Rumusan khusus doa-doa tobat digunakan dalam Gereja Katolik, Anglikan, Lutheran, Metodis, dan Reformed. [3] Terdapat anggapan umum bahwa seseorang yang mendapati dirinya berada di ambang kematian mungkin memanfaatkan suatu Doa Tobat. Ketika seorang wanita yang baru saja menjadi janda meratapi kematian suaminya yang bunuh diri dengan melompat dari atas jembatan, sang pastor dari Ars mengatakan, “Jangan lupa Nyonya, terdapat sedikit jarak antara jembatan tersebut dan air.” Dengan perkataan ini ia bermaksud menyampaikan bahwa suami sang janda memiliki waktu untuk mendaraskan suatu Doa Tobat.
Ajaran Katolik menyatakan bahwa “penyesalan tidak sempurna” (imperfect contrition) adalah juga suatu anugerah dari Allah. Meski penyesalan sedemikian timbul karena ketakutan akan hukuman kekal atau siksaan lainnya, dan penyesalan itu saja belum cukup untuk mendapat pengampunan atas dosa berat, tetapi cukup untuk menggugah hati demi mendaraskan suatu Doa Tobat yang sah dan menerima pengampunan dalam Sakramen Tobat.
[5] Terdapat beragam versi Doa Tobat, tetapi secara umum semuanya meliputi ungkapan kesedihan, pengakuan atas kesalahan yang dilakukan, serta janji untuk mengubah hidup dan menghindari dosa. Katekismus Gereja Katolik mencatat bahwa: “Di antara tindakan-tindakan peniten, penyesalan menempati tempat pertama.
Ya Allah, kasihanilah aku, dalam nama Yesus Kristus, Juruselamatku, yang telah menderita sengsara dan wafat bagiku. Ideo firmiter propono, adiuvante gratia Tua, de cetero me non peccaturum peccandique occasiones proximas fugiturum.
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rumusan khusus doa-doa tobat digunakan dalam Gereja Katolik, Anglikan, Lutheran, Metodis, dan Reformed. [3] Terdapat anggapan umum bahwa seseorang yang mendapati dirinya berada di ambang kematian mungkin memanfaatkan suatu Doa Tobat.
Ketika seorang wanita yang baru saja menjadi janda meratapi kematian suaminya yang bunuh diri dengan melompat dari atas jembatan, sang pastor dari Ars mengatakan, “Jangan lupa Nyonya, terdapat sedikit jarak antara jembatan tersebut dan air.”
Dengan perkataan ini ia bermaksud menyampaikan bahwa suami sang janda memiliki waktu untuk mendaraskan suatu Doa Tobat.
Ajaran Katolik menyatakan bahwa “penyesalan tidak sempurna” (imperfect contrition) adalah juga suatu anugerah dari Allah. Meski penyesalan sedemikian timbul karena ketakutan akan hukuman kekal atau siksaan lainnya, dan penyesalan itu saja belum cukup untuk mendapat pengampunan atas dosa berat, tetapi cukup untuk menggugah hati demi mendaraskan suatu Doa Tobat yang sah dan menerima pengampunan dalam Sakramen Tobat. [5] Terdapat beragam versi Doa Tobat, tetapi secara umum semuanya meliputi ungkapan kesedihan, pengakuan atas kesalahan yang dilakukan, serta janji untuk mengubah hidup dan menghindari dosa. Katekismus Gereja Katolik mencatat bahwa: “Di antara tindakan-tindakan peniten, penyesalan menempati tempat pertama.
Ya Allah, kasihanilah aku, dalam nama Yesus Kristus, Juruselamatku, yang telah menderita sengsara dan wafat bagiku.
Ideo firmiter propono, adiuvante gratia Tua, de cetero me non peccaturum peccandique occasiones proximas fugiturum.
Cara Mengaku Dosa dengan Baik di Gereja Katolik
Jika Anda tidak dapat membentuk kata-kata untuk doa ini, tulislah terlebih dulu atau mintalah bantuan Romo.
Seberapa Sering Orang Katolik Harus Lakukan Pengakuan Dosa?
