Press "Enter" to skip to content

Makna Simbol Sakramen Tobat

5. tulislah nama flora yang ditunjukan pada setiap gambar berikut beserta asal negaranya. Mengapa orang yang berpikir kreatif sering dianggap gila atau tidak waras “wilayah sleman ini terdapat tujuh ancaman bencana yang perlu diwaspadai, di antaranya erupsi gunung merapi, banjir, puting beliung, tanah longsor, kekeringan, kebakaran, dan gempa bumi,” kata pelaksana kepala bpbd kabupaten sleman, joko supriyanto, pada geladi lapang desa tangguh bencana desa tripadi, jumat (7/4)

Sakramen Tobat (Gereja Katolik)

Vatikan II, Lumen Gentium 11 § 2; KGK 1422)[1] Dengan menerima Sakramen Rekonsiliasi, peniten (sebutan bagi yang melakukan pengakuan, tetapi maknanya tidak sebatas dalam hal ini saja) dapat memperoleh pengampunan atas dosa-dosa yang diperbuat setelah Pembaptisan; karena Sakramen Baptis tidak membebaskan seseorang dari kecenderungan berbuat dosa. Di antara seluruh tindakan peniten, penyesalan (bahasa Inggris: contrition) adalah tahapan pertama.

Dipandang dari sisi manusiawi, pengakuan atau penyampaian dosa-dosanya sendiri akan membebaskan seseorang dan merintis perdamaiannya dengan orang lain. Pengakuan di hadapan seorang imam merupakan bagian penting dalam Sakramen Pengakuan Dosa sebagaimana disampaikan dalam Konsili Trente (DS 1680): “Dalam Pengakuan para peniten harus menyampaikan semua dosa berat yang mereka sadari setelah pemeriksaan diri secara saksama, termasuk juga dosa-dosa yang paling rahasia dan telah dilakukan melawan dua perintah terakhir dari Sepuluh Perintah Allah (Keluaran 20:17, Ulangan 5:21, Matius 5:28); terkadang dosa-dosa tersebut melukai jiwa lebih berat dan karena itu lebih berbahaya daripada dosa-dosa yang dilakukan secara terbuka.

Setelah seorang peniten melakukan bagiannya dengan menyesali dan mengakukan dosa-dosanya, maka kemudian giliran Allah melalui Putera-Nya (Yesus Kristus) memberikan pendamaian berupa pengampunan dosa (atau absolusi). [1] Sehingga dalam pelayanan sakramen ini, seorang imam mempergunakan kuasa imamat yang dimilikinya dan ia bertindak atas nama Kristus (In persona Christi).

Rumusan absolusi yang diucapkan seorang imam dalam Gereja Latin menggambarkan unsur-unsur penting dalam sakramen ini, yaitu belas kasih Bapa yang adalah sumber segala pengampunan; kalimat intinya: “… Saya melepaskanmu dari dosa-dosamu …”. Dalam Summa Theologia, Santo Thomas Aquinas mengatakan bahwa rumusan absolusi tersebut adalah berdasarkan kata-kata Yesus kepada Santo Petrus (Matius 16:19) dan hanya digunakan dalam absolusi sakramental –yaitu pengakuan secara pribadi di hadapan seorang imam. Menurut KGK 1459, kebanyakan dosa-dosa yang diperbuat seseorang menyebabkan kerugian bagi orang lain. Setelah pendosa diampuni dari dosanya, ia harus memulihkan kesehatan spiritualnya dengan melakukan sesuatu yang lebih untuk menebus kesalahannya; pendosa yang telah diampuni tersebut harus “melakukan silih”, atau biasa disebut penitensi. Penitensi tersebut dapat terdiri dari doa, derma, karya amal, pelayanan terhadap sesama, penyangkalan diri yang dilakukan secara sukarela, berbagai bentuk pengorbanan, dan terutama menerima salib yang harus dipikulnya dengan sabar. perdamaian (rekonsiliasi) dengan Gereja dan Allah, di mana peniten memperoleh kembali rahmat yang sebelumnya hilang akibat dosa

