Bahkan termasuk juga para rasul, sehingga mereka meminta pada Yesus,”Tuhan ajarilah kami berdoa…” (Luk.11:1). Ia tidak hanya mengajarkan bagaimana cara berdoa tapi juga apa yang harus didoakan. Itu sebabnya saya ingin membagikan doa ini kepada siapa saja yang mencintai Kristus. Meditasi Yesus bukan soal teknik pernafasan atau konsentrasi, tapi lebih pada sikap batin kita.
Anda bisa mulai mempraktekkan Meditasi Yesus dengan mencari tempat yang nyaman dan bebas dari gangguan. Jika ada gambar/ikon Tuhan Yesus, atau salib, anda bisa memandangnya untuk membangun suasana doa. Untuk menghitung jumlah pengulangan doa, bisa menggunakan kalung rosario, komboskini Meditasi Yesus, atau jari-jari tangan. Berikutnya saya ingin menambahkan beberapa sikap mental yang perlu di dalam mempraktekkan Meditasi Yesus ini…
Meditasi Yesus, sama seperti doa batin lainnya, harus dijalani dengan sikap mental yang benar. Tanpa itu Meditasi Yesus akan terjatuh menjadi ritual kosong yang kehilangan sebagian besar kekuatannya. Berikut ini saya akan membagikan tiga sikap mental yang perlu diterapkan saat kita mempraktekkan Meditasi Yesus. Rasul Petrus menasehatkan kita, “…kuasailah dirimu dan jadilah tenang supaya kamu dapat berdoa” (1 Ptr.4:7).
Ini bisa dilakukan dengan mengatur irama nafas secara perlahan dan mulai membangun fokus pikiran pada suasana doa. Tuhan tidak menginginkan ada apapun yang dapat mengganggu-Nya saat Ia berdoa kepada Bapa. Hal seperti itu pasti terjadi dan kita harus tidak jemu-jemu mengusir gangguan-gangguan tersebut, lalu kembali fokus pada doa.
Dalam tradisi mistik Gereja Timur, ini dikenal dengan istilah niptic yang kurang lebih berarti ‘kesadaran/waspada/berjaga-jaga’. Para pertapa dan bapa-bapa Gereja Timur menyadari betul bahwa iblis tidak senang jika manusia bisa berdoa dengan baik. Iblis selalu berupaya mengganggu orang yang berdoa dengan berbagai macam hal untuk mengacaukan atau mengalihkan doanya. Gangguan ini dapat terjadi pada semua tingkatan, mulai dari awam hingga pertapa mistik. Buat saya, pilihan terbaik adalah memandang Tuhan Yesus yang menderita di kayu salib.
Gambar Tuhan Yesus yang tersalib itu seolah berbicara, “Sahabat-Ku..seperti inilah Aku telah mengasihimu…”
Setelah mengucapkan rumusan doa yang kedua, “Tuhan Yesus Kristus, aku mengasihi Engkau”, ada saat hening. Demikianlah tiga sikap mental yang perlu kita terapkan saat mempraktekkan Meditasi Yesus: hening, berjaga-jaga, dan mendengarkan.
Cara Bermeditasi Katolik
Bermeditasilah selama 20-30 menit dua kali sehari, setiap pagi dan petang. Ia memberi contoh kepada murid-muridnya bagaimana cara berdoa/bermeditasi, yaitu dengan pergi menyendiri ketempat yang sunyi. “”
(Matius 6:6)Saat bermeditasi kita diam dalam keheningan untuk dapat mendengarkan suaraNya. Selanjutnya, “” (Ayub 33:31;33)” (Mazmur 46:11) Berdiam dalam hening, posisi duduk dengan punggung tegak.
Disaat kita sedang sendiri dan merasa nyaman untuk melakukannya, misalnya saat menunggu yang cukup lama, atau saat sedang berolah raga, jogging atau jalan di pagi atau sore hari.Untuk anda pencinta alam dan pendaki gunung, dapat memanfaatkan waktu pendakian, dapat mengisi di saat-saat sendirian mendaki dengan mantra dan doa, bermeditasi sambil menikmati alam ciptaanNya.
Be First to Comment