Press "Enter" to skip to content

Manfaat Sakramen Baptis

Dengan dibaptis kita dibebaskan dari rantai belenggu dosa asal, untuk mampu melangkah menuju keselamatan yang ditawarkan Allah. d. Sakramen Baptis bersifat sebagai materai dalam jiwa kita, berlaku kekal, dan menjadi tanda rohani yang tak terhapuskan.

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Untuk tanda suci (objek materi atau tindakan) yang memiliki kemiripan dengan Sakramen, lihat Sakramentali Meskipun tidak semua orang dapat menerima semua sakramen, sakramen-sakramen secara keseluruhan dipandang sebagai sarana penting bagi keselamatan umat beriman, yang menganugerahkan rahmat tertentu dari tiap sakramen tersebut, misalnya dipersatukan dengan Kristus dan Gereja, pengampunan dosa-dosa, ataupun pengkhususan (konsekrasi) untuk suatu pelayanan tertentu.

Tetapi kurang layaknya kondisi penerima untuk menerima rahmat yang dianugerahkan tersebut dapat menghalangi efektivitas sakramen itu baginya; sakramen memerlukan adanya iman meskipun kata-kata dan elemen-elemen ritualnya berdampak menyuburkan, menguatkan, dan memberi ekspresi bagi iman (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, 224).

Penjelasan tiap sakramen tersebut berikut ini terutama didasarkan atas Kompendium Katekismus Gereja Katolik.

Pembaptisan juga membuat penerimanya mengambil bagian dalam imamat Kristus dan merupakan landasan komuni (persekutuan) antar semua orang Kristen. Sakramen ini menandai penerimanya dengan suatu meterai rohani yang berarti orang tersebut secara permanen telah menjadi milik Kristus.

Seperti pembaptisan, penguatan hanya diterima satu kali, dan si penerima harus dalam keadaan layak (artinya bebas dari dosa-maut apapun yang diketahui dan yang belum diakui) agar dapat menerima efek sakramen tersebut. Hanya uskup atau imam yang dapat menjadi pelayan Sakramen Ekaristi, dengan bertindak selaku pribadi Kristus sendiri.

Sakramen ini memiliki empat unsur: penyesalan si peniten (si pengaku dosa) atas dosanya (tanpa hal ini ritus rekonsiliasi akan sia-sia), pengakuan kepada seorang imam (boleh saja secara spirutual akan bermanfaat bagi seseorang untuk mengaku dosa kepada yang lain, akan tetapi hanya imam yang memiliki kuasa untuk melayankan sakramen ini), absolusi (pengampunan) oleh imam, dan penyilihan.

Pada awal abad-abad Kekristenan, unsur penyilihan ini sangat berat dan umumnya mendahului absolusi, namun sekarang ini biasanya melibatkan suatu tugas sederhana yang harus dilaksanakan oleh si peniten, untuk melakukan beberapa perbaikan dan sebagai suatu sarana pengobatan untuk menghadapi pencobaan selanjutnya.

Baru menderita sakit ataupun makin memburuknya kondisi kesehatan membuat sakramen ini dapat diterima berkali-kali oleh seseorang. Dalam tradisi Gereja Barat, sakramen ini diberikan hanya bagi orang-orang yang berada dalam sakratul maut, sehingga dikenal pula sebagai “Pengurapan Terakhir”, yang dilayankan sebagai salah satu dari “Ritus-Ritus Terakhir”.

Pentahbisan seseorang menjadi imam mengkonfigurasinya menjadi Kristus selaku Kepala Gereja dan Imam Agung, serta menganugerahkan baginya kuasa, sebagai asisten uskup yang bersangkutan, untuk merayakan sakramen-sakramen dan kegiatan-kegiatan liturgis lainnya, teristimewa Ekaristi. Pentahbisan seseorang menjadi diakon mengkonfigurasinya menjadi Kristus selaku Hamba semua orang, menempatkan dia pada tugas pelayanan uskup yang bersangkutan, khususnya pada kegiatan Gereja dalam mengamalkan cinta-kasih Kristiani terhadap kaum papa dan dalam memberitakan firman Allah.

