Doa Bapa Kami Agama Kristen Protestan dan Katolik Terlengkap Bagi umat Kristen Protestan dan Katolik di seluruh dunia, Doa Bapa Kami merupakan doa yang sangat umum diucapkan ketika berdoa dan hadir di Perayaan Ibadah. Doa ini sendiri diajarkan oleh Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya
Doa merupakan napas hidup orang percaya kepada Tuhan.
Oleh sebab itu, penting juga untuk memaknai doa ini dengan tepat. Yuk, langsung saja kita simak ulasan lengkap Doa Bapa Kami dalam agama Kristen Protestan dan Katolik berikut ini.
Doa Bapa Kami bagi Penganut Agama Kristen Protestan Doa Bapa Kami bagi Penganut Agama Katolik
Berilah kami rezeki pada hari ini.
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, Kados dene anggen kawula ugi ngapunten dhateng sesami Nah, itulah Doa Bapa Kami untuk penganut agama Kristen Protestan dan Katolik yang bisa kamu ketahui.
Jika kamu sedang mencari rumah, apartemen, tanah atau yang lainnya di marketplace properti tepercaya dan aman, bisa mengunjungi laman Rumah123.com dan 99.co untuk mendapatkan penawaran terbaik seperti di Almeria Premiere Cimanggis Depok. Buka lembaran baru dan wujudkan impianmu, kami selalu #AdaBuatKamu.
Jangan sampai ketinggalan untuk mendapatkan berita dan tips terbaru mengenai dunia properti dalam negeri serta mancanegara di artikel Rumah123.com.
DOA BAPA KAMI KATOLIK BEDA DENGAN PROTESTAN. KENAPA ?
Please do not change this code for a perfect fonctionality of your counter Please do not change this code for a perfect fonctionality of your counter
Doa Bapa Kami Kristen versi Katolik dan Protestan
Dalam ajaran Kristen, ada satu doa yang paling terkenal. Doa ini berbeda dari doa-doa pada umumnya yang dapat kita rangkai sendiri kata atau kalimatnya. Doa ini diambil dari kitab Injil Matius dan merupakan doa yang diajarkan oleh Yesus Kristus kepada murid-muridnya sebagai pedoman berdoa. Doa bapa kami untuk Kristen protestan tertulis pada Kitab Injil Matius versi terjemahan baru. Sedangkan untuk versi Kristen katolik tertulis dalam buku Puji Syukur nomor 10. Makna doa bapa kami pada kedua versi tersebut sama-sama untuk memuji dan memuliakan Bapa di kerajaan Sorga.
Pada kesempatan ini saya ingin menulis kedua doa bapa kami yang telah tertulis dan tersebar luas di internet. Tidak ada maksud lain selain ingin berbagi doa bapa kami bahasa Indonesia untuk Kristen protestan dan katolik.
Berikut adalah teks doa bapa kami dalam kedua versi tersebut.
Perbedaan doa bapa kami katolik dan protestan
Buat tanda salib, berdoa, terjadi seperti karena rutinitas saja, tanpa dimaknai lebih dalam. Saya merasa beruntung dapat bertemu dengan Stef & Ingrid walau hanya dalam tulisan. – Adrianus Daftar isi 1 Teks Doa Bapa Kami 1.1 Katolik 1.2 Protestan 1.3 Versi Bahasa Indonesia lama
10:[1], namun versi ini tidak terdapat di terjemahan Alkitab bahasa Indonesia mana pun.
[Doksologi: Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.]Amin. Teks Doa Bapa Kami telah diterjemahkan paling sedikit lima belas kali dalam sejarah Bahasa Indonesia, menjadikannya teks yang memiliki paling banyak variasi dalam sejarah Bahasa Indonesia.
Penggunaan kata ‘rezeki’ dapat ditemukan dalam beberapa terjemahan Injil ke dalam bahasa Indonesia, seperti: Reziki kita sahari-hari brilah akan kita pada hari ini (Batavia, 1835, terjemahan oleh J. Emde dkk. Sementara itu, kata ‘makanan’ rupanya menjadi kata favorit bagi para penerjemah: Berila kita makannanku sedekala hari (Enkhuizen, 1629 – terjemahan oleh A.C. Ruyl), Beri-lah akan kami pada hari ini makanan kami yang sa-hari-harian (1910, W.G.
Bagi masyarakat di Palestina pada abad pertama, termasuk para murid Yesus, roti adalah makanan utama mereka. Jadi, menyebut kata artos, dalam pikiran orang pada zaman itu adalah soal makanan.
