Salib mengingatkan kita akan kejamnya akibat dosa, sehingga Allah sendiri yang menebus melalui kematian-Nya dalam diri Yesus Kristus. Salib menunjukkan betapa besar kasih Allah pada manusia sehingga kita beroleh kemenangan. Sebelum seseorang dibaptis, Imam membuat tanda salib pada dahi orang tersebut. Kain putih: hidup kembali bersama Yesus/ kehidupan baru yang masih bersih.
Minyak menjadi simbol dalam sakramen baptis karena menandakan kekuatan yang merupakan salah satu pemberian Roh Kudus.
tuliskan macam macam baptisan dan jelaskan!mohon bantuannya kak
Pada usia bayi bisa memperoleh Sakramen Baptis sebagai tanda bahwa sudah masuk bagian Gereja kemudian dileburkan dosa-dosanya dalam nama Tuhan. Karena itulah, jenis Baptisan Bayi ini juga sering kita jumpai sebagai awal baik untuk bisa mencermati serta melakukan semua karya cinta kasih dari Tuhan Yesus.
Pada usia Baptisan Dewasa ini berkisar antara 12-25 tahun, sehingga dari kesadaran dan juga tugasnya dalam nama Tuhan Yesus sudah bisa dilakukan.
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[1] Pertemuan umat dengan Allah dalam perayaan liturgi tidak bisa lepas dari simbol dan tanda. [2] Agama mistik mengatakan bahwa manusia tidak dapat membayangkan dan menggambarkan Allah, kecuali dengan memanfaatkan simbol. [1] Dapat juga dikatakan bahwa simbol adalah tanda indrawi, barang atau tindakan, yang menyatakan realita lain di luar dirinya. [3] Simbol memiliki lingkup makna dan kandungan isi yang amat luas, karena itu merupakan sarana ulung untuk mengungkapkan sesuatu tentang Tuhan.
[2] Simbol juga berfungsi sebagai alah satu bentuk komunikasi antara Allah dan sesama. Masa lalu yang ingin dihadirkan kembali pada saat ini secara simbolis antara lain:[2]
[1] Hal ini dikarenakan manusia dapat mengungkapkan dan melaksanakan dirinya dalam bentuk simbol. [1] Kegiatan indrawi yang dimaksud misalkan mendengarkan, melihat, menyentuh, merasakan dan mencium.
[2] Di dalam gereja, patung salib, mimbar, altar dan gambar-gambar para kudus adalah simbol kehadiran peristiwa Kristus.
[2] Benda-benda tersebut bukan hanya sebagai hiasan tetapi juga mengandung arti dan dapat membangkitkan emosi. [2] Selain itu benda-benda lain seperti Roti dan Anggur, Air, Minyak, Garam juga digunakan sebagai simbol liturgis. [1] Warna-warna yang biasanya dipakai antara lain warna putih, kuning, merah, hijau, ungu, dan hitam.
Roti dan Anggur, Air, Minyak, Garam merupakan contoh simbol liturgis dari benda alamiah. [1] Selain itu juga warna putih dapat melambangkan sebuah kesempurnaan, kejayaan dan kemuliaan abadi. [1] Selain itu juga dapat menyimbolkan Roh Kudus, cinta kasih, pengorbanan dan kekuatan. [1] Di dalam tradisi Romawi kuno, warna merah digunakan sebagai simbol kekuasaan tertinggi yaitu kaisar.
[1] Warna merah biasanya digunakan ada saat hari raya Jumat Agung, Pentakosta, Minggu Palma. [1] Pada masa-masa itu manusia dapat menghayati hidupnya dengan penuh ketenangan terhadap karya-karya Tuhan.
Warna ungu merupakan simbol bagi kebijaksanaan, keseimbangan, sikap berhati-hati dan mawas diri. Warna hitam biasanya dipakai untuk melambangkan kematian, kegelapan,[1] kesedihan dan kedukaan.
5 Simbol dalam Sakramen Babtis dan Maknanya
Babtis merupakan sakramen yang wajib dilakukan oleh umat Kristiani, baik Katolik maupun Protestan. Namun sebenarnya, dari keempat jenis babtis di atas maknanya hampir sama, yaitu proses inisiasi. Saat seseorang memutuskan untuk dibabtis, dalam hal ini babtis dewasa, maka orang tersebut harus siap secara jasmani dan rohani.