Sakramen-sakramen juga invalid jika materia atau forma-nya kurang sesuai dengan yang seharusnya. Syarat terakhir berada di balik penilaian Tahta Suci pada tahun 1896 yang menyangkal validitas imamat Anglikan. Adapun masing-masing Gereja Katolik Ritus Timur, setelah memenuhi syarat-syarat tertentu termasuk berkonsultasi dengan (namun tidak harus memperoleh persetujuan dari) Tahta Suci, dapat menetapkan halangan-halangan (Kitab Hukum Kanonik Gereja-Gereja Timur, kanon 792). Syarat-syarat bagi validitas pernikahan seperti cukup umur (kanon 1095) serta bebas dari paksaan (kanon 1103), dan syarat-syarat bahwa, normalnya, mengikat janji pernikahan dilakukan di hadapan pejabat Gereja lokal atau imam paroki atau diakon yang mewakili mereka, dan di hadapan dua orang saksi (kanon 1108), tidaklah digolongkan dalam Hukum Kanonik sebagai halangan, tetapi sama saja efeknya. Ada tiga sakramen yang tidak boleh diulangi: Pembaptisan, Penguatan dan Imamat: efeknya bersifat permanen. Akan tetapi, jika ada keraguan mengenai validitas dari pelayanan satu atau lebih sakramen-sakramen tersebut, maka dapat digunakan suatu formula kondisional pemberian sakramen misalnya: “Jika engkau belum dibaptis, aku membaptis engkau …”

7 Manfaat Baptisan Roh Kudus

Baptisan Roh Kudus merupakan hasil karya Roh Allah yang mempersatukan orang-orang yang percaya dengan Kristus dan dengan orang-orang percaya lainnya dalam Tubuh Kristus pada saat orang itu diselamatkan. Baptisan Roh Kudus hanya terjadi satu kali, yaitu pada hari Pentakosta di Yerusalem.

Adapun tujuan dari baptisan roh kudus adalah untuk menempatkan orang-orang yang percaya ke dalam tubuh kristus. Baptisan Roh Kudus hanya dapat dialami oleh orang-orang yang telah percaya kepada Kristus.

Adapun beberapa manfaat yang bisa diambil dari baptisan roh kudus diantaranya adalah : Menurut Roma 12:3-9 dan 1 Korintus 12:4-31 menyatakan bahwa dengan adanya Baptisan Roh Kudus dapat melengkapi orang-orang yang percaya dengan karunia-karunia serta kuasa roh kudus sehingga mereka dapat bersaksi dan melayani Tuhan.

Tujuan dari pemberian karunia tersebut adalah agar orang-orang yang percaya mampu melakukan berbagai bentuk pelayanan terhadap Tuhan mereka. Manfaat baptisan roh kudus dapat membawa perubahan pada pola pikir atau cara pandang terhadap orang-orang yang percaya.

Dalam 1 korintus 12:13 yang menyatakan bahwa baik orang Yahudi maupun Yunani, baik budak maupun orang merdeka, jikalau mereka telah percaya kepada Kristus, maka mereka merupakan satu kesatuan di dalam Kristus.

Hal ini jelas menegaskan bahwa supaya orang-orang tersebut dapat melakukan perwujudan kasih serta melakukan pelayanan tanpa memandang wajah, suku, warna kulit, maupun status sosial yang nantinya dapat menimbulkan adanya perpecahan.

Baptisan roh kudus dapat dibuktikan secara fisik yaitu dengan bahasa lidah Bagi penganut Pentakostalisme terdapat empat dasar yang dapat menunjukkan bahwa bahasa lidah sebagai tanda atau bukti fisik baptisan Roh Kudus, yaitu :

tuliskan macam macam baptisan dan jelaskan!mohon bantuannya kak​

Pada usia bayi bisa memperoleh Sakramen Baptis sebagai tanda bahwa sudah masuk bagian Gereja kemudian dileburkan dosa-dosanya dalam nama Tuhan. Karena itulah, jenis Baptisan Bayi ini juga sering kita jumpai sebagai awal baik untuk bisa mencermati serta melakukan semua karya cinta kasih dari Tuhan Yesus.

Pada usia Baptisan Dewasa ini berkisar antara 12-25 tahun, sehingga dari kesadaran dan juga tugasnya dalam nama Tuhan Yesus sudah bisa dilakukan.

6 Manfaat Pembaptisan untuk Orang-Orang Percaya

Orang-orang Kristen adalah “pengikut Kristus;” oleh karena itu, merupakan hak istimewa untuk mengikuti teladan-Nya melalui baptisan air. Bagi orang percaya, tindakan baptisan adalah ungkapan indah dari iman, kebangkitan, dan kepatuhan yang menawarkan banyak manfaat. Perintah pertama yang Kristus berikan kepada orang percaya baru adalah baptisan. Baik baptisan maupun persekutuan adalah cara bagi penggila judi di http://www.mahakita.org/ untuk bersatu dengan Kristus melalui penderitaan dan kebangkitan-Nya. Baptisan adalah pernyataan yang disengaja dari komitmen seseorang untuk mengikuti Yesus. Karena pembaptisan sering kali merupakan deklarasi umum pertama tentang iman kita, orang yang kita kasihi merayakannya, dan itulah sebabnya orang percaya mengundang teman dan keluarga untuk menghadiri pembaptisan mereka.