Karena itu, terjemahan ‘makanan’ kiranya sangat cocok, terlebih bagi mayoritas masyarakat Indonesia yang tidak terbiasa makan roti. Memang pernah ada yang mengusulkan agar kata roti dipakai sebagai terjemahannya.
Meskipun maksudnya baik, terjemahan ‘roti’ agak melenceng dari konteks asli doa Bapa Kami. Terjemahan rezeki sebenarnya agak bermasalah lantaran kata itu memiliki arti yang beragam.
Konsekuensinya, rezeki bisa berarti makanan sehari-hari, nafkah, penghidupan, pendapatan, keuntungan, kesempatan mendapat makan, dan tentu saja uang (bandingkan KBBI). Jadi, kalau orang berdoa ‘berilah kami rezeki’, tidak ada yang tahu apakah ia sedang membayangkan makanan sehari-hari atau uang satu milyar.
Pemakaian kata rezeki dapat melahirkan bias dari makna asali rumusan doa Bapa Kami. Dari sisi pemahaman teologis-spiritual, dengan mengucapkan ‘makanan’ daripada ‘rezeki’ orang sebenarnya dilatih untuk bersikap rendah hati, berpasrah, dan tidak terlalu banyak menuntut kepada TUHAN. Makanan adalah hal yanag paling penting dan esensial untuk menopang hidup sehari-hari. ‘Yang secukupnya’ adalah terjemahan dari kata sifat dalam bahasa Yunani: epiousion. Sebab, kata ini hanya muncul dalam doa Bapa Kami (Mat.6:11; Luk.11:3) dan tidak ada rujukan lain di luar teks Alkitab sehingga artinya sulit dipastikan. Arti ini dapat dipertegas lagi dengan mengaitkan pada wejangan dalam kitab Amsal 30:8 (Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku); atau kisah manna di padang gurun dalam Keluaran 16:4 (memungut [manna] tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari). Hilangnya frasa ‘yang secukupnya’ sangat mungkin karena versi Katolik mendasarkan teks Latin dan bukan Yunani. Maksudnya, dengan mendoakan ‘yang secukupnya’, setiap hari kita diingatkan untuk hidup ugahari, sederhana dan tidak berlebihan dalam memanfaatkan anugerah TUHAN.
Akhirnya, doa Bapa Kami bukanlah sekadar doa pujian dan permohonan kepada Allah Bapa, tetapi juga sebuah instruksi bagaimana kita sebagai manusia harus hidup dan bersikap di hadapan-Nya. Romo Albertus Purnomo, OFM,Penulis dan Pengajar Kitab Suci, STF Diryarkara, Jakarta (HIDUP, Edisi No.
Doa Bapa Kami
Kuriakḗ Proseukhḗ), adalah doa yang paling umum dan utama dalam Kekristenan. Menurut Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen, doa ini diajarkan sendiri oleh Yesus Kristus kepada murid-muridnya sebagai pedoman berdoa. Menurut Harold Buls, salah seorang teolog Gereja Lutheran, kedua versi tersebut merupakan doa yang orisinal dan berbeda, karena Doa Bapa Kami versi Injil Lukas kemungkinan diajarkan di Yudea satu tahun setelah khotbah tersebut. Selain itu, versi Injil Matius juga terkadang memuat satu bagian tambahan yang ditujukan untuk Bapa pada akhir doa, yang kini biasa disebut doksologi.
Doa Bapa Kami digunakan oleh sebagian besar Gereja-Gereja Kristen dalam doa dan peribadatan mereka, dengan versi Injil Matius yang lebih sering digunakan dalam liturgi-liturgi Gereja tersebut. Meskipun perbedaan teologis dan berbagai cara ibadat memecah belah orang Kristen, menurut profesor Fuller Seminary Clayton Schmit, “ada rasa solidaritas mengetahui bahwa orang Kristen di seluruh dunia berdoa bersama … dan kata-kata ini selalu menyatukan kita.”
Teks Doa Bapa Kami dalam bahasa Indonesia yang saat ini dikenal secara luas di terdiri dari dua edisi. Doa Bapa Kami ini disahkan oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) bersama dengan panduan perayaan misa Ritus Romawi dalam buku TPE.
