Kali ini saya ngepost List lagu Kidung Jemaat yang familiar dan Lengkap paling sering aku dengar. Ya walopun di tempat saya beribadah ga pake KJ, but i truly love the songs … Yukkk sembari dibaca, dinyanyiin juga Kumpulan Lagu Kidung Jemaat) Lengkap Yang Populer Sering Dinyanyikan Dalam Kristus kita kenal Allah Yang Hidup, Bapa kekal!
Langit, buana semesta patut memuji kuasaNya tak henti, Dalam Kristus kita kenal Allah Yang Hidup, Bapa kekal! Tabuhlah tifa dan gendang, iringi puji dalam tembang! Kaum kudus tersungkur di depan takhtaMu memb’ri mahkotanya Segenap malaikat sujud menyembahMu, Tuhan, Yang Ada s’lama-lamanya. Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang besar;
Bagai bunga t’rima siang, hati kami pun mekar. Sumber air hidup ria, lautan kasih dan restu.
Yang mau hidup dalam kasih Kau jadikan milikMu menyanyikan kuasa kasih yang teguh serta tetap. Tuhan Allah, namaMu kami puji dan masyhurkan; para rasul dan nabi, martir yang berjubah putih,
Kristus, Raja mulia, Putra Bapa yang abadi, dalam cahya kurnia tuntun yang telah Kaupilih.
Ya Roh Kudus, berilah iman yang teguh, Hendak kupuji Kau selalu; padaku Roh Kudus berikanlah, Allahku patutlah ku agungkan sepanjang umur hidupku! jauh melebihi doamu dan yang kau rindukan.
Yesus Kristus, Tuhan, yang membawa kes’lamatan, Yesus Kristus, Tuhan, yang membawa kes’lamatan,
Lahir dalam dunia ini, mati tapi bangkit lagi, Ya Roh Kudus, Tuhan, tolong kami lawan dosa. Ya Roh Kudus, Tuhan, tolong kami lawan dosa; Allah kami Yang Esa, Bapa, Putra dan Roh Kudus,
Allah kami Yang Esa, Bapa, Putra dan Roh Kudus, Berakhirlah segala pergumulan, diganti dengan kedamaian yang besar. Hormati namaNya serta kenangkan mujizat yang sudah dibuatNya. Hendaklah t’rus syukurmu kaunyatakan di jalan hidupmu seluruhnya.
Berdoa dan jaga supaya jangan penggoda merugikan jiwamu. Di dunia tegaklah kemenangan dan dasarnya imanmu yang teguh.
Bapa yang mulia, Kau Raja dunia; kami sujud sembah kepadaMu. Datang, ya Roh Kudus, dan hati umatMu yakinkanlah!
Dengan kuasaMu pimpin jemaatMu; b’ri sukacitaMu tinggal serta. BagiMu, Yang Esa, kekal abadilah puji syukur!
Yang Mahamulia, b’ri kami s’lamanya dalam terang baka memujiMu! Diam dengan hormat, tubuh serta jiwa, tunduklah menghadap Dia.
Tuhan Allah hadir, Yang dimuliakan dalam sorga siang – malam jiwa raga kami, hidup seluruhnya, Tuhan, kaulah yang empunya.
hingga aku ini sungguh beribadat sama seperti malaikat, dan benar mendengar firmanMu, ya Tuhan, agar kulakukan!
Kau bagai udara sumber kehidupan dan tempat gerak semua. Laut tak tehingga, buatlah diriku layak menyelami Dikau: Bagai kuntum bunga, bila disinari, memekar ke matahari, ‘ku telah berserah: biar Kau berkarya dalam segalanya.
Jadikanlah aku hamba bersahaja daalam damai dan sejaht’ra. Sucikanlah aku, agar Kau kupandang dalam roh dan kebenaran.
Arahku padaMu: wajahMu kucari kin da abadi. Allah hadir bagi kita dan hendak memb’ri berkat,
Dengan Roh Kudus, ya Tuhan, umatMu berkatilah! Dengan Roh Kudus, ya Tuhan, umatMu berkatilah!
Dengan Roh Kudus, ya Tuhan, umatMu berkatilah! Dengan Roh Kudus, ya Tuhan, umatMu berkatilah! Tuhanku Yesus, Raja alam raya, Allah dan Manusia, Yang Mahaindah, Harta sorgawi, hanya Engkau, ya Tuhanku! O Hari Istirahat, ceria dan cerah, pelipur hati hasrat, di mana Firma Tuhan menyuar yang gelap;
Firman Tuhan turun bawa nikmat untuk hati yang sedih. Ya Allah Bapa di sorga mahatinggi, puji sembah dan syukur bagiMu. Aku berlutut dan dosa kupanjatkan, ‘ku bertelut memohon rahmatMu; Aku naikkan puji dan doa ini demi nama Tuhanku Penebus,
Jikalau kesalahanku terus teringat olehMu, tak dapat ‘ku bertahan Ya Allahku, di cah’yaMu tersingkap tiap noda. Meski tak layak diriku, tetapi kar’na darahMu dan kar’na kau memanggilku, ‘ku datang, Yesus, padaMu.
segala apa yang perlu ‘ku dapat dalam diriMu. ya Anakdomba yang kudus, ‘ku datang kini padaMu.
b’ri di sengsara dan perang percaya yang teguh. supaya ke neg’ri baka jalanku tak sesat.
