Unsur-unsur penting yang terdapat di dalam doa secara katolik adalah: Adoration, yaitu bagian doa yang berisi sapaan dan penghormatan kepada Tuhan. Dalam bagian ini, pendoa mengakui kemuliaan, kebesaran, dan kekuasaan Tuhan. Contrition, yaitu bagian doa yang berisi ungkapan kesadaran atas kelemahan diri manusia pendoa.
Dalam agama Katolik sendiri, ada tujuh buah doa dasar yang perlu diketahui. “Bapa kami yang ada di dalam surga, dimuliakanlah nama-Mu, dayanglah kerajaan-Mu…” Salam Maria
Unsur Doa Katolik
“Dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah” (Mat 6:7) Ada 3 unsur pokok doa Katolik, yaitu: syukur, pujian dan permohonan.
Ungkapan-ungkapan ini membangkitkan kehangatan, sesuatu yang ditujukan kepada kita dalam konteks masa kanak-kanak: gambaran seorang anak yang merasakan kelembutan tak terbatas karena dipeluk sepenuhnya oleh ayahnya. Dan karena alasan ini, untuk berdoa dengan baik, kita harus sampai pada titik memiliki hati seorang anak. Doa merupakan suatu tradisi yg memang harus dijalankan, sehingga tidak jarang mereka berdoa secara tergesa-gesa. Yesus memberi teguran terhadap kebiasaan doa yang dilakukan oleh orang-orang munafik.
“Dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah”, tegas-Nya.
Berdoa dengan benar secara Katolik – katolisitas.org
Oleh karena itu tidaklah dapat dipungkiri bahwa berdoa merupakan suatu bagian penting bagi orang beriman. Tanpa doa iman kita akan lemah tanpa daya, kering dan tidak berbobot, tapi dengan berdoa iman kita dikuatkan, diteguhkan, ditopang hingga kokoh kuat tak tergoyahkan.
Intensi (permohonan) kita kepada Allah Bapa yakni rezeki setiap hari, kesehatan jiwa dan badan. 3) Menutup doa dengan memohon agar dikuatkan iman kita sehingga tidak jatuh dalam pencobaan. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.” Pola doa Bapa Kami juga memberikan contoh kepada kita untuk berdoa secara benar dan sungguh Katolik (di bawah artikel ini diberikan contoh yang benar). Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.” Kata Tuhan: “Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!
Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama,… (Kisah Para Rasul 1:14) Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.
Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.” (Lukas 18:13). Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Ia berkata kepada mereka: “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan” (Lukas22:40).
Teks dari “Catechism of the Catholic Church” (Katekismus Gereja Katolik) di bawah ini menambah pemahaman kita tentang berdoa. “In the New Covenant, prayer is the living relationship of the children of God with their Father who is good beyond measure, with his Son Jesus Christ and with the Holy Spirit.
The grace of the Kingdom is “the union of the entire holy and royal Trinity….with the whole human spirit.” Thus, the life of prayer is the habit of being in the presence of the thrice-holy God and in communion with him.
Persekutuan hidup ini memang selalu mungkin, karena melalui Pembaptisan kita sudah menjadi satu dengan Kristus (Bdk.
7 Unsur Doa Kristen Menurut Alkitab
Dalam pengertian sederhana, berdoa artinya adalah melakukan komunikasi dengan Allah. Bagi orang Kristen doa adalah suatu komunikasi antara kita sebagai anak-anak Allah dengan Bapa surgawi kita, seperti komunikasi seorang anak dengan ayahnya; bukan sekedar suatu upacara keagamaan tertentu. Pengagungan Tuhan adalah pola umum doa orang Israel di Perjanjian Lama. Jika kita perhatikan, doa-doa orang Israel biasanya dimulai dengan pengagungan nama Tuhan.
Dalam doa tersebut pengagungan nama Allah (“Dikuduskanlah namaMu”) lebih didahulukan dari hal-hal lainnya dalam doa tersebut, misalnya mengajukan permohonan kepada Tuhan (“Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya”). Ucapan syukur adalah sesuatu yang harus ada dalam doa Kristen.