Versi ini diterjemahkan dari teks Doa Bapa Kami berbahasa Latin dalam Misale Romawi, yang sedari awal memiliki perbedaan dengan Alkitab Vulgata. [Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.] Doa Bapa Kami telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebanyak belasan kali, selain versi-versi yang ditampilkan di atas. Berikut merupakan beberapa di antaranya (dalam versi Injil Matiusnya).
Alkitab Terjemahan Lama (TL)[6] Ya Bapa kami yang di surga, dipermuliakanlah kiranya nama-Mu. Alkitab dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) / Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)[7] Bapa kami di surga: Engkaulah Allah yang Esa.
[Karena Engkaulah yang memiliki kerajaan, kuasa, dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Kitab Suci Injil (KSI)[9] Ya Bapa kami yang di surga, Dikuduskanlah asma-Mu.
[Karena Engkaulah yang empunya kerajaan, kuasa, dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Kiranya Engkau datang dan memerintah sebagai Raja, dan biarlah apa pun yang Engkau kehendaki terlaksana di dunia ini, sama seperti kehendak-Mu selalu terlaksana di surga. [Karena Engkau sajalah yang punya kuasa untuk memerintah sebagai raja atas segala sesuatu, dan hanya Engkau saja yang layak dimuliakan sampai selama-lamanya. Bagian awal Doa Bapa Kami dari Matius 6:9-11 dalam bahasa Latin (“Meister des Lehrbuchs Kaiser Maximilians I”), tahun 1500, Vienna.
Oleh karena bahasa Latin merupakan bahasa resmi untuk Kekaisaran Romawi yang menjadi tempat penyebaran agama Kristen, serta menjadi bahasa resmi untuk liturgi dalam Gereja Katolik Roma hingga saat ini, versi doa ini dalam bahasa Latin juga merupakan sumber terjemahan penting untuk doa ini dalam bahasa-bahasa lainnya, terutama dalam penggunaan liturgi Gereja.
Naskah doa Bapa Kami yang digunakan dalam liturgi (Misa, Ibadat Harian, dll.) Doksologi Doa Bapa Kami tercantum dalam empat manuskrip Alkitab Vetus Latina, tetapi hanya dua di antaranya yang mencantumkannya secara lengkap. Manuskrip-manuskrip Vetus Latina lainnya yang dapat ditemukan tidak mencantumkan doksologi.
Doksologi tersebut dibacakan setelah imam menyebutkan embolisme, yang dibacakan setelah permohonan ketujuh (“tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat”; bahasa Latin: sed libera nos a malo). sed libera nos a malo Misale Romawi[13] Pater noster, qui es in cælis:
Berikut merupakan teks Doa Bapa Kami berbahasa Yunani dalam naskah-naskah sumber Perjanjian Baru.
genēthḗtō tó thélēmá sou, hōs en ouranôi kaí epí gês; γενηθήτω τὸ θέλημά σου ὡς ἐν οὐρανῷ καὶ ἐπὶ τῆς γῆς· genēthḗtō tó thélēmá sou, hōs en ouranôi kaí epí tês gês; Naskah-naskah Perjanjian Baru tertua yang dapat ditemukan umumnya tertulis dalam bahasa Yunani Koine. Hingga kini, tidak dapat diketahui secara pasti rumusan teks Doa Bapa Kami ini langsung dalam bahasa Aram, yang merupakan bahasa percakapan di Yudea dan Galilea pada abad pertama. Namun dalam perkembangan setelahnya, cukup banyak naskah-naskah Terjemahan Baru yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Suryani, yang merupakan evolusi dari bahasa Aram Timur dan dituturkan oleh komunitas-komunitas Kristen mula-mula di daerah Suriah dan Timur Tengah kuno.