Saya sudah tidak mengaku dosa selama 80 tahun, dan sekarang seorang imam baru di paroki kami mengatakan bahwa saya melakukan kesalahan. Pastor ini juga mengatakan saya harus sering mengaku dosa. Merupakan hak istimewa, bukan kewajiban, untuk menerima Tuhanmu dalam Ekaristi. Anda jelas sedang berpikir tentang “pengakuan dosa sebelum Komuni,” dan Anda berpikir (dengan benar) tentang musim Paskah yang berlangsung hingga Pentakosta.
Doa Tobat Katolik yang Didaraskan Saat Pengakuan Dosa
Pertobatan umat Katolik jelang Natal ini bisa dilakukan sesuai jadwal pengakuan dosa di masing-masing paroki. Selain itu, pertobatan juga bisa dilakukan dengan mengucapkan doa tobat.
Iman Katolik Media Informasi dan Sarana Katekese
Dokumen KV 2 Pilih Dokumen PUMR Redemptionis Sacramentum Musicam Sacram Pedoman Pastoral Misa Dengan Anak-Anak Dominus Iesus Dominum Et Vivificantem Ad Gentes Apostolicam Actuositatem Christus Dominus Dei Verbum Dignitatis Humanae Gaudium Et Spes Gravissimum Educationis Inter Mirifica Lumen Gentium Nostra Aetate Optatam Totius Orientalium Ecclesiarum Perfectae Caritatis Presbyterorum Ordinis Sacrosanctum Concilium Unitatis Redintegratio Ethics in Communications Doa Tobat Dalam Bahasa Latin: Deus meus, ex toto corde pænitet me omnium meorum peccatorum,eaque detestor, quia peccando,non solum pœnas a te iuste statutas promeritus sum,sed præsertim quia offendi te,summum bonum, ac dignum qui super omnia diligaris.Ideo firmiter propono,adiuvante gratia tua,de cetero me non peccaturum peccandique occasiones proximas fugiturum.Amen.
Doa Tobat, Doa Yang Didaraskan Umat Katolik Menjelang Natal
PORTAL PURWOKERTO – Tahun 2021 sudah memasuki pertengahan bulan November yang artinya Natal hanya tinggal hitungan hari. Namun, di dalam Buku Panduan Indulgensi telah disebutkan banyak contoh dari rumusan resmi Doa Tobat yang penggunaannya sudah disetujui oleh pihak gereja Katolik.
Doa Tobat
Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Mat 16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, Ya Maria, Perawan penuh rahmat, jadilah ibu dan pelindung kami, sehingga kami mencintai Yesus, Puteramu; semakin bersemangat mewartakan Kabar Baik; semakin bangga menjadi murid Yesus. Madre Teresa de Calcuta y Juan Pablo II.. Blessed Saint John Paul II and children
Sakramen Pengakuan Dosa
Akibat dosa, manusia kehilangan rahmat Allah yang pernah ia terima dalam sakramen baptis. Jika seseorang bertobat maka, ia pun berdamai kembali dengan Allah, Gereja, dan sesama. (Pada waktu Imam memberikan absolusi, Anda harus membuat tanda salib, mengucapkan kata terima kasih, lalu keluar dari kamar pengakuan. Saudara-saudari terkasih dalam Yesus Tuhan, Kita berkumpul di sini untuk bersama-sama melaksanakan Ibadat Tobat dalam rangka mempersiapkan diri untuk menerima Sakramen Tobat secara pribadi menjelang……….. Saudara-saudari terkasih dalam Kristus Yesus, sampai sekarang ini sering menjadi persoalan dikalangan umat adalah mengapa harus ada penerimaan Sakramen Tobat secara pribadi (kita kenal dengan istilah pengakuan dosa) dihadapan Imam. Sebagai seorang Katolik, haruslah kita hayati sungguh-sungguh bahwa inti hidup Kristen adalah bertobat; meninggalkan dosa dan kegelapan, lalu hidup sebagai anak-anak terang (bdk Ef 5:8).
Yesus sendiri bersabda, “Akan ada sukacita besar di Surga karena satu orang berdosa yang bertobat.” (Luk 15:7). Perdamaian ini merupakan peristiwa suka-cita yang membawa penyegaran dan hidup baru, karena itu Allah sendiri mendamaikan orang berdosa dengan diri-Nya (2 Kor 5:18).