Di muka Tuhan Yesus tersungkur kar’na dosaku, Di muka Tuhan Yesus ‘ku insaf akan salahku; Di muka Tuhan Yesus kudapat kasih sayangNya;
Hingga aku sampailah di labuhan yang teduh.
B’rikan daku yang lemah hati kuat dan tenang. Kristus, Kau andalanku, Sumber hidup yang esa.
Hingga aku sampailah di labuhan yang teduh. Di dalam bayang maut, Tuhan, tetap Engkau harapanku!
Di saat ajalku, ragu dan takutku buanglah jauh. DarahNya sumber hayat baka; aku dibasuh di dalamnya
aku pulih dan sembuh hanya oleh darah Yesus. Kar’na dosaku berat dan kuasanya menyesak,
Kar’na dosaku berat dan kuasanya menyesak, Kekal, ya Bapa, Kau membuat PutraMu dasar yang teguh: Di dalam maut Tuhan Yesus dosaku sudah terbenam : ‘ku s’lamat oleh darah Kristus batal hukuman yang seram.
Luka hatiku t’lah sembuh, ya Tuhan, kar’na rahmatMu! Sampai kekal kupujilah samud’ra rahmat yang baka!
‘Ku diberi belas kasihan, walau tak layak hatiku; tadi ‘ku angkuh, kini heran: Tuhan, besarlah rahmatMu!
Ini tetap pengakuanku, jikalau orang ingin tahu: Jangan seseorang pun di dunia merampas harta hatiku: hidup dan mati ‘ku tent’ram: rahmatMu, Tuhan, kugenggam, hidup dan mati ‘ku tent’ram: rahmatMu, Tuhan, kugenggam!
Ya Tuhan, jangan ambil rahmat yang Kauberi kepadaku, kar’na dengannya aku s’lamat sampai ke dalam rumahMu:
Banyak yang hidup tanpa harapan, lapar dan miskin; Banyak yang hidup kaya dan mewah, tapi terasing dari sesamanya;
Banyak senjata, alat pembunuh makin mengisi seluruh dunia; Juruselamat, Maha Pengampun, dosa Kauhapus di atas salibMu. Muliakanlah Allah Yang Esa di sorga maha tinggi, dengan darahMu yang kudus Kauhapus aib dan salah; ya Anakdomba mulia, seruan doa t’rimalah dan kasihani kami! Ya roh Kudus berkurnia, Penghibur yang terkarib, supaya kami pun teguh terhadap goda dan keluh; Besarkan nama Tuhan, Haleluya; kasihNya tak berkurang,
biar isi dunia sambut sinarMu seg’ra. dan diajar beriman, atas maut pun ‘ku menang. Buka telinga, hai umatNya, kabar yang baik dengarkanlah! Tak boleh Firman Allah yang sungguh dan teguh,
Ya Roh Kudus, melayanglah di atas yang kelam; Ya Roh di dalam cah’yaMu Sang Bapa dikenal;
terungkap bagi kami pun kasihNya yang kekal. Yesus, lihat umatMu yang mendamba Kau berfirman,
hingga kami yang di dunia Kau dekatkan pada sorga. Tanpa cah’ya Roh Kudus kami dalam kegelapan; Yesus, Kau berlimpah rahmat, Sumber kasih yang besar! Air yang murni dan jernih, penawar haus, pembersih,
Gagah, periang dan terang, puji Allah tiap kala: Kamu yang tabah bergelut,insan pengampun dan lembut,
yang ada itu pun lenyap dan hilang jikalau dititahkanNya. Dialah Raja untuk selamaNya; yang adil dasar takhtaNya.
setiap tindak, yang benar dan salah, terbuka bagi mataMu. hidupku pun berada di tanganMu: rahmatMu, Bapa, tidak jauh.
