1.doa resmi gereja katolik sering disebut….. 2.berelasasi dengan Tuhan secara sendiri memiliki sifat ….. 4.uluran kasih sayang bagi orang yang menderita dan tersingkir akan diterima secara nyata melalui…
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ibadat harian (bahasa Latin: liturgia horarum) atau ofisi (bahasa Latin: officium divinum) atau brevir[a] adalah serangkaian ibadat resmi guna “menandai waktu sehari-hari dan menguduskan hari dengan doa”. [6] Umat awam tidak diwajibkan untuk menunaikan ibadat harian secara berjemaah, tetapi dibenarkan mewajibkan diri sendiri dengan kaul pribadi untuk menunaikannya, baik bersama-sama dengan para imam, sesama umat awam, maupun seorang diri. Ibadat harian Gereja Katolik Roma dulunya termuat dalam Brevir Romawi (bahasa Latin: Breviarium Romanum).
Unsur-unsur sembahyang Kristen kala itu nyaris serupa dengan unsur-unsur sembahyang Yahudi, yakni mendaraskan atau melantunkan ayat-ayat Mazmur serta membaca Alkitab Perjanjian Lama, yang kemudian ditambahi dengan bacaan Injil, bacaan Kisah Para Rasul, bacaan surat-surat para Rasul, dan nyanyian puji-pujian (bahasa Latin: canticum).
[12] Waktu sembahyang kedelapan, yakni prima, baru ditambahkan pada abad ke-6 oleh Santo Benediktus. Kendati dipercaya sebagai hasil reka cipta Santo Benediktus, tatanan waktu sembahyang semacam ini sudah lama tersurat dalam karya-karya tulis Santo Yohanes Kasianus, yakni De Institutis Coenobiorum (Perihal Pranata-Pranata Kaum Berguyub) dan Collationes Patrum In Scetica Eremo (Muktamar-Muktamar Bapa-Bapa Gurun),[13] yang menjabarkan laku zuhud bapa-bapa gurun di Mesir.
Pascakonsili Vatikan II, Paus Paulus VI menerbitkan “ibadat harian” yang baru. Sesuai dengan keputusan konsili, sembahyang jam pertama (hora prima) dihapuskan,[14] sementara tata ibadat, pembagian ayat-ayat Mazmur, dan doa-doa dimutakhirkan.
Sebagaimana yang telah diatur sebelumnya dalam Buku Rubrik tahun 1960, perbedaan antara tiga ibadat utama (matin, laudes, vesper) dan tiga ibadat singkat (tersia, seksta, kompletorium) tetap dipertahankan.
Bagian pembukaan disusul oleh bait-bait madah, ayat-ayat Mazmur, dan bacaan Kitab Suci. Satu atau dua rangkaian panjang ayat-ayat Mazmur yang dipecah menjadi tiga bagian Pada malam Minggu dan malam menjelang pesta orang kudus, ibadat bacaan dapat diperpanjang menjadi ibadat tuguran dengan cara menambahkan tiga canticula Perjanjian Lama dan satu bacaan Injil
Dalam ibadat sore, bagian ini terdiri atas dua rangkai ayat-ayat Mazmur, salah satu di antaranya dibagi menjadi dua bagian, dan satu canticulum dari Perjanjian Baru. Dalam ibadat sore, bagian ini terdiri atas dua rangkai ayat-ayat Mazmur, salah satu di antaranya dibagi menjadi dua bagian, dan satu dari Perjanjian Baru. Ibadat Penutup (kompletorium) bersifat mempersiapkan jiwa untuk menempuh perjalanan menuju kehidupan kekal:
(ke dalam tangan-Mu, ya Tuhan) Kidung Simeon, Nunc dimittis , dari Injil Lukas, dirangkaikan dengan antifon salva nos (selamatkanlah kami)
Dalam rangka panggilan menuju kekudusan (Lumen Gentium 40-42), horarium merupakan bentuk liturgi resmi yang dianjurkan untuk dilakukan setiap umat Katolik. Banyak orang Katolik melakukannya dengan setia, karena itu dan doa-doanya dimuat dalam buku doa yang umum dipakai umat, misalnya Puji Syukur Bagian IV, dengan diberi penjelasan singkat.
Bagi para pengemban pelayanan penggembalaan umat, Ibadat Harian diyakini semakin mendekatkan mereka pada Kristus, sumber kekuatan: “Tanpa Aku kamu tidak bisa berbuat apa-apa” (Yoh 15:5). Bagi setiap orang Ibadat harian merupakan sumber kesalehan dan membekali doa pribadi (Sacrosanctum Concilium no 90).
Praktik doa umum setiap hari seperti ini diabil alih dari kebiasaan Yahudi. [17] Dalam Basilika di Roma, sejak akhir abad ke-5 telah dilaksanakan ibadah doa sebanyak tujuh kali sehari.
[17] Ibadah-badah doa tersebut diberi nama antara lain: Lauds, Prime, Terce, Sext, None, Vespers, dan Compline. [17] Di samping ibadah malam juga mulai dikembangkan apa yang disebut dengan Matutinae.
[17] Ibadah Officium Divinum mendapat bentuknya yang tetap oleh Benediktus dan ia menyebutnya sebagai karya Allah sendiri (opus Dei).
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Banyak devosi ini telah secara resmi diakui oleh Gereja sebagai sesuatu yang berharga bagi perkembangan iman namun tidak memiliki nilai penting untuk keselamatan.
1.doa resmi gereja katolik sering disebut…..2.berelasasi dengan Tuhan secara sendiri memiliki
1.doa resmi gereja katolik sering disebut….. 2.berelasasi dengan Tuhan secara sendiri memiliki sifat ….. 4.uluran kasih sayang bagi orang yang menderita dan tersingkir akan diterima secara nyata melalui…
Be First to Comment