Press "Enter" to skip to content

Makna Sakramen Baptis Brainly

Salib mengingatkan kita akan kejamnya akibat dosa, sehingga Allah sendiri yang menebus melalui kematian-Nya dalam diri Yesus Kristus. Salib menunjukkan betapa besar kasih Allah pada manusia sehingga kita beroleh kemenangan. Sebelum seseorang dibaptis, Imam membuat tanda salib pada dahi orang tersebut. Kain putih: hidup kembali bersama Yesus/ kehidupan baru yang masih bersih.

Minyak menjadi simbol dalam sakramen baptis karena menandakan kekuatan yang merupakan salah satu pemberian Roh Kudus.

4 Simbol Sakramen Krisma yang Wajib Umat Kristiani Ketahui

Pada peristiwa Pentakosta, orang-orang yang mengikut Yesus menerima Roh Kudus sehingga mampu memberitakan Injil dalam berbagai-bagai bahasa. Tentu kita ingat bahwa memberitakan Injil merupakan tugas bagi para murid Yesus. Tugas ini diberikan sebagai amanat agung yang dapat kita baca pada Matius 28:19-20. Amanat agung ini diberikan setelah Yesus mati di kayu salib, dikuburkan, lalu bangkit kembali.

Salah satu simbol sakramen krisma yang sangat paling kita kenal adalah minyak. Roh Kudus yang akan selalu mendukung serta menguatkan kita berjalan sesuai kehendak Allah.

Simbol ini juga dapat dipakai untuk memberikan ilustrasi agar setiap orang Katolik sungguh mengerti makna pemberian sakramen Krisma. Allah pun telah berkomitmen bahwa keselamatan yang sudah diberikan tidak akan ditarik kembali.

Kejadian Pentakosta kurang lebih serupa dengan apa yang terjadi pada sakramen Krisma. Penerima sakramen Krisma menjadi orang yang mengikut Kristus dan menerima berkat Roh Kudus. Oleh karena itu, api kemudian menjadi salah satu simbol sakramen Krisma. Makna ini bukan hanya sekedar dibuat-buat supaya sakramen Krisma terlihat begitu agung.

Bukan hanya pada prosesi sakramen Krisma, tetapi dalam sepanjang kehidupan kita sebagai orang Katolik. Kita harus berkomitmen untuk terus memiliki relasi yang baik dengan Roh Kudus.

Sakramen Imamat (Gereja Katolik)

Sehingga seluruh tahbisan dalam Gereja Katolik dapat ditelusuri sejak dari zaman para rasul, yang mana diutus oleh Yesus Kristus sendiri. Perutusan Yesus tersebut dilanjutkan oleh Gereja sampai akhir zaman melalui tahbisan dalam tiga tahap:[2] : uskup (penerus para Rasul) Pentahbisan seseorang menjadi uskup menganugerahkan kegenapan sakramen Imamat baginya, menjadikannya anggota badan penerus (pengganti) para rasul, dan memberi dia misi untuk mengajar, menguduskan, dan menuntun, disertai kepedulian dari semua Gereja. Pentahbisan seseorang menjadi imam mengkonfigurasinya menjadi Kristus selaku Kepala Gereja dan Imam Agung, serta menganugerahkan baginya kuasa, sebagai asisten uskup yang bersangkutan, untuk merayakan sakramen-sakramen dan kegiatan-kegiatan liturgis lainnya, teristimewa Ekaristi.

: pastor (presbiter) Pentahbisan seseorang menjadi imam mengkonfigurasinya menjadi Kristus selaku Kepala Gereja dan Imam Agung, serta menganugerahkan baginya kuasa, sebagai asisten uskup yang bersangkutan, untuk merayakan sakramen-sakramen dan kegiatan-kegiatan liturgis lainnya, teristimewa Ekaristi. Pentahbisan seseorang menjadi diakon mengkonfigurasinya menjadi Kristus selaku Hamba semua orang, menempatkan dia pada tugas pelayanan uskup yang bersangkutan, khususnya pada kegiatan Gereja dalam mengamalkan cinta-kasih Kristiani terhadap kaum papa dan dalam memberitakan firman Allah. Sebab Injil yang harus mereka wartakan, bagi Gereja merupakan asas seluruh kehidupan untuk selamanya.