‘ku tak gentar: di dunia dan akhirat Engkau tempatku berteduh. bintang dan bulan, surya terang, gunung, lembah yang tinggi rendah,
Biarlah RohMu tinggal serta dan memb’ri kami hidup kekal. Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar, ya Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar. Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!” ‘ku tertegun: bagiku dicurahkan oleh PutraMu darahNya kudus. Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
kar’na terkabullah yang kurindukan: melihat Dikau, Tuhanku akbar. Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!” dijaga Allah Bapa, patut bersyukur, berdoa dan berkarya; Tahukah kamu jumlah bintang di angkasa yang megah
Tuhan Allah tahu semua, tiada satu yang dilupa Tahukah kamu jumlah ikan di samud’ra, berenang bangun tidur tiap pagi dengan hati yang cerah?
Allah bersabda: terang bercahya; hari pertama di dunia. Pada mulanya belum ada langit; atas dan bawah tercampurlah. Allah bersabda: bentangan pun jadi; hari kedua di dunia.
Pada mulanya belum ada tanah yang menumbuhkan tanamannya. Allah bersabda: terciptalah darat; hari ketiga di dunia. Allah bersabda membuat semua; hari keempat di dunia. Allah bersabda: segala tercipta; hari kelima di dunia. Pada mulanya belum ada hewan yang menemani manusia.
Allah bersabda menjadikan insan; hari keenam di dunia.
Allah Pencipta telah memberkati hari ketujuh di dunia.
Pohon, hewan dan semua orang mati tenggelam; dalam banjir ini gunung yang tertinggi ikut terbenam.
Nuh yang membawanya atas p’rintah Allah, dalam bahtera! Bapa, ibu, anak dan menantu, hewan pun serta
hidup dalam baht’ra sampai di saatnya surut air bah. Hai langit, pasanglah telingamu, dengar ucapanku, wahai bumi!
Semoga Firman tumbuh di hatimu laksana pohon akan berputik. Biarlah nama Tuhan kuserukan, kar’na kekallah kebenaranNya! dan gurun pasir pu kentara bagaikan mawar berseri! Padanya akan diberikan semarak yang tak bakal hilang: Kuatkan tangan tak berdaya, teguhkan kaki yang lesu;
orang cemas yang putus asa, kini tabahkan hatimu! Celiklah mata orang buta melihat karya yang ajaib, telinga tuli pun terbuka untuk menyambut kabar baik;
kar’na di tanah yang gersang mengalir sungai air hidup membuat padang gurun itu penuh tanaman dan kembang!
Iman raja pun runtuh kar’na nafsu dunia: agar kami Kau sucikan dari dosa dan cela! Raja mulia, Kau lahir bagai anak yang lembut, Dan beri kurban darahMu, b’rilah damai yang baka!
Waktu Herodes raja di Yudea, ada imam bernama Zakharia, Di waktu Zakharia beribadah, turun malaikat Gabriel padanya,
“Janganlah takut, bapa Zakharia, aku utusan dari sorga;
“Doamu dikabulkan oleh Tuhan: kau akan dianugerahi put’ra,
umat yang dibatis olehnya akan kembali ke Allah.” Mahaterpuji Allahku: Ia lepaskan kita dari kuasa seteru
janjiNya pada Abraham kini menjadi nyata: umatNya bersejahtera Nabi Yohanes, kau seg’ra ‘kan meratakan jalanNya, Sang Raja yang mulia!
Kita tak lagi bersedih, tapi berjalan ke neg’ri yang damai selamnya!
Ya Surya Pagi yang cerah, biar fajarMu merekah;
masuk alam maut seram, pulang naik ke takhta t’rang. Citra Allah yang kekal, dalam daging Kau menang, dan dalam aku Kaucerminkan terang sorgawi yang baka, Kiranya lahir dalam aku dan tinggallah serta tetap!
Dengan rendah, jernih dan taat hatiku siap bagiMu;
Cemas da duka Kausingkirkan: ya Yesus, ari, masuklah! ya Yesus Kristus, Penebus, sembah dan puji t’rimalah. Kar’na sengsara dunia telah tergugah hatiMu;
Kau lahir bagi dunia menjadi kurban yang kudus: di kayu salib Kautebus segala dosa dan cela. ya Bapa, Put’ra, Roh Kudus, sekarang dan selamanya! Sang Jurus’lamat t’lah dekat membawa hidup dan berkat.
Ya Tuhan, masuk dan beri pengasihanMu tak henti Dan Roh Kudus jadikanlah Penujuk jalan yang baka.
Hai kamu yang merana, Rajamu tak lemah. Gembiralah kamu menyambut yang adil dan jaya, benar,
Bernyanyilah, Puteri Sion, hai kota Yerusalem, sorak lah! Segala penghuni yang ada di bumi kelak menikmati sejaht’ra abadi;
Raja Damai abadi, Putra Allah yang kekal. Hanya dua berjaga terus ayah bunda mesra dan kudus;
tercermin bagi kami terus di wajahMu, ya Anak kudus, “Sejaht’ra bagi dunia, t’lah datang Penebus.” ‘Kan datang zaman mulia, indahnya tak terp’ri.
