka? I : Atas nama Gereja Allah dan dihadapan para saksi dan hadirin sekalian, saya menegaskan bahwa perkawinan yang telah diresmikan ini adalah perkawinan katolik yang sah.
Semoga sakramen/upacara kudus ini menjadi bagi saudara berdua sumber kekuatan dan kebahagiaan. I : Marilah kita berdoa bagi kedua mempelai ini yang sudah menikah di hadapan altar. I : Bapa yang kudus, Engkau menciptakan manusia menurut citraMu, sebagai pria dan wanita Kauciptakan mereka. Engkau menetapkan agar mereka sebagai suami istri bersatu lahir batin dan sehati sejiwa melaksanakan tugasnya di tengah masyarakat.
( ) Ya Allah, Engkau memilih cinta kasih suami istri untuk melambangkan rencana cintaMu dan perjanjian yang Kauikat dengan umatMu. Lambang ini Kauberi arti sepenuhnya dalam perkawinan kaum beriman yang menandakan hubungan cinta antara Kristus dengan GerejaNya.
Semoga mereka membangun rumah tangga yang bahagia, mendidik anak-anaknya menurut ajaran Injil dan akhirnya layak memasuki keluargaMu di surga. Ya Bapa yang kudus, kedua mempelai ini telah menikah di hadapanMu. Semoga mereka kelak dengan gembira mengambil bagian dalam perjamuan surgawi.
I : Saudara-saudara yang terkasih, marilah kita berdoa dengan rendah hati dan memohonkan berkat Allah untuk kedua mempelai ini. Dengan rendah hati kami berdoa bagi kedua mempelai yang Kaupersatukan dalam sakramen perkawinan. Semoga mereka mencapai usia lanjut yang sejahtera dan bersama dengan sahabat-sahabatnya akhirnya memasuki kerajaan surga.
I : Saudara-saudara yang terkasih, marilah kita berdoa dengan rendah hati, supaya Tuhan rela mencurahkan berkat dan rahmatNya atas kedua mempelai ini yang telah menikah dalam Kristus. Engkau menciptakan pria dan wanita supaya mereka dipadukan menjadi satu. Engkau mengajarkan bahwa perkawinan yang telah Kauteguhkan tak boleh diceraikan. () Ya Allah, Engkau menguduskan ikatan suami isteri dan mengangkat perjanjian nikah menjadi lambang persatuan Kristus dengan Gereja.
Pandanglah dengan rela mempelai wanita ini, agar rahmat cinta dan damai tinggal dalam hatinya. Semoga mereka mencapai usia lanjut dan akhirnya memasuki kehidupan bahagia dalam kerajaan surga.
Bapa yang kudus, Engkau menciptakan manusia menurut citraMu, sebagai pria dan wanita Kau ciptakan mereka. Engkau menetapkan agar mereka sebagai suami isteri bersatu lahir batin dan sehati sejiwa melaksanakan tugasnya di tengah masyarakat. Pandanglah dengan rela mempelai wanita ini, agar rahmat cinta dan damai tinggal dalam hatinya.
Dan kini kami mohon kepadamu, ya Tuhan, semoga kedua mempelai ini tetap bersatu sebagai suami isteri, terpandang karena peri hidup yang baik dan berjasa untuk sesama dalam lingkungan mereka. Semoga mereka mencapai usia lanjut dan akhirnya memasuki kehidupan bahagia dalam kerajaan surga. I : Ya Tuhan, kami mohon, curahkanlah berkatMu + atas kedua cincin ini.
Semoga siapa pun yang memandangnya, memakainya untuk berdoa, menerima kelimpahan rahmat kasihMu sendiri, agar dalam kuasa salibMu mampu memikul salib kehidupannya sehari-hari, agar oleh kuasa sabdaMu terbangunlah hidupnya menjadi putera-puteri yang Kaukasihi dan berkenan kepadaMu, agar oleh dukungan doa bunda Maria, doa-doanya berkenan kepadaMu dan Kaukabulkan demi keselamatan jiwa dan raganya. I : Kenakanlah cincin ini pada jari isteri/suami saudara sebagai lambang cinta dan kesetiaan. M : ……….(nama pasangannya), terimalah cincin ini sebagai lambang kesetiaan dan cinta kasihku. Bersamaan dengan mempelai mohon doa restu, para saksi mengisi data dan menandatangani surat kesaksian mereka. I : Saudara-saudara, kini tiba saatnya mempelai berdua menunjukkan tanda terima kasih dan bakti kepada orang tua/walinya. Setiap kali sesudah sungkem kepada orangtua/wali mempelai akan menerima ‘bekal’ rohani dari orang tua yang ditandakan dengan Kitab Suci, Salib dan Rosario.
