Press "Enter" to skip to content

Doa Jalan Salib Secara Katolik

Jalan salib yang dilaksanakan setiap hari Jumat ini merujuk pada penggambaran masa-masa terakhir (atau Penderitaan) Yesus, dan devosi yang memperingati Penderitaan tersebut. Kecuali itu, kita berharap dapat makin sadar akan segala dosa yang sering kita lakukan, sebab dosa-dosa kitalah yang menyebabkan Tuhan Yesus menderita sengsara sampai wafat di kayu salib.

IBADAT JALAN SALIB

Ia rela menderita sengsara sampai wafat terdorong oleh cinta. Lewat sengsara dan wafat-Nya, Ia ingin membagikan apa yang masih ada pada-Nya, yakni hidup-Nya, nyawa-Nya, demi keselamatan kita. Marilah, sepanjang jalan salib ini, kita mohon agar Tuhan membangkitkan dalam diri kita yang telah dipersatukan dalam Ekaristi, juga mau diutus untuk berbagi. Allah Bapa yang maha pengasih dan penyayang, kami bersyukur kepada-Mu, karena pada hari ini Engkau mengumpulkan kami untuk napak tilas perjalanan Tuhan Yesus ke puncak Golgota.

Dan, lewat Jalan Salib ini pula, ajarlah kami agar kami yang telah dipersatukan dalam Ekaristi mau diutus untuk berbagi, semakin tulus berbagi kasih dengan sesama, khususnya yang kecil, lemah, dan menderita. Semua ini kami mohon dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

Akhirnya demi kepentingan pribadi, Pilatus menjatuhkan hukuman mati yang tidak adil. Ya Tuhan, untuk menyelamatkan kami, Engkau menerima hukuman mati dengan tenang. Karena cinta kepada-Mu kami pun ingin berbagi kepada sesama terutama yang kecil, lemah, miskin dan cacat; seperti Engkau yang telah rela berkorban untuk kami dalam Ekaristi Kudus.

Para serdadu mengayam sebuah mahkota duri dan meletakkannya di kepala Yesus.

Setelah diolok-olok, Yesus dibawa keluar, sebuah salib besar diletakkan di atas bahu-Nya. Apakah kita masih sanggup memanggul salib, bila datang kesulitan dan diejek orang?

Ya Tuhan, dengan rela Kau panggul salib-Mu yang berat karena kelemahan kami. Ya Tuhan, Engkau bersabda, “Hanya yang memikul salib dan mengikut Aku dapat menjadi murid-Ku.” Dengan rela Kau panggul salib yang berat karena kelemahan kami.

Maria berdiri di pinggir jalan salib, yang dilewati oleh Putranya.

Setia kepada orang yang kuat dan berkuasa, itu lebih mudah daripada setia kepada teman yang namanya jelek dan dimusuhi banyak orang.

Namun kesetiaan ini yang dibutuhkan seseorang untuk tetap bertahan pada cita-citanya. Apakah kita yang telah dipersatukan dalam Ekaristi mau diutus untuk berbagi?

Tuhan Yesus yang lembut hati, berilah kami semangat seperti Bunda Maria. Berilah kami hati yang terbuka untuk mengerti dan menerima keadaan orang lain seperti apa adanya. Tuhan sendiri tidak sanggup lagi memanggul salib-Nya lebih jauh. Algojo-algojo memaksa seorang petani yang baru pulang dari ladangnya untuk membantu Yesus memanggul salib-Nya. Tuhan bersabda, “setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya.” “Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu, demikian kamu memenuhi hukum Kristus”, kata Santo Paulus.

Sebagai tanda terima kasih-Nya Veronika mendapat gambar wajah Yesus. Karena lapar, sakit, jadi korban persaingan, fitnah dan sebagainya; apakah kita berani membantu ataukah kita takut diejek, dicemooh, diasingkan, karena mau melibatkan diri dan berbagi dalam permasalahan sosial? Ya Tuhan, semoga teladan Veronika membuat kami berani untuk membantu, dan tidak malu melawan ketidak pedulian dalam hidup bersama di masyarakat kami. Walau dibantu oleh Simon dari Kirene, namun karena beratnya beban dan sakitnya badan, Yesus jatuh kedua kalinya di bawah salib. Namun dengan tenaga yang tersisa, Yesus berusaha berdiri kembali untuk menyelesaikan tugas-Nya. Dengan enak kita jatuh kembali dalam kesalahan dan dosa yang sama.

Masih ada banyak soal untuk mewujudkan kesejahteraan antar kita. Ya Tuhan, karena kami membuat kesalahan dan dosa yang sama, maka Engkau jatuh lagi.

Berilah kami semangat untuk mulai merubah diri dan mengambil langkah yang perlu untuk menghindari terjadinya kesalahan yang merugikan Dikau dan sesama. Daripada menangis, sebaiknya mereka mengikut Yesus dalam jalan salib. Maka mereka ditegur oleh Yesus, “Janganlah menangisi Aku, tetapi tangisilah dirimu dan anak-anakmu.” Ya Tuhan Yesus, bebaskanlah kami dari rasa takut terhadap mereka yang menderita.

Janganlah kami menjadi kecil hati bila melihat orang lain menderita. Bantulah kami agar dalam keadaan apa pun kami mampu melupakan diri sendiri dan berbagi dengan orang lain yang sedang berkesusahan.