Dialah Yesus Penebus, Sang Jurus’lamat yang kudus, Dengan gembala marilah ke kandang domba yang rendah, Pencipta alam semesta, Kau jadi insan yang rendah; dengan permata pun penuh, tetap tak layak bagiMu. Salam sorgawi menggema di Tahun Baru yang cerah.
Damai sejaht’ra turun ke bumi bagi orang pengasihanNya. Damai sejaht’ra turun ke bumi bagi orang,
Damai sejaht’ra turun ke bumi bagi orang pengasihanNya. Hai gembala, kar’na apa sambutan ini menggegar?
Mari, kita pun kesana untuk melihat Putera. Didalam palungan, tiada yang lain, terbaring Yesus berbalutkan kain. Ternak bersuara membangunkanNya, Tetapi Sang Bayi tiada resah.
Ya Yesus, sekarang hatiku tent’ram, Engkaulah Temanku di malam kelam.
Ya Yesus, Tuhanku, dengar doaku: tetaplah sertaku dengan kasihMu. Semua anakMu berilah berkat Dan hidup sertaMu di sorga kelak.
Dengarlah kidung di malam sepi, “Nina bobo, tidurlah!” Wajah Maria cerah berseri: Bayi yang kudus dibuainya. Juga di padang gema terdengar, “Hai gembala, bangunlah!
T’rimalah kabar gembira besar: Lahir Sang Raja Sejahtera!” Senandung indah mengalun mesra, “Nina bobo, tidurlah!” Suara malaikat menyambut serta, “Damai di bumi, Haleluya!” Mari, teruskanlah kidung megah, “Puji Allah yang kudus!” Seluruh alam kelak menyembah Putra ilahi, Sang Penebus.
Hai, dengar tembang malaikat bergema di Efrata: “Bagi Allah kemuliaan ditakhtaNya yang megah!” Damai sorga diberiNya diantara manusia Yang sedia menerima Yesus Kristus, Penebus! Damai sorga diberiNya diantara manusia Yang sedia menerima Yesus Kristus, Penebus! PeraduanNya palungan, bahkan salib takhtaNya; Yesus rela menderita agar kita s’lamatlah.
Damai sorga diberiNya diantara manusia Yang sedia menerima Yesus Kristus, Penebus! Damai sorga diberiNya diantara manusia Yang sedia menerima Yesus Kristus, Penebus!
Jurus’lamat dunia dan Surya hidupmu terbaring di palungan di malam yang kudus: Yesus, Penebus, Yesus, Penebus.
O Bayi yang lemah, hatiku hiburlah; b’rikanlah berkatMu, curahkan kurnia dan bimbinglah jalanku di dalam dunia, Raja mulia, Raja mulia.
Kau menanggung dosa seluruh umatMu Dan kauberi sentosa mengganti kemelut. Di sorga bergema nyanyian Gloria: segenap malaikat memuji Tuhannya.
Seorang anak sudah lahir menghibur isi dunia; KerajaanNya tak berakhir dan mahaagung namaNya: “Sang Penasihat yang Ajaib, Allah Perkasa Mulia, dan Bapa yang Kekal Abadi, Sang Raja Damai s’lamanya!” Ya Raja Damai Mahamulia, beri sejahtera penuh, supaya bangsa-bangsa dunia bersujud di hadapanMu. Allah sendiri melakukan rencana keadilanNya Dan takhta Daud diteguhkan kekal selama-lamanya!
Tapi hanyalah siksa dan cerca Kauterima di dunia.
Gita menggegap, bila Kau kelak datang lagi, ya Tuhanku. SandaMu benar akan terdengar, “Kuberi tempat bagimu.” Bersuka besar hatiku, ya Tuhan, menyambutMu. Gembala dipanggil dari padang raya menuju palunganNya yang rendah.
Melihat bintangNya, datang orang Majus menghantar emas, kemenyan dan mur. Cahaya abadi dari Allah Bapa kentara berwujud di dunia: Anak ilahi berbalutkan lampin. Hai para malaikat, angkatlah suaramu, biduan sorgawi, bernyanyilah! Berbahagia gembala mendengar beritanya, Segera pergi ke sana dan padaNya menyembah.
Anak suci, Jurus’lamat, kandang hewan rumahMu, Sudilah, ya Yesus turun juga dalam hatiku. Hatiku Engkau dapati bagai kandang tak bersih; maukah Tuhan mendiami hati hina dan keji?
Tuhan Yesus, mari masuk, buat Natal bagiku, Hatiku jadikan sorga oleh kehadiranMu. Dan kepada tiap orang yang hatinya membeku, kar’na tidak menghayati arti kelairanMu, b’rilah, Tuhan, dari sorga sukacita yang kudus, agar ikut merayakan Hari Lahir Penebus!
