The parish priest could also use this to teach in his homily as it should provide a very good understanding to the laities.
Apa makna sakramen pengurapan orang sakit ?
1) Menganugrahkan rahmat Roh Kudus yang menjadikan si penderita sakit mempunyai kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hati untuk mengatasi kesulitan karena sakitnya.
Pengurapan orang sakit
Baru menderita sakit ataupun makin memburuknya kondisi kesehatan membuat sakramen ini dapat diterima berkali-kali oleh seseorang.
Sakramen Pengurapan Orang Sakit
Untuk kedua hal di atas (sakit dan usia lanjut) juga dituntut masih dapat menggunakan akal budi[2]. Orang sakit yang tidak sadar lagi atau kehilangan penggunaan akal sehat, jika mereka pernah menyatakan keinginannya sewaktu dalam keadaan sehat untuk menerima sakramen pengurapan ini. Jika dianggap perlu dan dikehendaki oleh si sakit, sakramen pengampunan dosa dapat diberikan.
Maka keluarga si sakit hendaknya menghubungi pengurus lingkungan/ stasi atau langsung pada romo. Dalam keadaan tertentu dimungkinkan penerimaan sakramen pengurapan orang sakit setelah upacara pembaptisan darurat. Dalam hal ini pelayan sakramen pengurapan orang sakit menjamin bahwa peristiwa tersebut terdokumentasikan dengan baik.
5 Simbol Pengurapan Orang Sakit dan Maknanya
Selain itu, minyak urapan juga dapat digunakan untuk acara-acara tertentu, seperti pelantikan imam, raja, dan nabi. Oleh karena itu, jaman dahulu orang biasa dilarang untuk menggunakan minyak urapan, apalagi membuatnya demi kepentingan pribadi. Sedangkan untuk perjanjian baru, minyak urapan hanya disebutkan empat kali dan masing-masing memiliki tujuan yang berbeda-beda. Salah satu dasar Alkitab penggunaan minyak dalam sakramen pengurapan orang sakit yaitu terdapat pada Yakobus 5:14 yang mengatakan, “Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.”
Beberapa ajaran mengatakan bahwa dengan membuat tanda salib secara tidak sadar mereka disucikan oleh Allah. Namun secara umum, penggunaan tanda salib memiliki makna yaitu untuk mengingatkan kita akan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Pada abad kedua, banyak sekali umat Kristiani yang dianiaya dan dibunuh oleh orang Romawi. Pada suatu malam, Sang Jenderal bermimpi, apabila ia ingin menang melawan Maxentinu di kota Roma, maka dia harus menandai seluruh pedangnya dengan tanda salib.
Dengan mengurapi tangan, si sakit diingatkan supaya senantiasa melakukan segala aktivitasnya untuk kepentingan dan kehendak-Nya.
Selain itu, menumpangkan tangan pada si sakit juga dirasa dapat memberikan kenyamanan, menunjukkan kepedulian dan perhatian.
Be First to Comment