[6] Namun ada pengecualian bahwa jika peniten berada dalam bahaya maut (kematian), setiap imam walaupun tanpa kewenangan dapat memberikan absolusi secara sah. Namun biasanya di dalam ruang atau bilik pengakuan disediakan teks panduan mengenai apa yang harus dilakukan peniten, terutama pada suatu pengakuan terjadwal –misalnya pada masa Pra-Paskah dan masa Adven. Menurut Kanon 844 §2, umat Katolik diperkenankan menerima Sakramen Rekonsiliasi dari pelayan yang bukan dari Gereja Katolik jika membuatnya mendapatkan manfaat rohani yang nyata dan ia berada dalam keadaan mendesak. Setiap umat yang telah mencapai usia yang dianggap mampu untuk membuat pertimbangan dan bertanggung jawab atas tindakannya, diwajibkan untuk dengan setia mengakukan dosa-dosa beratnya melalui Sakramen Rekonsiliasi minimal satu kali dalam setahun. [8] Perintah kedua dari “Lima perintah Gereja” juga menyebutkan mengenai kewajiban seseorang untuk mengakukan dosa-dosanya minimal sekali setahun untuk menjamin penerimaan Hosti Kudus secara layak dalam Perayaan Ekaristi, yang mana merupakan kelanjutan dari pertobatan dan pengampunan yang telah diterima dalam Pembaptisan. Walaupun tidak diwajibkan, pengakuan atas dosa-dosa ringan yang dilakukan sehari-hari sangat dianjurkan oleh Gereja.

Pengakuan dosa-dosa ringan secara teratur membantu seseorang dalam membentuk hati nurani yang baik dan melawan kecenderungan yang jahat; seseorang membiarkan dirinya disembuhkan oleh Kristus dan bertumbuh dalam hidup rohaninya. Kewajiban menyimpan rahasia sakramental juga berlaku pada penerjemah, jika ada, dan semua orang lain yang dengan cara apapun memperoleh pengetahuan mengenai dosa-dosa dari suatu Pengakuan Dosa.

6 Simbol Sakramen Baptis Katolik dan Penjelasannya

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perbedaan sakramen yang ada pada agama kristen dan katolik Anda bisa membaca lebih lanjut seputar perbedaan sakramen katolik dan protestan pada artikel yang telah kami suguhkan di website ini. Tetapi pada kali ini, saya akan membantu Anda untuk mengerti sedikit lebih jauh mengenai sakramen baptis. Pada artikel kali ini, saya akan memberikan informasi seputar makna ataupun simbol sakramen baptis yang mungkin belum Anda ketahui sebelumnya.

Salah satu syarat masuk surga menurut Alkitab adalah dengan mentaati perintah – perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya karena Tuhan Allah sendiri tentunya juga tidak ingin manusia yang sangat dicintainya terjatuh kedalam dosa. Melakukan pembaptisan sama saja kita telah mulai merintis pembangunan hubungan yang dekat dengan Tuhan. Pembangunan ikatan awal dengan Tuhan ini memang diperlukan oleh karena adanya perbuatan Adam dan Hawa pada masa yang telah lalu yaitu memakan buah dari pohon terlarang dan hal inilah yang membuat hubungan manusia dengan Tuhan menjadi tidak harmonis karena kecenderungan manusia yang lebih mendengarkan dan berpihak kepada iblis. Dimana, setiap dari kita memiliki tugas untuk menjadi terang dan garam dunia. Burung merpati itu adalah simbol dari roh Allah sendiri yang memberikan karunia rahmatnya kepada Yesus.

Dan sama seperti Yesus, kita juga akan mendapatkan karunia rahmat Allah setelah melakukan pembaptisan. Dengan menerimakan sakramen pembaptisan maka kita secara tidak langsung akan menerima pencurahan rahmat pengudusa dari Allah sendiri. Dan bagi mereka yang telah dibaptis walau pada saat masih bayi akan diberikan kelimpahan karunia Roh Kudus untuk membantu menghindarkan mereka dari jeratan iblis yang berusaha menjatuhkan manusia kedalam dosa. Jadi itulah beberapa informasi yang bisa saya bagikan seputar simbol sakramen baptis kepada Anda.

Semoga dengan beberapa informasi yang sudah saya bagikan ini Anda bisa mengetahui lebih jauh mengenai pemaknaan atas simbolisasi dari adanya sakramen baptis.

Apa makna sakramen dan sebutkan serta jelaskan? – JawabanApapun.com

Arti sakramen baptis adalah tanda keselamatan jiwa dan penghapusan dosa. Gereja-gereja Reformasi atau Protestan menetapkan hanya dua sakramen, yaitu baptisan dan perjamuan kudus (ekaristi).

Ketetapan ini berdasarkan keyakinan bahwa sakramen bukanlah hasil penemuan manusia, melainkan penetapan Allah sendiri. Roti dan Anggur, Air, Minyak, Garam merupakan contoh simbol liturgis dari benda alamiah.

Salib juga memiliki peranan sebagai perlindungan dari segala hal jahat dan juga pengingat pertempuran rohani melawan segala perilaku jahat. Ini adalah sakramen yang menjadi dasar kehidupan sacramental tiap umat Katolik. Terdapat beragam pandangan tentang makna sakramen dalam gereja. Sakramen apa yang dapat diterima hanya satu kali?

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.