Anak Maria dalam palungan, miskin dan hina, namun besar, rela sengsara bagi manusia; dihapuskanNya dosa cemar. HidupNya suci waktu di dunia, hatiNya murni dan merendah; kini mulia Penebus kita: musuhNya tunduk selamanya.
Dalam kota raja Daud ada kandang yang rendah. Yesus Kristus namaNya dan Maria bundaNya Ia turun dari sorga, Tuhan alam semesta.
Lihat Dia, Yang Mulia, tidak diberi tempat. Berlutut di palunganMu, ya Yesus, Sumber Hidup, kubawa persembahanku yang memang hak milikMu: hatiku, roh dan jiwaku, seluruh isi hidupku, padaMu berkenanlah! Dahulu dari lahirku, Kau Yesus, sudah lahir; dan ‘ku terpilih olehMu, meski belum ‘ku jadi; Kau sudah mengasihiku dan Kaurelakan diriMu Supaya kumiliki. Andaikan lubuk hatiku seluas laut, Tuhanku, Hendak kurangkum Dikau! Kubuat jalanmu terang: Dosamu Kuampuni!” Palungan in bagiMu terlampau sederhana dan rumput alas tidurMu tak pantas bagi Raja. Yang layak bagi Tuhanku: istana, sutra, beledu, Ayunan mas kencana.
Kau datang miskin dan lemah, sengsara Kauhadapi; Engkau memikul salibMu demi keselamatanku; Terima kasih, Tuhan! Yang aku mohon padaMu, ya Yesus, hanya satu: berdiamlah di hatiku sekarang dan selalu. Yang dipuji kaum gembala dan disambut malak Allah.
Kristus Raja, Allah kita yang menjadi manusia, puji, hormat dan syukur. O, lihatlah Dia bersinar terang, lembut bercahaya di malam kelam meski dalam lampin, lebih mulia dibanding malaikat di sorga cerah. Sekarang pun kita hendak bertelut di muka palungan Sang Bayi lembut; marilah semua bernyanyi senang bersama malaikat yang putih terang.
Dan kita berdoa: ya Yesus kudus, kesalahan kami hendak Kautebus; Kau lahir di kandang yang hina rendah dan rela menanggung salib Golgota. Terimalah hati yang kami beri, dan buatlah kami pun suci bersih, supaya beroleh sentosa penuh, bersatu abadi dengan diriMu! Sungguh mulia, berkarunia Hari Natal yang kudus.
Sungguh mulia, berkarunia Hari Natal yang kudus.
Sungguh mulia, berkarunia Hari Natal yang kudus. Di waktu kaum gembala menjaga dombanya, Terpancar dari langit cahaya mulia.
Gembala sangat takut letika mendengar nyanyian bala sorga gempita menggegar. Terbaring di palungan yang hina dan rendah, Sang Bayi menyampaikan selamat dunia. Dunia kedinginan, kaku membeku: damai yang sejati tiada bertemu. Wabah kekerasan, siksa tirani Sampai masa kini tidak berhenti.
Tapi Firman Allah tak terbelenggu: Kasih mencairkan hati yang beku. Dalam dunia dingin kandang cukuplah Untuk mengenali Khalik semesta.
BundaMu Maria diberi karunia Melahirkan Dikau kudus dan mulia. Nyanyian malaikat nyaring bergema; gembala mendengarnya di Efrata: “Kristus sudah lahir, hai percaya kabarku! Datang orang Majus ikut bintangNya, membawa pemberian dan menyembah. Yang dipersembahkan: kemenyan, emas dan mur; Pada Jurus’lamat mereka bersyukur. Bukan di rumah sakit, diawasi bidan ahli, Bukanlah tempat yang mewah, rumah orang pangkat tinggi, Tapi kandang domba di betlehem. Lalu, sipakah di sana menunggui Bayi Yesus?
Yesus, Anak lemah lembut, Raja segala tempat dan zaman; Yesus, Anak lemah lembut, Dikau kami sembah sujud. Tiap tahun kembali kabar bergema bahwa Yesus lahir dalam dunia.
Tiap-tiap rumah dimasukiNya dan di jalan juga Ia beserta. Ia mendampingi orang yang lemah; kita diiringi oleh kasihNya. Kandang domba itu rumahNya, palungan hewan petiduranNya; lahir dari Bunda Maria Pangeran Mahamulia. Aku pun hendak ke Betlehem, supaya ‘ku melihatNya di tempat yang hina dan rendah, Pangeran Mahamulia.
Bintang indah, hai tunjukkanlah di mana Yesus dan palunganNya. Aku pun hendak ke Betlehem, supaya ‘ku melihatNya di tempat yang hina dan rendah, Pangeran Mahamulia. Hai malaikat, pujilah terus kemuliaan Allah yang kudus.
