Press "Enter" to skip to content

Doa Umat Katolik Masa Pandemi

Antonius Haryanto dari Komisi Kepemudaan (KOMKEP) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mencontohkan beberapa doa yang bisa didaraskan umat

Doa masa pandemi Covid-19

Ya, Maria, cahaya kasihmu selalu mengiringi peziarahan hidup kami, sebagai tanda keselamatan dan harapan. sehingga seperti pada Pesta Perkawinan yang Engkau lakukan di Kana, sukacita dan perayaan dapat kembali usai masa pencobaan ini.

admin – Laman 2 – STP Dian Mandala Gunungsitoli Nias Keuskupan Sibolga

Ulasan-ulasan teologis spiritual, psiko-sosial, social – politik – ekonomi, bermunculan di media-media cetak dan Online dengan jumlah yang tidak terkira. Memasuki Minggu Sengsara, yang dibuka dengan Perayaan Minggu Palma pada tanggal 5 April 2020, seraya mematuhi himbauan pemerintah untuk stay at home, hindari kerumunan, hindari pertemuan-pertemuan jaga jarak baik social maupun fisik, serta dikuatkan oleh surat-surat pastoral dari pimpinan gereja Keuskupan dan diteruskan ajakan para pimpinan Gereja Paroki, banyak umat Katolik yang merasa kehilangan “sense of community” dan “sense of fraternity” bersama dengan semua saudara seiman dalam perayaan ini.

Seluruh umat Katolik pun diminta dan diharapkan untuk tidak menghadiri secara fisik secara Bersama dengan seluruh umat separoki atau juga sestasi atau sekomunitas tertentu, tetapi mengikutinya dari rumah masing-masing. Sebagai ungkapan kerinduan itu, muncullah pelbagai inisiatif dari banyak keluarga Katolik yang ingin merayakan Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah dan Minggu Paskah, tidak hanya secara live streaming melainkan langsung merayakannya di rumah sendiri dan Bersama dengan anggota keluarga ataupun Bersama dengan tetangga.

Atas dasar praktek-praktek yang terjadi seperti diuraikan di atas, kita dapat mengatakan bahwa selama masa covid-19 ini, Domus Ecclesia telah menjadi tempat di mana anak-anak dan seluruh anggota keluarga menerima pewartaan pertama mengenai iman dan praktek-praktek keutamaan spritual – rohani. Maka tidak heran jika dalam Perayaan Minggu Palma (dan perayaan-perayaan trihari Paska), terjadi Ibadat Minggu Palma di dalam keluarga yang beranggotakan 4 (empat) atau 5 (lima) atau sekian orang, yang semua orang yang berpartisipasi mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing, seperti Ayah memimpin ibadat, ibu memimpin lagu, anak-anak membaca bacaan dan membawakan doa umat.

Itu mengandaikan suatu keinginan yang sungguh dalam menciptakan kondisi-kondisi yang mungkin agar karakteristik dari sebuah Ecclesia Domestica tersebut dapat menyata dan dialami oleh seluruh anggota keluarga tersebut. Dengan demikian, wabah covid-19 yang sedang dialami oleh seluruh masyarakat dan terutama umat katolik, telah berhasil “membumikan” pelbagai ritual keagamaan dari Gereja / Kapel ke tengah-tengah hidup keluarga, di dalam rumah serta dirayakan secara lebih intens.

Sebagai seorang bapa dan imam dalam rumah tangga, tugas mereka adalah mempersembahkan korban (Kej 8,20; 12,7).

Mengamati dan melihat di media-media social di mana seorang bapa rumah tangga memimpin ibadat di tengah anggota keluarga, seorang ibu rumah tangga membaca bacaan kitab suci dan beberapa anak bergantian memerankan tugas liturgi yang lain menunjukkan suatu kesaksian bahwa rumah tangga keluarga selama masa covid-19, telah menjadi Ecclesia Domestica yang sudah harus terus mendapat perhatian untuk dikembangkan atau dihayati dalam keseharian, walaupun suatu ketika tidak lagi berkaitan dengan perayaan liturgi resmi gereja, tetapi dalam bentuk doa devosi dan bentuk-bentuk doa lainnya yang dapat meningkatkan kualitas hidup beriman katolik. Ecclesia Domestica juga menjadi tempat pendidikan doa bagi seluruh anggota keluarga. Selain bapak keluarga atau seorang awam lain yang telah “mengambil alih” tugas imam di Gereja-Altar serta fungsi rumah keluarga yang telah menjadi “gereja baru” di masa covid-19, maka muncul juga arah baru dari pelayanan dan panggilan seorang Katekis dan Guru Agama Katolik (tenaga pastoral) setelah wabah covid-19 ini.

Pertama, hendaklah berusaha untuk memahami dengan lebih baik fenomena ini sebagai kesempatan mencari arah baru dalam kegiatan berkatekese. Kedua, setelah memahami dengan baik tentang tata ibadat gerejawi, maka seorang tenaga pastoral hendaknya belajar untuk menemukan metode, strategi, Teknik atau cara dalam mengedukasi umat agar umat semakin memahami dan mengetahui serta terampil membawakan tata ibadat di dalam keluarga manakala wabah yang hampir sama menimpa lagi kehidupan masyarakat di masa-masa yang akan datang.

Doa Umat Katolik di Masa Pandemi Corona

Umat Katolik pun dianjurkan untuk selalu meminta perlindungan Tuhan agar bisa dibebaskan dari ancaman penyakit tersebut. Berikut isi doa Umat Katolik di masa pandemi yang bisa didaraskan setiap hari : Tuhan Yesus Kristus, penyelamat hidup kami, Engkau telah bertemu mereka yang sakit tubuh dan jiwanya.

Doa Umat Katolik untuk Meminta Perlindungan dari Wabah Virus Corona : Okezone Lifestyle

PANDEMI virus corona COVID-19 menjadi momen yang tepat bagi seluruh masyarakat di dunia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Memohon perlindungan dan penyembuhan dari Allah adalah satu-satunya cara untuk menghadapi pandemi ini. Bagi umat Katolik, ada doa khusus yang dibuat untuk memohon perlindungan dari pandemi virus corona. Baca Juga: Wujudkan Indonesia Sehat 2025, Lifebuoy dan Halodoc Berkolaborasi Berikan Akses Layanan Kesehatan Gratis

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.