Pertobatan umat Katolik jelang Natal ini bisa dilakukan sesuai jadwal pengakuan dosa di masing-masing paroki. Selain itu, pertobatan juga bisa dilakukan dengan mengucapkan doa tobat.
Bacaan Doa Taubat Nasuha dan Tata Cara Melakukannya
Taubat adalah mengakui kesalahan dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Taubat nasuha ditujukan agar Allah SWT memberikan ampunan, menutupi segala kesalahan dan meridai hamba-Nya untuk dimasukkan ke dalam surga-Nya. Ditegaskan oleh Rasulullah SAW: Barangsiapa yang membaca (doa taubat nasuha di atas) maka Allah SWT akan mengampuninya, sekalipun dia pernah lari dari perang.
Doa Tobat Katolik yang Didaraskan Saat Pengakuan Dosa
Pertobatan umat Katolik jelang Natal ini bisa dilakukan sesuai jadwal pengakuan dosa di masing-masing paroki. Selain itu, pertobatan juga bisa dilakukan dengan mengucapkan doa tobat.
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rumusan khusus doa-doa tobat digunakan dalam Gereja Katolik, Anglikan, Lutheran, Metodis, dan Reformed. [3] Terdapat anggapan umum bahwa seseorang yang mendapati dirinya berada di ambang kematian mungkin memanfaatkan suatu Doa Tobat.
Ketika seorang wanita yang baru saja menjadi janda meratapi kematian suaminya yang bunuh diri dengan melompat dari atas jembatan, sang pastor dari Ars mengatakan, “Jangan lupa Nyonya, terdapat sedikit jarak antara jembatan tersebut dan air.”
Dengan perkataan ini ia bermaksud menyampaikan bahwa suami sang janda memiliki waktu untuk mendaraskan suatu Doa Tobat.
Ajaran Katolik menyatakan bahwa “penyesalan tidak sempurna” (imperfect contrition) adalah juga suatu anugerah dari Allah. Meski penyesalan sedemikian timbul karena ketakutan akan hukuman kekal atau siksaan lainnya, dan penyesalan itu saja belum cukup untuk mendapat pengampunan atas dosa berat, tetapi cukup untuk menggugah hati demi mendaraskan suatu Doa Tobat yang sah dan menerima pengampunan dalam Sakramen Tobat.
[5] Terdapat beragam versi Doa Tobat, tetapi secara umum semuanya meliputi ungkapan kesedihan, pengakuan atas kesalahan yang dilakukan, serta janji untuk mengubah hidup dan menghindari dosa. Katekismus Gereja Katolik mencatat bahwa: “Di antara tindakan-tindakan peniten, penyesalan menempati tempat pertama. Ya Allah, kasihanilah aku, dalam nama Yesus Kristus, Juruselamatku, yang telah menderita sengsara dan wafat bagiku. Deus meus, ex toto corde paenitet me omnium meorum peccatorum, eaque detestor, quia peccando, non solum poenas a te iuste statutas promeritus sum, sed praesertim quia offendi Te, summum bonum, ac dignum qui super omnia diligaris.
Be First to Comment