Ucapan syukur adalah unsur penting dalam doa-doa Kristen (Kolose 4:2; 1 Timotius 2:1). Namun tentu kita juga harus ingat mengagungkan namaNya dan mengucap syukur kepadaNya terlebih dahulu. Semuanya ini adalah “kesalahan” yang perlu kita akui di hadapan Tuhan. Itulah sebabnya dalam doa “Bapa kami” yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya (Matius 6:9-13), kita diingatkan untuk selalu minta ampun atas kesalahan kita sehari-hari (“Dan ampunilah kami akan kesalahan kami….”).
Pengakuan dosa juga merupakan hal penting dalam doa-doa Israel di Perjanjian Lama (Daniel 9: 15-19).
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ibadat harian (bahasa Latin: liturgia horarum) atau ofisi (bahasa Latin: officium divinum) atau brevir[a] adalah serangkaian ibadat resmi guna “menandai waktu sehari-hari dan menguduskan hari dengan doa”. [6] Umat awam tidak diwajibkan untuk menunaikan ibadat harian secara berjemaah, tetapi dibenarkan mewajibkan diri sendiri dengan kaul pribadi untuk menunaikannya, baik bersama-sama dengan para imam, sesama umat awam, maupun seorang diri. Ibadat harian Gereja Katolik Roma dulunya termuat dalam Brevir Romawi (bahasa Latin: Breviarium Romanum). Unsur-unsur sembahyang Kristen kala itu nyaris serupa dengan unsur-unsur sembahyang Yahudi, yakni mendaraskan atau melantunkan ayat-ayat Mazmur serta membaca Alkitab Perjanjian Lama, yang kemudian ditambahi dengan bacaan Injil, bacaan Kisah Para Rasul, bacaan surat-surat para Rasul, dan nyanyian puji-pujian (bahasa Latin: canticum).
[12] Waktu sembahyang kedelapan, yakni prima, baru ditambahkan pada abad ke-6 oleh Santo Benediktus. Kendati dipercaya sebagai hasil reka cipta Santo Benediktus, tatanan waktu sembahyang semacam ini sudah lama tersurat dalam karya-karya tulis Santo Yohanes Kasianus, yakni De Institutis Coenobiorum (Perihal Pranata-Pranata Kaum Berguyub) dan Collationes Patrum In Scetica Eremo (Muktamar-Muktamar Bapa-Bapa Gurun),[13] yang menjabarkan laku zuhud bapa-bapa gurun di Mesir.
Pascakonsili Vatikan II, Paus Paulus VI menerbitkan “ibadat harian” yang baru. Sesuai dengan keputusan konsili, sembahyang jam pertama (hora prima) dihapuskan,[14] sementara tata ibadat, pembagian ayat-ayat Mazmur, dan doa-doa dimutakhirkan.
Sebagaimana yang telah diatur sebelumnya dalam Buku Rubrik tahun 1960, perbedaan antara tiga ibadat utama (matin, laudes, vesper) dan tiga ibadat singkat (tersia, seksta, kompletorium) tetap dipertahankan. Bagian pembukaan disusul oleh bait-bait madah, ayat-ayat Mazmur, dan bacaan Kitab Suci.
Satu atau dua rangkaian panjang ayat-ayat Mazmur yang dipecah menjadi tiga bagian Pada malam Minggu dan malam menjelang pesta orang kudus, ibadat bacaan dapat diperpanjang menjadi ibadat tuguran dengan cara menambahkan tiga canticula Perjanjian Lama dan satu bacaan Injil
Dalam ibadat sore, bagian ini terdiri atas dua rangkai ayat-ayat Mazmur, salah satu di antaranya dibagi menjadi dua bagian, dan satu canticulum dari Perjanjian Baru. Dalam ibadat sore, bagian ini terdiri atas dua rangkai ayat-ayat Mazmur, salah satu di antaranya dibagi menjadi dua bagian, dan satu dari Perjanjian Baru. Ibadat Penutup (kompletorium) bersifat mempersiapkan jiwa untuk menempuh perjalanan menuju kehidupan kekal:
(ke dalam tangan-Mu, ya Tuhan) Kidung Simeon, Nunc dimittis , dari Injil Lukas, dirangkaikan dengan antifon salva nos (selamatkanlah kami)
Dalam rangka panggilan menuju kekudusan (Lumen Gentium 40-42), horarium merupakan bentuk liturgi resmi yang dianjurkan untuk dilakukan setiap umat Katolik. Banyak orang Katolik melakukannya dengan setia, karena itu dan doa-doanya dimuat dalam buku doa yang umum dipakai umat, misalnya Puji Syukur Bagian IV, dengan diberi penjelasan singkat.
