Press "Enter" to skip to content

Gereja Sebagai Sakramen

Sistem katekese digital ini sangat membantu umat yg sulit membagi waktunya tp ingin belajar n mencari tau ttg pengajaran dalam gereja katolik. NB : Usul : Doa St. Aquinas dibagikan spy bisa dibawa2 n didoakan dg mudah kpn saja. Suzy Muliani Sistem katekese – Iman yang mencari pengertian Terobosan terbaru dalam dunia Katekis 5 Ide yang sangat baik dan jika berjalan dengan lancar akan banyak memberi “sinar” baru dalam dunia Katolik.. Missourini Harianto Ide yang sangat baik dan jika berjalan dengan lancar akan banyak memberi “sinar” baru dalam dunia Katolik.. Salut n bangga u/Pak Stefanus Tay n Ibu Ingrid Tay.

Sistem katekese digital ini sangat membantu umat yg sulit membagi waktunya tp ingin belajar n mencari tau ttg pengajaran dalam gereja katolik.

NB : Usul : Doa St. Aquinas dibagikan spy bisa dibawa2 n didoakan dg mudah kpn saja.

Mengapa Gereja Katolik dapat menjadi sakramen keselamatan? – katolisitas.org

Sistem katekese digital ini sangat membantu umat yg sulit membagi waktunya tp ingin belajar n mencari tau ttg pengajaran dalam gereja katolik. NB : Usul : Doa St. Aquinas dibagikan spy bisa dibawa2 n didoakan dg mudah kpn saja. Suzy Muliani Sistem katekese – Iman yang mencari pengertian Terobosan terbaru dalam dunia Katekis 5 Ide yang sangat baik dan jika berjalan dengan lancar akan banyak memberi “sinar” baru dalam dunia Katolik.. Missourini Harianto Ide yang sangat baik dan jika berjalan dengan lancar akan banyak memberi “sinar” baru dalam dunia Katolik.. Salut n bangga u/Pak Stefanus Tay n Ibu Ingrid Tay. Sistem katekese digital ini sangat membantu umat yg sulit membagi waktunya tp ingin belajar n mencari tau ttg pengajaran dalam gereja katolik. NB : Usul : Doa St. Aquinas dibagikan spy bisa dibawa2 n didoakan dg mudah kpn saja.

Jelaskan maksud bahwa gereja adalah sakramen

sakramen-sakramen dipandang sebagai sarana penting bagi keselamatan umat beriman yang menganugerahkan rahmat tertentu dari tiap sakramen tersebut, misalnya dipersatukan dengan Kristus dan Gereja, pengampunan dosa-dosa, ataupun pengkhususan (konsekrasi) untuk suatu pelayanan tertentu. Gereja Katolik mengajarkan bahwa dampak dari suatu sakramen itu ada (kenyataan bahwa sakramen itu dilayankan), tanpa memperhitungkan kekudusan pribadi pelayan yang melayankannya.

Tetapi kurang layaknya kondisi penerima untuk menerima rahmat yang dianugerahkan tersebut dapat menghalangi efektivitas sakramen itu baginya. Tanda dan Sarana Keselamatan Allah tampak sangat jelas dalam pribadi Yesus Kristus.

Tanda dan Sarana Keselamatan Allah itu, jika dialami oleh anggota Gereja, tidak hanya dirayakan oleh yang diakui pribadi tetapi menjadi perayaan Gereja.

Jelaskan maksud bahwa gereja adalah sakramen

sakramen-sakramen dipandang sebagai sarana penting bagi keselamatan umat beriman yang menganugerahkan rahmat tertentu dari tiap sakramen tersebut, misalnya dipersatukan dengan Kristus dan Gereja, pengampunan dosa-dosa, ataupun pengkhususan (konsekrasi) untuk suatu pelayanan tertentu. Gereja Katolik mengajarkan bahwa dampak dari suatu sakramen itu ada (kenyataan bahwa sakramen itu dilayankan), tanpa memperhitungkan kekudusan pribadi pelayan yang melayankannya. Tetapi kurang layaknya kondisi penerima untuk menerima rahmat yang dianugerahkan tersebut dapat menghalangi efektivitas sakramen itu baginya. Tanda dan Sarana Keselamatan Allah tampak sangat jelas dalam pribadi Yesus Kristus. Tanda dan Sarana Keselamatan Allah itu, jika dialami oleh anggota Gereja, tidak hanya dirayakan oleh yang diakui pribadi tetapi menjadi perayaan Gereja.

GEREJA SEBAGAI SAKRAMEN DASAR (GRUNDSAKRAMENT) menurut KARL RAHNER

Sebagai Grundsakrament Gereja adalah tanda dan sarana keselamatan Allah di dunia, tetapi sekaligus pada saat yang sama Gereja sendiri menghidupi sakramen-sakramen itu dalam hidup dan pelayanannya. Keberadaan Gereja di dunia adalah tanda dari karya penyelamatan Allah kepada manusia. Rahner mendalami karakter sakramental Gereja dan menarik kesimpulan bahwa ketujuh sakramen diadakan berdasarkan keperluan esensial manusia berkenaan dengan keselamatan.

Sakramen itu adalah kehadiran keselamatan eskatologis Kristus, kehadiran di mana “signum et signatum” (tanda dan realitas yang ditandakan) bersatu, tidak bercampur aduk dan tidak terpisah.