Bayi itulah Sang Penebus dan Jurus’lamat dunia.
Aku pun hendak ke Betlehem, supaya ‘ku melihatNya di tempat yang hina dan rendah, Pangeran Mahamulia. Aku pun hendak ke Betlehem, supaya ‘ku melihatNya di tempat yang hina dan rendah, Pangeran Mahamulia. Sekarang, Tuhanku, biarlah hambaMu pergi dengan sejaht’ra menurut firmanMu; Kurnia s’lamatMu telah kulihat nyata. Dari Timur, jauh benar, kami cari Raja besar.
Mas kubawa kepadaNya, kar’na Ia, memerintah, sampai selamanya.
Aku bawa dupa menyan, lambang doa yang beriman.
Datang orang asing bawa masing-masing dari neg’rinya mas, menyan dan mira, mahal tak terkira, untuk Rajanya. Datang dari jauh dengan niat mau lihat Rajanya, menghormati Dia, Anak Manusia, ingin menyembah.
Hai bintang Betlehem, pimpinlah t’rus kami pun ke tempat Bayi kudus! Sang putra yang hendak kami sembah, hai bintang Betlehem, tunjukkanlah! Hai bintang Betlehem, kau tak sesat; arah tujuanmu sungguh tepat! Rumah jelata yang hina rendah, hai bintang Betlehem, sinarilah!
Hai bintang Betlehem, kami seg’ra masuk dengan syukur dan menyembah. Apa selayaknya kami beri, hai bintang Betlehem?
Hai bintang Betlehem, pimpin tetap kami di dunia dalam gelap. Tunjukkan kami pun tujuanmu, hai bintang Betlehem : Damai penuh!
Sang Herodes menggeram kar’na iri hati, menggeledah Betlehem, dan banyak anak mati, dan banyak anak mati. Hai bintang Timur, terbitalh kembali dalam semarak cahaya terang, sama dengan kau pernah menyinari orang Majusi di malam kelam. Bayi lembut di palungan terbaring, langit dan bumi KerajaanNya. Kami berlutut bersama Majusi: bagiMu, Tuhan, Pujian syukur!
T’rimalah hati yang Kaubuat suci Bagai pengganti menyan, mas dan mur. Mangapakah tak lagi kau menjunjung citra sorga?
Majusi datang padamu mencari Putra Damai; Engkau gelisah terkejut, tak sadar Ia sampai. Serupa dulu sang Firaun membunuh anak-anak, Herodes pun di takhta Daud telah berbuat jahat.
O Betlehem di Efrata, tempat mesias lahir, mestinya kau bahagia sebab Rajamu hadir. Tetapi duka dan gentar mengganti damai itu: Di mana-mana terdengar ratapan ibu-ibu.
O Betlehem, pusaka Daud, anakmu kaukuburkan, tetapi di Mesir nunjauh Yang Satu diluputkan. Serupa Musa yang kecil dijaga oleh Miryam, Sang Bayi Yesus di Mesir tentram dengan Maria. Yerusalem dan Betlehem, tempatmu tidak aman; seluruh bumi, kau telah sesat sepanjang zaman.
Manusia, bertobatlah, tinggalkan kejahatan, Sebab dengan sejahtera Mesia sudah datang!
Bukan oleh orang kaya yang tempatnya di istana, bukan oleh penguasa yang memiliki tentara manusia dis’lamatkan, manusia ditebus: oleh Orang yang terhukum, mati pada kayu salib. Sebelum semua jadi ada Firman Mulia; Dia Alfa dan Omega, citra Allah BapaNya.
Oleh Firman diciptakan yang mengisi semesta: langit, bumi dan samud’ra beserta penghuninya. Ia ambil rupa insan, rupa Adam yang fana, menderita sampai mati menebus manusia, agar kita tak binasa, tapi hidup olehNya selamanya dan abadi. Ia pun telah dikandung dar pada Roh Kudus dan perawan terberkati melahirkan penebus. Tampak wujud Jurus’lamat di wajahNya yang kudus selamanya dan abadi.
Biarlah segala lidah mengagungkan Tuhannya selamanya dan abadi. Janji pada masa lampau dalam Dia t’lah genap.
Sudah datang Jurus’lamat; puji syukur menggegap selamanya dan abadi. Unsur jahat Kauenyahkan dalam penghakimanMu selamanya dan abadi.
Biar kami, tua-muda, umatMu, kecil-besar, bersyukur memuji Dikau, Raja adil dan benar: biar madah orang s’lamat silih-ganti terdengar selamanya dan abadi. Dari terbitnya surya t’rang sampai dibarat terbenam Sang Kristus diuliakanlah, yang dilahirkan Maria. Maha Pencipta dunia menjadi hamba terendah dan menebus manusia dari bencana dosanya. T’lah lajir Sang Imanuel yang diwartakan Gabriel; Yohanes mengelukanNya dalam kandungan bundanya.