Apa makna dari sakramen Baptis? – JawabanApapun.com

Dengan menerima sakramen baptis, orang menyatakan pertobatan dan kepercayaannya kepada Tuhan Yesus. Ekaristi itu merayakan kenangan karya penebusan Tuhan Yesus Kristus yang membebaskan umat manusia dari kekuasaan dosa berkat Misteri Paskah, yakni sengsara, wafat dan kebangkitan- Nya.

Nama baptis sebenarnya mengingatkan orang yang dibaptis bahwa ia tergabung dengan Kristus sebagai anggota-Nya dan ia didorong untuk hidup sesuai dengan panggilannya sebagai anak angkat Allah, sebagaimana telah ditunjukkan oleh teladan orang kudus yang namanya diambilnya melalui Pembaptisan itu. Sebab dalam Ekaristi suci tercakuplah kekayaan rohani gereja, yakni Kristus sendiri.

Ekaristi dipandang sebagai “sumber dan puncak” kehidupan Kristiani, tindakan pengudusan yang paling istimewa oleh Allah terhadap umat beriman dan tindakan penyembahan yang paling istimewa oleh umat beriman terhadap Allah, serta sebagai suatu titik dimana umat beriman terhubung dengan liturgi di surga. Itulah mengapa Ekaristi menjadi “sumber” hidup iman kita karena Kristus sendiri yang hadir beserta seluruh kurban-Nya sejak Perjamuan Malam Terakhir, sengsara, dan wafat-Nya di salib, yang menjadi “sumber” keselamatan kita.

Menurut beberapa kitab Perjanjian Baru, Ekaristi dilembagakan oleh Yesus Kristus saat Perjamuan Malam Terakhir.

Simbol air yang dipakai untuk sakramen baptis berfungsi sebagai….. a.menerangi hidup

Terakhir, Salib juga melambangkan keberanian sebagai pengikut Yesus Kristus untuk memikul dosa dan pebuatan kita sesuai standard-Nya. Jadi simbol air yang dipakai untuk sakramen baptis berfungsi sebagai: B. Membersihkan Dari Dosa

7 Alasan Mengapa Orang Kristen Harus Dibaptis

Baptisan Air adalah salah satu sakramen yang sangat penting bagi gereja dari seluruh denominasi atau aliran. Memang, gereja-gereja Kristen mempunyai sedikit perbedaan akan hakekat, makna, atau tata cara dari Baptisan Air tersebut. Namun seluruh aliran/denominasi gereja Kristen melakukan Baptisan Air serta meyakini bahwa hal itu merupakan perintah langsung Tuhan Yesus kepada murid-muridNya. Baptisan air pertama kali muncul di Perjanjian Baru, tatkala Yohanes Pembaptis menyerukan kepada orang-orang Yahudi untuk bertobat dan memberi diri dibaptis (Matius 3:1-11). Namun demikian, akar-akarnya telah ada di Perjanjian Lama sebagai bentuk pentahiran/pembasuhan atau penyucian dosa, walaupun belum dipraktekkan dengan baptisan air. Dalam Perjanjian Baru baptisan air diberikan bagi mereka yang telah percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

Tuhan Yesus, sebelum naik ke surga, memberi perintah kepada murid-muridNya untuk memberitakan Injil dan membaptis mereka yang percaya kepadaNya. Tuhan Yesus, sebelum naik ke surga, memberi perintah kepada murid-muridNya untuk memberitakan Injil dan membaptis mereka yang percaya kepadaNya (Matius 28:19).

Ada hal yang menarik dalam perintah Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk (Markus 16:15-16). Dalam kasus tertentu, misalnya karena tidak ada lagi kesempatan untuk dibaptis, seseorang bisa tetap selamat.

Misalnya orang yang sudah sekarat, sakit keras dan hanya bisa terbaring di tempat tidur, tetapi mau percaya kepada Tuhan Yesus, maka ia tetap selamat sekalipun tidak dibaptis. Penjahat yang di kayu salib pun Tuhan Yesus jamin selamat, masuk surga (firdaus), meski tidak dibaptis.

Dengan memberi diri dibaptis, maka seseorang membuktikan bahwa kini ia telah menjadi pengikut Kristus. Jadi seseorang tidak cukup hanya percaya kepada Tuhan Yesus (poin 1 di atas), tetapi juga harus bertobat dari dosa-dosanya.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.