Atas dasar penafsiran simbolisasi ini, Rahner kemudian melanjutkan dengan sistem eklesiologinya. Hubungan erat antara Ekaristi dan persekutuan Gereja digambarkan dengan sangat jelas oleh Paulus dalam pandangannya tentang jemaat sebagai “Tubuh Kristus”.

Maka konsekuensinya, Gereja menjadi sarana keselamatan dalam hubungannya dengan Kristus. Kristus itu satu dan tidak terpecah-pecah, maka Gereja dalam arti sebagai umat Allah harus selalu satu, karena Gereja adalah tubuh mistik Kristus (bdk Ef 4:4).

[1] T. Jacobs, Konsitusi Dogmatis Lumen Gentium mengenai Gereja: Terjemahan Introduksi komenta Jilid I, Kanisius: Yogyakarta 1970, 84-85

Gereja Sebagai Sakramen

Sangat boleh jadi saya keliru ketika mensinyalir bahwa pemahaman gereja sebagai sakramen adalah pengertian yang kurang begitu terasa gemanya di kalangan umat Katolik sendiri maupun masyarakat luas, sehingga masih banyak yang beranggapan bahwa gereja tidak memiliki makna yang melampaui konsep sebagai bangunan rumah ibadah ataupun lembaga keagamaan berikut perangkat-perangkat pengaturannya (doktrin, ritual, dan sebagainya) per se. Atau, bisa jadi juga bahwa saya sendirilah yang sebenarnya masih belum mengerti atau bahkan salah mengartikan makna gereja sebagai sakramen 😦 Untuk itu, kiranya tulisan ini dapat dipandang sebagai paparan ringkas mengenai pemahaman saya mengenai hal itu. Selain makna yang mengacu pada pengertian etimologis di atas, ada juga makna lain yang dikandung dalam kata gereja sebagai sebuah pengungkapan dan perwujudan iman tersebut; misalnya Tubuh Kristus, misteri dan sakramen, persekutuan para kudus.

Dokumen ini sekaligus memperbaiki konsep gereja sebagai lembaga dan organisasi yang didirikan oleh Yesus sendiri sebagaimana dinyatakan dalam KV I maupun ensiklik Paus Pius XII pada tahun 1943 yang berjudul Mystici Corporis.

Dari berbagai konsep spiritual tersebut, pernyataan gereja sebagai sakramen merupakan pengertian yang paling hakiki sekaligus kompleks. Dengan demikian, sakramen pada dirinya sendiri bukan berarti keselamatan, melainkan sarana yang dengannya rahasia penyelamatan Allah disampaikan kepada manusia.

Maka, gereja sebagai sebuah sakramen bukanlah proses menerima curahan rahmat Allah belaka, melainkan juga perintah untuk mewujudnyatakan karunia tersebut kepada semua orang dan lingkungannya. Itulah yang saya maknakan dari gereja sebagai sakramen saat membaca dokumen-dokumen KV II dan Alkitab, khususnya Injil.

Sorotan ini saya kemukakan berdasarkan masih adanya pendapat yang menyatakan bahwa hanya di dalam dan melalui gerejalah kita bisa memperoleh keselamatan (extra ecclesiam nulla salus est), yang sesungguhnya sudah “diralat” oleh KV II. Dan menjadi lebih parah lagi ketika menyatakan bahwa gereja adalah sumber maupun keselamatan itu sendiri. Dalam hal ini, bahkan bangunan maupun organisasinya, tidak akan mengurangi ataupun menambah curahan rahmat/karunia kasih Allah. Sehingga, hancurnya bangunan, bubarnya organisasi, maupun berubahnya ritual tidak akan menyebabkan terganggunya iman kita kepada Allah Bapa.

Semua ini bukan berarti saya menganggap gereja sebagai rumah ibadah dan organisasi berikut seluruh perangkatnya tidak bermakna sama sekali. Seperti dikatakan sebuah pepatah, per Mariam ad Iesu, per Iesu ad Patrem (melalui Maria kita sampai pada Yesus, melalui Yesus kita sampai pada Bapa), maka Allah Bapalah yang sesungguhnya sedang dituju oleh gereja (baca: umat Allah), bukan gereja itu sendiri. Kalau agama hanya mementingkan dan mengagungkan lembaga semata, maka kemungkinan kehilangan ‘inti pokok’ ajarannya menjadi sangat mungkin. Efesus 3:10-11 “supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Gereja sebagai Tanda dan Sarana Penyelamatan · Talentapedia

Karena keselamatan dapat diartikan terhindar dari bahaya maut, sehingga masih bisa melanjutkan hidupnya di dunia ini. Baca Kitab Suci Lukas 19:1-10 (ada di buku paket hlm 103) dan tuliskan apa isi dari teks tersebut! B. Gereja sebagai Tanda dan Sarana Penyelamatan Manusia Kehadiran Allah dalam kehidupan kita melalui tanda-tanda. Gereja sebagai tanda dan sarana bagi Allah untuk melaksanakan karya penyelamatan-Nya kepada manusia.

Gereja menjadi sarana bagi umat untuk dapat menjalin komunikasi yang semakin dekat dan erat dengan Allah.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.