Sambil mengulurkan Kitab Suci di nampan, orang tua/wali (bisa salah satu saja) berkata: OT: Anak-anakku terimalah Kitab Suci ini, yang berisikan Sabda Tuhan sendiri untuk membangun hidupmu berdua.
Kemudian, mempelai datang kepada orangtua/wali yang satunya lagi untuk memohon doa restu. Sesudah selesai sungkem, orangtua/wali memberikan ‘bekal’ rohani yang ditandakan dengan Salib dan Rosario. Sambil mengulurkan Salib dan Rosario di nampan, orangtua/wali (bisa salah satu saja) berkata: L : Semoga orang tua mereka merasa terhibur karena menyaksikan kebahagiaan anaknya, sehingga pengantin baru ini sungguh diterima dalam lingkungan kaum kerabatnya.
P : Ya Tuhan, Allah kami, peliharalah saudara saudara kami ini dalam cintaMu, teguhkanlah dan bantulah mereka seumur hidup, dan bimbinglah mereka dalam usaha menciptakan keluarga bahagia. L : Semoga mereka membalas kejahatan dengan kebaikan, berlaku jujur terhadap setiap orang, bersemangat dan rajin dalam pekerjaan, dan hidup dalam damai dengan semua orang. P : Saudara-saudara terkasih, marilah menghaturkan puji dan syukur kepada Tuhan atas terlaksananya saling menerimakan sakramen perkawinan ini.
Lebih-lebih karena pada hari ini, kami berdua telah Kaupersatukan dalam ikatan suci sakramen perkawinan.
Mempelai Wanita: Allah, Bapa yang mahabaik, pujian syukur teriring ucapan terima kasih bagiMu karena kami telah Kauanugerahi orang tua yang telah mendidik kami dengan penuh kasih sayang. Mempelai berdua: Terimalah pula ungkapan syukur kami, ya Allah bersama dan untuk Romo ….., seluruh anggota koor dan semua Saudara yang telah menyemarakkan perayaan suci ini.
Semoga kami senantiasa Kaupersatukan, agar kelak dapat bersatu kembali dalam perjamuan abadi di surga. Semoga keluarganya menjadi saksi kehadiranMu yang penuh kasih di tengah masyarakat kami. L : Bapa yang mahabaik, dalam suasana penuh syukur ini perkenankanlah kami memohon dengan rendah hati, agar kamipun semakin teguh dalam kepercayaan akan kehadiran dan kasih setiaMu kepada kami. Semoga kami boleh ikutserta membangun dunia ini menjadi kerajaan kasih sejati, sesuai dengan teladan Kristus PuteraMu. Semoga hamba-hambaMu ini tetap Kaupelihara dalam kerukunan dan damai sehingga mereka saling mencintai dengan kasih sejati, dan mampu membangun rumah tangga yang sungguh bahagia. I : Tuhan, terimalah persembahan yang kami unjukkan untuk menyucikan perkawinan kedua mempelai ini.
Lindungilah kedua mempelai ini, supaya mereka sehat walafiat dan bersatu padu serta membina kerukunan dengan sanak saudara. Engkau menghendaki perkawinan murni dan subur, agar keluargaMu semakin ber kembang secara mengagumkan. Maka bersama para malaikat dan orang kudus kami lagukan madah pujianMu dengan tak henti – hentinya berseru :
I : Sungguh layak dan pantas, ya Tuhan, Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa dimanapun juga kami senantiasa bersyukur kepadaMu demi Kristus, pengantara kami.
Sebab Engkau telah mengikat perjanjian baru dengan umatMu yang Kautebus dalam wafat dan kebangkitan PuteraMu. Engkau melambangkan kelimpahan cinta kasih Kristus dalam perkawinan pria dan wanita, supaya upacara suci ini mengingatkan kami akan rencana cintaMu yang tak terperikan. Sebab Engkau berkenan menciptakan manusia dan menganugerahinya martabat yang luhur. Sebab Engkau menciptakan manusia sebagai pria dan wanita supaya mereka bersama mengusahakan kebahagiaannya. I : Tuhan, sambutlah dengan rela hati persembahan hamba-hambaMu….dan…ini serta seluruh umat yang mendoakan mereka. Ingatlah juga akan kedua mempelai yang saling mengikat cinta pada hari ini. I : Ingatlah kini, ya Tuhan, akan semua saudara, yang menjadi ujud persembahan kami ini. Ingatlah juga akan mereka yang telah meninggal dunia dalam kedamaian Kristus….. dst.
I : Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkau pernah bersabda kepada para rasul: “Dimana saja dua atau tiga orang berkumpul demi namaKu, Aku berada di tengah mereka. I : Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengundang kami kepada perjamuan ekaristi, lambang kerajaan Allah yang berlimpahkan damai sejahtera.
I : Saudara-saudara terkasih, bukankah piala terberkati ini mempersatukan kita dengan darah Kristus?
Sebab kita semua mengambil bagian pada roti yang satu ini.
A N A K D O M B A A L L A H PERSIAPAN MENERIMA KOMUNI I : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. K O M U N I * Mempelai menerima komuni lebih dahulu Sesudah mempelai, yang menerima komuni berurutan sebagai berikut: Putra Altar [kalau ada], kedua saksi [sejauh bisa], orang tua [sejauh bisa], lalu hadirin lainnya. Semoga mereka senantiasa bersehati dalam cinta dan berbakti kepada sesama. I : Tuhan, kami telah menyaksikan upacara perkawinan kedua mempelai ini dan mengambil bagian dalam perjamuan ekaristi.
Kini kami mohon tolonglah, supaya mereka berdua selalu setia kepadaMu dan memberi kesaksian iman kepada sesama. I : Saudara-saudara marilah kita mengakhiri perayaan ini dengan memohon berkat Tuhan. I : Semoga Allah Bapa yang kekal memelihara saudara berdua dalam cinta kasih dan kerukunan, supaya damai Kristus senantiasa tinggal dalam hati dan rumah saudara. I : Saudara-saudara marilah kita mengakhiri perayaan ini dengan memohon berkat Tuhan.
I : Semoga Putera Allah yang tunggal penuh kasih sayang membantu saudara dalam untung dan malang. I : Semoga Roh Kudus selalu mencurahkan cinta kasihNya dalam hati saudara.
I : Saudara-saudara marilah kita mengakhiri perayaan ini dengan memohon berkat Tuhan. I : Semoga Tuhan Yesus yang berkenan menghadiri pesta perkawinan di Kana melimpahkan berkatNya kepada saudara berdua dan kaum kerabat.
I : Semoga Kristus yang mencintai GerejaNya dengan tiada terhingga, mencurahkan cintaNya ke dalam hati saudara. I : Semoga Kristus memberi saudara kekuatan untuk mewartakan kebangkitanNya dan mengharapkan kebahagiaan kekal. Lalu bersama-sama berlutut – membuat tanda salib dan menyampaikan doa berikut ini: (bersamaan dengan Koor menyanyikan LAGU MARIA). Sudilah kiranya engkau ikut membantu terjalinnya benang sutera antara aku dan dia, sehingga api cinta yang ada dalam jiwa kami takkan pudar nyalanya dan takkan layu keindahannya.
Santa Maria, Bunda Tuhan kami Yesus Kristus, wanita disampingku ini telah dianugerahkan sebagai teman hidupku, dan dengan penuh kepercayaan aku bersyukur kepadamu. Maka aku bersumpah di dalam lubuk jiwaku, aku mencintai dia, menghargai serta memelihara dia dengan kesetiaan yang jujur dan ikhlas sampai hembusan nafas terakhir.
Semoga hikmat kebijaksanaan rohani dan pengertian yang semakin dewasa senantiasa meneguhkan ikatan suci ini. Dalam suka dan duka, aku akan senantiasa tetap teguh berdiri mendampinginya.
Semoga cahaya suka cita yang indah hari ini jangan sampai suram oleh air mata kekecewaaan. Bunda Maria, oleh kerahimanmu, dahulu engkau hadir dalam pesta perkawinan di Kana. Kami juga ingin memulai hidup berkeluarga dengan memohon bimbingan dan perlindunganmu.
Bunda Maria, tolonglah kami berdua membangun keluarga Katolik yang selaras dengan kehendak PuteraMu; berani bersaksi atas kebaikan dan kebenaran.
Pilihan 6: (khusus untuk saat Natal – ada gua/kandang) DOA MEMPELAI DI HADAPAN GUA PENYERAHAN KEPADA KELUARGA KUDUS. Pandanglah kami berdua, yang oleh berkatMu, baru saja membangun keluarga.
Berilah kami rahmatMu, supaya dengan tekun, dapat meniru teladan keluargaMu yang kudus.
Be First to Comment