Karena setelah dibabtis, orang tersebut sepenuhnya menjadi milik Kristus dan harus bertanggung-jawab terhadap apa yang diimaninya. Bisa dikatakan, bahwa air yang digunakan saat acara sakramen merupakan lambang untuk menyucikan kita dari dosa-dosa. Secara umum, salib merupakan simbol yang memiliki arti sangat mendalam bagi umat Kristiani.
Salib mengingatkan kita akan kejamnya akibat dosa, sehingga Allah sendiri yang menebus melalui kematian-Nya dalam diri Yesus Kristus. Salib menunjukkan betapa besar kasih Allah pada manusia sehingga kita beroleh kemenangan.
Beberapa orang mengatakan bahwa mereka menggunakan salib sebagai tanda perlindungan terhadap segala macam kejahatan. Dan dalam hal babtis, air melambangkan alat untuk menyucikan kita dari dosa. Jadi, satu-satunya yang dapat menyelamatkan kita adalah penebusan Yesus di kayu salib ditambah dengan kesungguhan kita untuk mau menerima serta mau hidup di dalam-Nya, dan dalam hal ini, kesungguhan itu ditandakan dengan babtis air. Untuk meyakinkan pernyataan di atas, kita dapat membaca kitab Roma 6: 3-4 yang berbunyi, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
Namun sebenarnya, bukan babtis yang menyelamatkan, melainkan Yesus sendiri melalui peristiwa kematian dan kebangkitan-Nya. Air, sekali lagi hanya merupakan lambang dan bukan hal yang mutlak digunakan saat babtis.
Sambil menghadap ke barat dia berjanji untuk tidak akan melakukan dosa lagi.
Sambil menghadap ke timur, dia akan mengatakan kemauan untuk menyambut terang dan hidup baru.
Ia kembali suci di mata Allah dan akan melakukan hal-hal sesuai kehendak-Nya. Ada beberapa pertanyaan mengapa kematian dan kebangkitan Yesus tidak bisa menghapuskan kecenderungan manusia untuk berdosa.
Minyak menjadi simbol dalam sakramen babtis karena menandakan kekuatan yang merupakan salah satu pemberian Roh Kudus. Hal tersebut memiliki makna memberikan kekuatan bagi si bayi untuk menghadapi kehidupan yang akan datang.
rangkuman kelas 3 semester 2 bag1
b. perkataan, “Aku membaptis kamu engkau atas nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus” Pada mulanya, Petrus tidak hidup seturut dengan namanya (batu karang) à ia menolak sengsara Yesus, menyangkal Yesus 3 kali, dan pernah hendak meninggalkan pewartaan di Roma Namun pada akhirnya Petrus membuktikan bahwa ia sekuat batu karang dengan mewartakanYesus tanpa takut meskipun nyawa sebagai taruhannya. Mengetahui riwayat nama baptis sangatlah penting, karena bagaimana mungkin meneladani bila tidak mengerti kisah yang hendak diteladani.
Yesus memecah-mecahkan roti dan berkata, “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu”. Demikian juga Ia mengambil cawan berisi anggur berkata, “inilah darah-Ku”,
Pesan itu dilaksanakan para murid dan diteruskan oleh Gereja sampai sekarang dalam perayaan ekaristi. 2. perayaan ekaristi tidak sekedar memeringati namun justru menghadirkan kembali peristiwa Perjamuan Malam Terakhir. Perjamuan Malam Terakhir merupakan perwujudan penyerahan diri Yesus dalam kurban di salib. Bukan sekedar lambang atau simbol, maka perlu kesiapan batin yang layak untuk menerimanya.
Mereka tetap menunjukkan sikap yang memecah-belah persaudaraan, meskipun mengadakan perjamuan Tuhan. 2. jika lemabran ini tidak jelas, bisa melihat buku paket atau bertanya kepada Pak Anton
5. jika lembaran ini hilang, foto kopi sendiri atau mengambil dari internet di pakanton3.wordpress.com
Be First to Comment