Walaupun Raja semesta, palungan tak ditolakNya; Yang menghidupi burung pun, kini menyusu tersenyum. Orang Majusi dari jauh melihat bintang Putra Daud, pergi memandang T’rang Baka, mempersembahkan hartanya. Herodes, kau mengapakah cemas menyambut datangNya yang sungguh tidak akan mau berkuasa seperti engkau?
Para sarjana Alkitab menguji Dia yang berhak bermuki s’lama-lamanya di dalam rumah BapaNya.
Berdiri, putih cemerlang, Sang Anakdomba di Yordan: pertanda kerelaanNya menghapus dosa dunia. Yesus t’lah datang memb’ri sukacita; Alfa, Omega dan Firman kekal. Allah sejati dan Maha Pencipta Bagaimana manusia kita kenal! Sorga dan bumi, siarkan berita: Yesus t’lah datang memb’ri sukacita!
Terputus ikatan yang dalam dosa dan maut menjerat!
Rantai diganti dengan kelepasan dari kungkungan kuasa gelap. Yesus t’lah datang dengan berkuasa; Ia mendobrak penjara teguh! Benteng neraka pun porak poranda, Jalan merdeka terbuka penuh!
Yesus t’lah datang, Pahlawan mulia; puji kuasaNya, seg’nap mahlukNya! Juruselamatmu hanyalah Dia; pintu hatimu bukakan seg’ra!
Lihat, mahkotamu sudah sedia; Yesus t’lah datang, Pahlawan mulia! T’rang Bintang Fajar berseri, cerminan sorga memberi karunia, kebenaran.
Ya Anak Daud, Rajaku, Engkau Pengantin umatMu; hatiku Kau besarkan! Mahamurah dan mulia, Kau sedia melimpahkan sukacita pangharapan.
Kau bunga bakung hatiku; betapa harum InjilMu, lipuran yang sempurna! Pancarkanlah di batinku cahaya sinar kasihMu, Permata yang abadi! Kaulah Nyala pengasihan, kebajikan dalam hati: rindu lama Kauobati! WajahMu mencerminkan t’rus pribadi Allah yang kudus penuh kemurahanNya. Ya Yesus, b’rilah sabdaMu dan Roh KudusMu yang teguh sertaku selamanya! Lihat, ingat akan daku dan Kauhapus air mataku: t’rima aku di mejaMu!
Ya Bapa mahamulia, sebelum ada dunia telah Kaupilih aku. Di dalam Putra TunggalMu Kau menerima diriku: padaNya ‘ku terpadu.
Hidup sorga yang sempurna diberiNya: sukacita tak terhingga! Pujianmu, hai dunia, dengan musik iringilah demi PerjamuanNya!
Muliakanlah Sang Mempelai di singgasana yang permai; bersuka, hai umatNya! Nyanyi, tari bergiliran, bergembira puji Tuhan, Maharaja Keagungan!
Alangkah riang hatiku, sebab ‘ku jadi milikMu, ya Alfa dan Omega! O Yesus Kristus, T’rang baka, dunia gelap sinarilah; tuntun yang susah dan lesu masuk ke kandang dombaMu.
Domba yang hilang carilah, sembuhkan luka hatinya hingga padanya Kauberi damai sorgawi tak henti. Maka bersatu-padulah sekarang dan selamanya kami memujiMu terus dalam terangMu yang kudus. Yesus, Tuhan, Engkaulah Mesias, diurapi dengan Roh Ilahi, Kaulah Nabi, Imam, Raja kami, Putra Allah, sempurna dan Ikhlas. Kau setara dengan Allah Bapa, Takhta sorga Kekal Kaumiliki, rela turun ke dunia ini, Kau menjadi rendah bagai hamba.
Dari maut Engkau dibangkitkan, mahaagung namaMu, ya Tuhan; dalam Dikau kekal ditemukan hudup baru penuh kesucian. Jurang di hati lekas timbuni, gunung dosamu ratapkanlah!
Siapkanlah jalan di gurun sunyi: Allahmu datang segera!
Suara Yohanes pun berkumandang: “Orang berdosa bertobatlah! Kamu kubaptis di dalam Yordan, dosamu diampunilah!” Ingatlah, Yesus telah berfirman: “Air dan Rohlah yang kau perlu, agar kebali kau dilahirkan dan Allah menerimamu!” Siap di tangan melati putih, suling dan tifa bunyikanlah! Suara Yesus kudengar, “Yang haus, datanglah, dan air hidup Kuberi, hai mari minumlah.” Kepada Yesus, Tuhanku, ‘ku datang berserah; Kudapat Air Alhayat dan hidup dalamNya.