Bagi para pengemban pelayanan penggembalaan umat, Ibadat Harian diyakini semakin mendekatkan mereka pada Kristus, sumber kekuatan: “Tanpa Aku kamu tidak bisa berbuat apa-apa” (Yoh 15:5). Bagi setiap orang Ibadat harian merupakan sumber kesalehan dan membekali doa pribadi (Sacrosanctum Concilium no 90). Praktik doa umum setiap hari seperti ini diabil alih dari kebiasaan Yahudi.
[17] Dalam Basilika di Roma, sejak akhir abad ke-5 telah dilaksanakan ibadah doa sebanyak tujuh kali sehari. [17] Ibadah-badah doa tersebut diberi nama antara lain: Lauds, Prime, Terce, Sext, None, Vespers, dan Compline. [17] Di samping ibadah malam juga mulai dikembangkan apa yang disebut dengan Matutinae.
[17] Ibadah Officium Divinum mendapat bentuknya yang tetap oleh Benediktus dan ia menyebutnya sebagai karya Allah sendiri (opus Dei).
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ada dua pengaturan dasar untuk doa Kristen: berjemaat (atau publik) dan pribadi. Dalam Misa Katolik, yang adalah contoh ibadah bentuk liturgis, ada pembacaan Alkitab dan khotbahnya dibacakan. Doa, dalam catatan Kitab Kisah Para Rasul, dapat dilihat pada saat-saat pertama terbentuknya gereja ( ). Karena itu, para rasul sering dimasukkan ayat-ayat dari Mazmur ke dalam tulisan-tulisan mereka.
Meditasi Kristen adalah upaya terstruktur untuk berhubungan dan dengan sengaja merenungkan wahyu dari Allah. Meditasi kristen adalah proses yang sengaja berfokus pada pikiran tertentu (seperti bagian alkitab) dan merenungkan maknanya dalam konteks kasih Allah.
Meditasi berfungsi sebagai fondasi kehidupan kontemplatif, suatu praktik dimana seseorang mulai keadaan kontemplasi. [9] Dalam doa kontemplatif, kegiatan ini dibatasi, sehingga kontemplasi digambarkan sebagai “sebuah pandangan iman”, “kasih tanpa suara”. Doa tradisional Kristen meminta orang-orang untuk berterima kasih kepada Tuhan, serta memberitahu Allah permintaan mereka sendiri. Doa mendengarkan mengarahkan pendoa untuk menenangkan pikiran mereka dan membaca kitab Suci.
Selama membaca, beberapa kalimat mungkin muncul ke dalam pikiran, seolah-olah menjawab doa-doa mereka. Buku-buku doa serta alat-alat seperti tasbih semacam chaplets juga digunakan oleh orang-orang Kristen.
Gambar dan ikon juga terkait dengan doa dalam beberapa denominasi Kristen.
7 Doa Dasar Katolik: Bapa Kami, Salam Maria hingga Doa Tobat
BERITA DIY – Berikut adalah doa dasar bagi orang Katolik. Doa-doa dasar ini merupakan conoh doa bagi orang beriman Katolik. Doa-doa dasar ini diamil dari Kitab Suci dan tradisi Gereja. Baca Juga: Lirik Lagu Rohani Doa Yabes dari Angel Pieters
Be First to Comment