Karena berat penderitaan-Nya, Yesus jatuh tersungkur untuk ketiga kalinya. Demi cinta-Nya kepada Bapa dan manusia, Ia ingin menyelesaikan tugas-Nya. Ya Tuhan, Engkau jatuh lagi di bawah salib yang berat. Kami kagum karena hasrat-Mu untuk menyelesaikan jalan yang sia-sia ini. Serdadu-serdadu secara kasar sekali melancarkan penghinaan yang paling keji, menanggalkan pakaian Yesus di depan umum. Ya Tuhan, dalam hidupMu, Engkau telah menunjukkan kepada kami betapa tinggi bagi-Mu nilai badan manusia.

Tibalah saat yang paling ngeri : Para algojo mencampakkan Yesus ke tanah, menembusi tangan dan kaki-Nya dengan paku pada palang penghinaan, yaitu kayu salib.

Namun menjadi pengikut Yesus berarti ikut dipaku di salib. Menjadi murid-Mu berarti kami harus konsekwen dan terlibat dalam pelayanan berbagi kasih di tengah masyarakat. Sampai-sampai Ia merasa ditinggalkan oleh Bapa-Nya, sehingga Ia berteriak dengan suara nyaring : “Allah-Ku, ya Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Daku?” Namun Ia tetap taat kepada Bapa sampai wafat dengan berkata, “Ya Bapa, kedalam tangan-Mu Ku serahkan nyawa-Ku.”

Ketaatan Tuhan Yesus inilah yang mendatangkan penebusan dosa bagi manusia. Tolonglah agar kami dapat menghayati dan meneruskan nilai-nilai Injil ajaran-Mu dan tradisi Gereja Katolik, sehingga kami mau berkurban untuk melibatkan diri dalam permasalahan sosial terutama kemiskinan, kerusakkan lingkungan hidup serta ketidak pedulian dalam hidup bersama. Maka kini usaha yang terakhir untuk menghormati putranya adalah dengan memakamkan-Nya secara pantas. Sekali lagi Maria memeluk Putranya dan dalam hati ia berkata, “Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut kehendak-Mu”. Apakah kita yang telah dipersatukan dalam Ekaristi dan mau diutus untuk berbagi? Sikap cinta tanpa pamrih, setia dan percaya kepada Allah.

Bunda yang berduka cita, melalui Yesus Putra-Mu kami berseru : Karena Sabat akan mulai, maka Yesus diminyaki dan segera dimakamkan. “Kalau biji gandum tidak jatuh ke tanah dan mati, ia tinggal sendirian! Ya Tuhan, Engkau sendiri juga ingin merasakan kegelapan makam seperti umat manusia. Saudara-saudari, dalam jalan salib ini kita melihat berbagai contoh semangat berbagi dalam diri orang-orang yang terlibat dalam perjalanan Yesus menuju Golgota; Bunda Maria, Simon dari Kirene, Veronika, perempuan-perempuan Yerusalem, dan puncaknya adalah Tuhan Yesus sendiri. Marilah kita mohon kepada Tuhan, agar kita yang telah dipersatukan dalam Ekaristi, mau diutus untuk berbagi sehingga semangat berbagi semakin membara dalam diri kita dengan lebih ikhlas dan tulus membantu sesama yang membutuhkan.

Terlebih kami bersyukur karena Ia berkenan memberikan teladan unggul semangat berbagi di sepanjang jalan salib ini. Tumbuhkanlah dan teguhkanlah iman kami akan Yesus Kristus, sehingga kami dapat meneladan dia sebagai Gembala yang Baik, semakin murah hati dan dengan rendah hati giat melibatkan diri dalam berbagai permasalahan sosial di sekitar kami terutama kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup dan intoleransi.

Doa Jalan Salib | Perhentian 1

Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Mat 16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga.

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, Ya Maria, Perawan penuh rahmat, jadilah ibu dan pelindung kami, sehingga kami mencintai Yesus, Puteramu; semakin bersemangat mewartakan Kabar Baik; semakin bangga menjadi murid Yesus.

Madre Teresa de Calcuta y Juan Pablo II.. Blessed Saint John Paul II and children

DOA JALAN SALIB SINGKAT

PERHENTIAN III YESUS JATUH PERTAMA KALINYA : Ya Tuhan Yesus, karena jatuhMu yang pertama kalinya ini, jangan pernah biarkan aku jatuh dalam dosa berat. PERHENTIAN IV YESUS BERJUMPA DENGAN BUNDANYA : Ya Tuhan Yesus, semoga tak ada satu ikatan manusia manapun pernah menjauhkan aku dari mengikuti Jalan Salib. Ya Tuhan, semoga aku menderita segala sesuatu dengan sabar bagiMu.

Ya Tuhan, ajarilah aku juga mengampuni dan melupakan kesalahan-kesalahan orang lain.

PERHENTIAN XII YESUS WAFAT DI SALIB : Ya Tuhan Yesus, biarpun sedang mengalami sekarat maut, HatiMu yang kudus masih bergetar karena cinta kepada anak-anakMu yang berdosa. PERHENTIAN XIV YESUS DIMAKAMKAN : Ya Tuhan Yesus, bila aku menerima TubuhMu dalam hatiku ketika menyambut komuni, jadikanlah aku tempat yang cocok bagi TubuhMu yang suci.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.