Lihatlah sinar wajahKu: harimu cemerlang.” ‘Ku datang pada Tuhanku, Mentari mulia; seluruh jalan hidupku cerah bahagia. Suara Yesus kudengar, “Hai, mari yang penat, serahkanlah kepadaKu bebanmu yang berat.” Kepada Yesus Tuhanku, ‘ku datang berserah; KJ.
Mari tuturkan kembali kisah yang indah benar, warta berharga sekali, Yesus pahlawan besar.
Bahwa di malam lahirNya malak menyanyi merdu: “Hormat dib’ri bagi Allah; dunia beroleh restu.” Mari tuturkan kembali kisah yang indah benar, Waktu berharga sekali, Yesus Pahlawan besar.
Waktu Almasih puasa di padang tandus gersang, untuk dosaku digoda, tap akhirnya menang. Mari tuturkan derita dan sengsaraNya pedih; Untuk manusia yang hina Ia disiksa perih.
Tuhan dipaku di salib, tubuh memar didera, matiNya nista danaib, lalu dikubur seg’ra. Warta gembira sekali: “Kubur tak dapat menang; Tuhan t’lah hidup kembali!” Kita beroleh senang.
Hai kamu sekalian yang berdahaga, hai datang kemari dan minumlah air; dan biar padamu wang perak tiada, silakan, belilah makanan ajaib: air anggur, air susu, tak usah kaubayar.
Hai kamu sekalian yang berdahaga, hai datang kemari dan minumlah air; dan biar padamu wang perak tiada, silakan, belilah makanan ajaib: air anggur, air susu, tak usah kaubayar.
Mengapa upahmu dan hasil jerihmu kaubuang terus untuk barang fana? Dengarkanlah Aku, besarkan hatimu: di sini kau dapat santapan baka.
Kecaplah dan lihatlah seraya dijamu, betapa besar kebajikan Tuhanmu! Pasanglah telinga dandatang padaKu, hai kamu sekalian yang berlelah; tanggalkan bebanmu, sehingga jiwamu menjadi tenang dan hatimu lega.
Yang lapar dan haus merindukan Daku, Kusambut di Meja Perjanjian Baru! Petugas di pabean, si Lewi namanya, dipanggil oleh Tuhan, t’rus bangkit ikut p’rintahNya. Sesudah Lewi tobat; syukur diucapnya dan Yesus serat sobat diundang ke jamuannya. Farisi jadi bingung; katanya, “tak benar: mengapa makan-minum bersam orang yang cemar?” Bersabda Tuhan Yesus, “Ku masuk dunia supaya Kubebaskan mereka yang penuh cela.” KJ.
Tatkala hati pun senja, yang sakit datang kepadaMu, dirundung duka dan keluh; pulang denga sejahtera. Senja sekarang ini pun, terkumpul kami yang penat; dalam iman Engkau dekat, walau tak nyata wujudMu.
Sang Maha Tabib t’lah dekat, ya itu Tuhan Yesus. Wahai yang sakit dan penat, dengarlah suara Yesus!
Di kancah dosa dan gentar harapku hanya Yesus. Tiap hari bergembira ‘ku membaca Alkitab: Jurus’lamat yang setia jadi Kawanku tetap!
Anak-anak diberkati dan dirangkul olehNya; Kerajaan yang sorgawi nyata dalam dunia. Ku mambaca tiap hari dalam Kitab yang kudus dan semakin kusadari pengasihan Penebus.
Ada seorang gembala punya seratus domba yang sungguh-sungguh disayangi damn tiap kali dihitung, satu demi satu berurut sampai seratus kali. Pada suatu ketika hilanglah satu domba: Ia sedih serta menangis. Domba yang hilang dicari, lainnya ditinggal menanti: akhirnya ditemukan lagi. Bapa yang ada di sorga, Ia Gembala juga bagi semua manusia.
Yesus katakan, “Akulah Jalan, Kebenaran, Hidup abadi dan kekal, Pohon kes’lamatan.” Akulah Jalan yang esa, yang menuju Bapa, Kub’ri hidupKu di salib menebus dunia. Yesus, kusambut sabdaMu; t’rimalah pujian dan doa stukur dariku bagai persembahan. Barangsiapa datang kepadaKu tidak akan lapar lagi.” Dengarlah kata Yesus, “Kuberikan air hidup. Biarlah semua anak datang kepadaKu; yang kecil pun boleh ikut, janganlah diganggu!
Pintu kerajaanKu sungguh aku buka, Agar justru yang kecil dapat masuk juga. Biarlah semua orang datang kepadaKu; yang besar pun boleh ikut, jangan ragu-ragu!
Asal hatinya rendah bagai anak jua, Untuk yang dewasa pun pintuKu terbuka.
Be First to Comment