ܐܒ݂ܘܢ ܕ݁ܒ݂ܫܡܝܐ ʾăḇūn d-ḇa-šmayyā ܢܬ݂ܩܕ݁ܫ ܫܡܟ݂ neṯqaddaš šmāḵ ܬ݁ܐܬ݂ܐ ܡܠܟ݁ܘܬ݂ܟ݂ têṯē malkūṯāḵ ܢܗܘܐ ܨܒ݂ܝܢܟ݂ ܐܝܟ݁ܢܐ ܕ݂ܒ݂ܫܡܝܐ ܐܦ݂ ܒ݁ܐܪܥܐ nēhwē ṣeḇyānāḵ ʾaykannā ḏ-ḇa-šmayyā ʾāp̄ b-ʾarʿā ܗܒ݂ ܠܢ ܠܚܡܐ ܕ݂ܣܘܢܩܢܢ ܝܘܡܢܐ haḇ lan laḥmā ḏ-sūnqānan yawmānā ܘܫܒ݂ܘܩ ܠܢ ܚܘ̈ܒ݁ܝܢ (ܘܚܛܗ̈ܝܢ) ܐܝܟ݁ܢܐ ܕ݂ܐܦ݂ ܚܢܢ ܫܒ݂ܩܢ ܠܚܝ̈ܒ݂ܝܢ wa-šḇoq lan ḥawbayn (waḥṭahayn) ʾaykannā ḏ-ʾāp̄ ḥnan šḇaqn l-ḥayyāḇayn ܘܠܐ ܬ݂ܥܠܢ ܠܢܣܝܘܢܐ w-lā ṯaʿlan l-nesyōnā ܐܠܐ ܦ݂ܨܢ ܡܢ ܒ݁ܝܫܐ ʾellā p̄aṣṣān men bīšā
Teks Doa Bapa Kami juga telah diterjemahkan dan disesuaikan ke dalam bahasa Inggris. Terdapat sangat banyak versi Doa Bapa Kami berbahasa Inggris yang telah dirumuskan, baik rumusan dalam Alkitab maupun rumusan yang digunakan dalam liturgi.
Berikut merupakan tiga versi Doa Bapa Kami yang paling terkenal di seluruh dunia. Doa Bapa Kami versi Injil Matius terdiri atas sebuah pendahuluan dan tujuh “permohonan” (petisi, dari bahasa Latin: petitio), serta (kalau ada) sebuah doksologi.
Sementara itu, bagian kedua merupakan empat permohonan terakhir yang menyatakan permintaan akan pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian kekhawatiran manusia kepada Bapa, secara khusus mengenai makanan/rezeki sehari-hari serta kesalahan dan godaan dosa tiap individu.
[Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.] Dalam naskah-naskah sumber Perjanjian Baru (berbahasa Yunani), terdapat kata ἐπιούσιος (epioúsios) yang berada di permohonan keempat dalam Doa Bapa Kami versi Injil Matius: “Τὸν ἄρτον ἡμῶν τὸν ἐπιούσιον δὸς ἡμῖν σήμερον” (Tón árton hēmôn tón epioúsion dós hēmîn sḗmeron), serta versi Injil Lukas: “Τὸν ἄρτον ἡμῶν τὸν ἐπιούσιον δίδου ἡμῖν τὸ καθ’ ἡμέραν” (Tón árton hēmôn tón epioúsion dídou tó kath’ ἡμέραν). Kata ini merupakan sebuah adjektiva (kata sifat) unik yang tidak ditemukan di bagian lain dari naskah-naskah sumber Perjanjian Baru, serta dalam teks-teks Yunani Kuno lainnya. Sementara dalam bahasa Inggris, kata ini umumnya diterjemahkan sebagai “daily” (“sehari-hari”, “harian”). [26] Dalam bahasa Latin, terutama dalam Alkitab Vulgata, kata ini diterjemahkan menjadi “supersubstantialem” (“supersubstansial”, artinya melampaui substansi/hakikat/pokoknya) untuk versi Injil Matius, dan juga “quotidianum” atau “cotidianum” (“tiap hari”, “harian”, “sehari-hari”) untuk versi Injil Lukas.
Khusus pada versi Injil Matius, Doa Bapa Kami terkadang memiliki bagian tambahan pada akhir doa yang menutup doa dengan satu kalimat pujian yang kembali ditujukan untuk Allah Bapa, yang muncul di beberapa naskah-naskah sumber Injil Matius. Oleh karena itu, beberapa terjemahan Alkitab modern menghapusnya atau memindahkan doksologi ini ke catatan kaki. Alkitab berbahasa Indonesia modern biasanya menambahakan doksologi ke dalam teks dengan diberi tanda kurung siku ([…]). Gereja Protestan biasanya mengakhiri doa tersebut dengan doksologi, sedangkan Gereja Katolik umumnya tidak memasukkan doksologi Doa Bapa Kami di dalam doa dan ibadat mereka selain dalam misa Perayaan Ekaristi, yaitu pada tahap doa/nyanyian Bapa Kami, setelah imam menyebutkan embolisme.