Selain itu, menerima Sakramen Tobat dihadapan Imam adalah merupakan salah satu kebiasaan atau tradisi kita orang Katolik. Penerimaaan Sakramen Tobat pribadi menjadi suatu kebiasaan atau tradisi karena dalam perjalanan sejarahnya, tradisi Sakramen Tobat ini telah mampu melestarikan, menopang, meneguhkan, membentuk dan membangun kehidupan dan kesatuan umat.
Sekarang, banyak orang mulai meragukan pengakuan dihadapan Imam, justru kita ditantang untuk mengamalkan, menyegarkan, dan kemudian mewariskan tradisi penerimaan Sakramen Tobat pribadi ini kepada generasi yang akan datang. Pemeriksaan batin adalah langkah awal untuk menuju ke pertobatan karena lewat pemeriksaan batin ini kita dibantu untuk jujur dihadapan Allah, menyadari dan mengakui kekurangan yang tidak dapat kita tutupi.
Pemeriksaan batin dapat membantu kita semakin sadar akan kebaikan Allah dan membangkitkan penyesalan yang tulus atas dosa. Karena iman kita mengerti bahwa alam semesta diciptakan oleh Allah (Ibr 11:1-3) Sungguhkah aku menomorsatukan Allah dengan sungguh terlibat dalam kehidupan jemaat dikomunitasku dan di Paroki ku?—-hening sejenak— Sungguhkah aku menomorsatukan Allah dengan sungguh terlibat dalam masyarakat untuk menjadi garam dan terang dunia?—-hening sejenak— Sungguhkah aku menomorsatukan Allah dengan sungguh menjaga dan memelihara hidup doa harianku baik secara pribadi maupun dalam kebersamaan didalam keluarga?—-hening sejenak— Bagaimana dengan tanggung jawabku atas perintah utama Yesus yakni kasih terhadap sesama?
Yesus mengajarkan bahwa kelak Ia akan kembali sebagai Raja dan Hakim untuk semua insan. Pada waktu itu yang menjadi syarat kita dapat diterima oleh Yesus dalam hidup abadi adalah karya amal kasih.
Bagaimana dengan perintah utama Yesus yakni kasih terhadap pasangan hidup kita? Allah menyatukan ikatan cinta mereka dalam sakramen perkawinan yang Kudus.
Sehingga dalam satu keluarga tercipta hubungan kasih yang harmonis dan saling menghormati. Sungguhkah aku mengasihi suami atau istriku dengan segenap cinta dan pergorbanan yang tulus?—-hening sejenak—
Sungguhkah aku tetap menjaga ikatan cinta yang terjalin dalam kehidupan berumahtangga selama ini?—-hening sejenak— Sungguhkah aku mengasihi dan menyayangi suami atau istriku dengan tidak menyakiti perasaannya, tidak mengeluarkan kata-kata makian, dan menyelesaikan masalah rumah tangga dengan kepala dingin atau malah lari meninggalkan rumah untuk duduk di warung atau ngobrol di rumah tetangga,?—-hening sejenak— Sungguhkah aku menjadikan keluargaku menjadi keluarga yang kudus dengan menyediakan waktu untuk bersama membaca Kitab Suci, berdoa bersama dengan rutin, doa rosario secara berkala, berkumpul dalam doa komunitas, dan menghadiri misa disetiap minggunya?—-hening sejenak—
Bagaimana tanggung-jawab ku dengan perintah utama Yesus untuk tidak menghalangi mereka mendatangi-Nya?
Sungguhkah aku mengajarkan kepada anak-anakku tentang Allah pencipta alam semesta dan segala kebaikan yang ada pada-Nya?—-hening sejenak– Sungguhkah aku mau menjadi anak yang berbakti dengan menaati perintah orangtuaku?—-hening sejenak—
Sungguhkah aku mau jadi anak yang pintar dengan menyelesaikan tugas-tugasku disekolah?—-hening sejenak— F : Saudara-saudari terkasih dalam Yesus Kristus, saat ini Allah Yang Mahakasih dengan tangan terbuka menunggu pertobatan kita.
Allah Bapa Yang Maharahim, Engkau tidak menghendaki kematian orang berdosa. Terimakasih ya Allah, atas pengampunan yang Kau berikan kepada kami. Semoga sukacita pengampunan ini mendorong kami selalu hidup rukun dan damai dengan seluruh umat-Mu.
Be First to Comment