Ketika Anda diangkat dari air, itu adalah simbol memulai bersih. Sebagaimana 2 Korintus 5:17 nyatakan, “Karena itu, jika ada orang di dalam Kristus, ciptaan baru telah datang: Yang lama telah berlalu, yang baru ada di sini!” Baptisan adalah cara umum untuk mengumumkan bahwa kita percaya pada kuasa Kristus untuk mengampuni dosa-dosa kita dan mengubah hidup kita. Yesus memberi tahu para murid untuk membuat murid-murid lain, membaptis mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dan mengajar mereka perintah-perintah-Nya (Matius 28: 19-20).

Makna dan Macam-Macam Baptis

Pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis mengajarkan jika tidak perlu orang selalu melakukan pembasuhan diri di setiap minggunya. Baptisan yang dilakukan oleh Yohanes ini merupakan simbol dari perubahan dan baptisan ini tidak memiliki kuasa untuk melakukan perubahan lalu Yesus memberikan kuasa tersebut saat Yohanes membaptis Diri-Nya di Sungai Yordan. Alkitab juga mengajarkan jika setiap orang yang sudah melakukan pertobatan dan percaya dalam Tuhan Yesus, maka akan diberikan pengampunan.

Sakramen baptis juga menandakan jika kita adalah milik Kristus dan tanda jika kita sudah menjadi murid Kristus dan inilah yang membuat Tuhan Yesus memberikan perintah supaya semua murid diberikan tanda baptis yang suci. Yohanes sudah mengawali baptisan sebagai sebuah tanda hidup yang baru dan pada perbincangan Nikodemus, Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali (Yoh 3:5,7).

Ada beberapa Gereja yang menolak pembaptisan bayi ini, akan tetapi untuk Gereja Katolik, pembaptisan ini dilaksanakan sebagai perwujudan sabda yang Tuhan Yesus berikan yakni, “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka…” dan juga kisah di dalam Alkitab tentang pembaptisan semua anggota keluarga Kristen. Baptis anak tidak didasari dari ayat-ayat Alkitab secara langsung, akan tetapi di dalam Perjanjian Baru bisa di lihat ada beberapa ayat yang tersirat tentang baptis yang juga diperuntukan untuk anak atau bayi, seperti pada Kisah Para Rasul 16:15 dan juga 18:8 yang menuliskan “seisi rumah di baptis”.

Baptis darurat ini diperuntukkan bagi orang yang sedang kritis atau sakratul maut namun pernah mengatakan jika ingin masuk menjadi Katolik saat masih sehat.

Apabila yang akan di baptis masih bayi atau kecil, maka ini bergantung dari keinginan orang tua. Untuk Penerimaan ini akan dilakukan pada perayaan Ekaristi yang dilaksanakan setiap hari Sabtu atau Minggu. Semoga bisa bermanfaat dan semakin menambah wawasan anda seputar iman Kristen.

Fungsi dan Arti Baptis bagi Umat Kristen

, di dalam Perjanjian Baru, baptisan dilakukan oleh Yohannes Pembaptis adalah sebagai “tanda pertobatan” (Matius :13-16; Markus 1:4-5) manusia.

Tujuan: Sakramen Baptis, Menjadikan Kita Manusia Baru – katolisitas.org

Sistem katekese digital ini sangat membantu umat yg sulit membagi waktunya tp ingin belajar n mencari tau ttg pengajaran dalam gereja katolik. NB : Usul : Doa St. Aquinas dibagikan spy bisa dibawa2 n didoakan dg mudah kpn saja. Suzy Muliani Sistem katekese – Iman yang mencari pengertian Terobosan terbaru dalam dunia Katekis 5 Ide yang sangat baik dan jika berjalan dengan lancar akan banyak memberi “sinar” baru dalam dunia Katolik.. Missourini Harianto Ide yang sangat baik dan jika berjalan dengan lancar akan banyak memberi “sinar” baru dalam dunia Katolik.. Salut n bangga u/Pak Stefanus Tay n Ibu Ingrid Tay. Sistem katekese digital ini sangat membantu umat yg sulit membagi waktunya tp ingin belajar n mencari tau ttg pengajaran dalam gereja katolik.

NB : Usul : Doa St. Aquinas dibagikan spy bisa dibawa2 n didoakan dg mudah kpn saja.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.