Suatu berkat yang diucapkan oleh beberapa komunitas Yahudi sesudah Syema mencakup sebait kalimat yang sungguh mirip dengan permulaan doa Bapa Kami: “Allah kami yang ada di dalam surga, dikuduskanlah namaMu, dirikanlah kerajaanMu selamanya, dan berkuasalah atas kami selama-lamanya.” Rabbi Aron Mendes Chumaceiro pernah berkata[29] bahwa hampir semua unsur doa ini mempunyai pasangan dalam Alkitab Ibrani serta kitab-kitab Deuterokanonika: bagian pertama terkait dengan (“Pandanglah dari sorga dan lihatlah dari kediaman-Mu yang kudus dan agung!
TL), bagian keempat terkait dengan Sirakh 28:2 (“Ampunilah sesamamu kesalahan yang telah diperbuatnya, dan kemudian dosa-dosamu juga akan diampuni ketika engkau berdoa”). “Lepaskanlah kami dari yang jahat” dapat dibandingkan dengan (“… janganlah segala kejahatan berkuasa atasku.
Contoh-contoh yang terkenal dalam Perjanjian Lama adalah Allah menguji Abraham ( ), Ia “menggerakkan” (kata Ibrani bermakna secara dasar “menusuk, seperti semak duri”) Daud untuk melakukan sensus penduduk yang kemudian diakuinya sebagai dosa ( ; lihat pula ), dan Kitab Ayub.
Doa Bapa Kami dalam Alkitab Kristen Protestan dan Katolik
Bacaan Doa Bapa Kami diambil dari Kitab Suci atau Alkitab yang terdapat pada Injil Matius 6: 9-13 yang muncul sebagai bagian dari Khotbah di Bukit. Menurut Perjanjian Baru, doa ini diajarkan langsung oleh Yesus Kristus kepada para murid-Nya sebagai pedoman berdoa. Ada dua pedoman berdoa yang diajarkan Yesus.
Pedoman yang kedua, agar dalam berdoa para murid tidak bertele-tele menyampaikan permohonannya.
Berikut ini Indozone telah merangkum Doa Bapa Kami dalam Alkitab versi Kristen Protestan dan Katolik dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Batak lengkap dengan tulisan dan teks ayatnya. Doa Bapa Kami bagi umat Kristen Protestan tertulis pada Injil Matius versi terjemahan baru.
Adapun bunyi Doa Bapa Kami Kristen Protestan yakni sebagai berikut: dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
Berdasarkan buku kumpulan doa dan nyanyian Gerejawi umat Katolik di Indonesia berjudul Puji Syukur no. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya. Teks Doa Bapa Kami telah disesuaikan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Simak tulisan Doa Bapa Kami bahasa Batak yang ada di bawah ini: Lehon ma tu hami sadari on hangoluan siapari.
Sesa ma dosanami, songon panesanami di dosa ni dongan namardosa tu hami. Ai Ho do nampuna harajaon dohot hagogoon rodi hasangapon saleleng ni lelengna.
Doa Bapa Kami Lengkap Kristen Protestan dan Katolik
Asal muasal dari Doa Bapa Kami adalah ketika Yesus suatu hari sedang mengajar kepada anak-anaknya, dan doa Bapa kami ini ditulis sebagai bentuk penghormatan dan pengucapan rasa syukur serta bangga karena kita lahir sebagai seorang Kristiani. Doa Bapa kami awalnya berasal dari bahasa timur tengah, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan setelah itu baru menyebar ke seluruh dunia termasuk di Indonesia. Di Indonesia sendiri, doa Bapa kami telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa daerah.
Namun di sini kami hanya akan membahas atau menulis mengenai doa Bapa kami dalam bahasa Indonesia saja agar lebih umum dan banyak dimengerti oleh masyarakat luas.
Ada dua aliran Kristen, yakni Katolik dan Protestan, dan kedua agama tersebut memiliki teks kalimat doa Bapa kami yang berbeda pula, namun pada intinya doa ini sama-sama untuk mengagungkan nama Tuhan sebagai pengatur alam semesta dan kehidupan. Di sini kita akan menjelaskan mengenai doa Bapa kami dalam dua versi tersebut. Doa Bapa kami versi Protestan telah tertulis pada Injil Matius dalam kitab perjanjian terjemahan baru. Berikut adalah teks, kalimat, kata-kata, ucapan doa bapa kami Kristen Protestan lengkap dan benar. Sementara itu, doa bapa kami versi katolik telah tertulis dalam kitab Puji Syukur nomor 10 dan seikit berbeda dengan yang versi Protestan, berikut adalah kalimat doa bapa kami dalam agama Katolik. Doksologi: Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.
Be First to Comment