Press "Enter" to skip to content

Doa Dan Kitab Suci Dalam Keluarga Katolik

Isi wahyu itu adalah Allah menyatakan diri dan rencana keselamatanNya kepada manusia”. Di samping itu kita percaya bahwa Kitab Suci adalah hasil karya Roh Kudus.

Bukankah Roh Kudus itu adalah daya ilahi yang memampukan kita untuk menyapa “Abba” / Bapa kepada Allah?

Selain itu, ada beberapa bentuk doa yang bisa dilakukan dalam keluarga Katolik, misalnya :

Ada hubungan pribadi antar dua insan, yang diungkapkan dan diterima/dimengerti oleh kedua belah pihak. Karena orang yang mempunyai hubungan pribadi dengan Tuhan selalu menampakkan mutu hubungan pribadi itu dalam taat kepada kehendak Allah, percaya kepadaNya dan kesediaan guna melaksanakan kehendak Allah itu.

Lalu doa permohonan resmi Gerejawi, biasanya didasarkan pada pengalaman Gereja di masa lampau. Karena itu doa-doa resmi Gereja biasanya terdiri dari sapaan, isi dan penutup. Pada bagian isi, biasanya Gereja kemukakan pengalaman dulu sepintas lalu, baharu menyusul permohonannya. Salah satu contohnya demikian: “Allah, Bapa yang kekal, Engkau telah berkenan memberi kami teladan hidup keluarga kudus (kenangan masa lampau). Bantulah rumah tangga kami untuk meniru kebajikan hidup mereka dalam ikatan cinta. Jelas bahwa pengalaman hidup entah keluarga ataupun pribadi sangat penting dalam kehidupan doa, juga

Tanpa mengimani karya Allah yang terjadi dalam keluarga, orang tidak tergerak untuk berdoa atau berpikir bahwa doa itu hanya buang-buang waktu saja. Dengan demikian doa bentuk ini hanya dapat terjadi jika ada kesadaran akan keadaan hidup. Syukur dan pujian kepada Allah Bapa, atas karya kebaikanNya yang ajaib; di antara karya-karya ajaib itu yang pertama dan terpenting adalah penebusan kita dalam Kristus, Tuhan kita; bagian doa ini namanya prefasi (Mariyanto, 2005: 77, 86-88).

Puji dan syukur itu sama sekali tidak menambah kemuliaan Tuhan (kemuliaan Tuhan itu tetap ada, tidak bertambah atau berkurang), tetapi kita umat kristiani harus melaksanakannya karena di dalamnya terletak keselamatan kita.

Kita dapat belajar dari doa resmi Gereja yang disebut prefasi itu. Tapi persoalannya adalah apakah ada karya ajaib yang Tuhan laksanakan dalam keluarga ? Dalam hal ini dapat dengan mudah dilaksanakan baik secara pribadi maupun bersama.

Doa Bersama dalam Keluarga Katolik

Keluarga juga merupakan sel yang begitu vital baik bagi masyarakat maupun Gereja sendiri. Keluarga Kristiani harus berjuang pada masa kini dan tetap diwarnai ciri perjuangan Yesus Kristus. Dengan demikian, Tuhan sendiri akan hadir di tengah-tengah keluarga untuk membawa keselamatan dan rahmat-Nya (Gilarso, 1996: 13).

Keluarga sangat berperan bagi kehidupan para remaja seperti yang ditegaskan dalam Gravissium Educationis sebagai berikut: “Keluarga secara keseluruhan hendaknya berdoa bersama dan memainkan peranan penting dalam kehidupan liturgis Gereja. Oleh karena itu, keluarga menjadi Gereja Mini tampak dalam dinamika hidup melalui doa bersama, Ekaristi, dan Sakramen sehingga peran orang tua sebagai pewarta Injil bagi anak-anaknya, dan orang tua sebagai saksi iman (GS, art.

Dasar pendidikan dalam keluarga adalah cinta kasih, dimana orang tua harus mencintai anak-anak tanpa syarat. parent) sebaiknya didampingi agar ia mampu mengemban tugas ganda (sebagai ayah maupun ibu) sehingga anak-anak itu dapat berkembang secara wajar.

Keluarga yang mempunyai satu anak atau lebih yang berkebutuhan khusus perlu didampingi agar tetap menerima dan mengasihinya, sehingga anak itu tetap memiliki harga diri karena merasa dihargai dan diterima di dalam keluargnya.

Begitu juga sebaliknya, anak-anak kepada kedua orangtuanya dan antar saudara dalam satu keluarga (Komisi Kateketik KAS, 2006: 7). Ciri pokok persekutuan tersebut adalah hidup bersama berdasarkan iman dan cinta kasih serta kesediaan untuk saling mengembangkan pribadi satu sama lain. Keluarga hendaknya menyadari tugas perutusan itu dimana semua anggota mewartakan, dan menerima pewartaan Injil.

Keluarga sebaiknya ikut mengambil bagian secara aktif dalam kegiatan pendalaman Kitab Suci. Keluarga Katolik menyediakan diri untuk melayani setiap orang sebagai pribadi dan anak Allah. Kesaksian iman itu dilakukan dengan berani menyuarakan kebenaran, bersikap kritis terhadap berbagai ketidakadilan dan tindak kekerasan yang merendahkan martabat manusia serta merugikan masyarakat umum. Sejak dini mereka perlu dibimbing secara bertahap, sesuai dengan tahap perkembangan kepribadiannya sehingga semakin menghayati dan mengembangkan kurnia iman

“Karena orang tua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-anak, maka terikat kewajiban amat berat untuk mendidik mereka. Orang tua hendaknya mengusahakan sumber pengetahuan iman dalam keluarga, seperti Kitab Suci. Cara-cara konkret memberikan pendidikan iman Katolik pada anak ditegaskan KWI (2011: 31-33) sebagai berikut: Melalui doa dalam keluarga, anak semakin diberi teladan konkret tentang berdoa karena pada awalnya mereka hanya meniru tetapi secara bertahap anak perlu didorong untuk mengungkapkan isi hati secara spontan dalam berdoa.

Anak-anak perlu diajak untuk terlibat dalam perayaan Ekaristi supaya mereka mengenal dan mencintai Tuhan.

Dengan membaca dan mendengarkan serta merenungkan Kitab Suci, hati mereka diarahkan kepada Allah yang hadir melalui sabda-Nya. Dalam pertemuan kelompok tersebut, anak-anak dibantu untuk memperkembangkan iman dan menghayati kebersamaan sebagai Gereja. Doa bersama dalam keluarga tidak mudah dipahami, bila orang berdoa terpisah-pisah, ataupun sendiri-sendiri sekalipun berkali-kali karena dalam doa bersama kita telah merasakan dan menghayati rahasia Allah di tengah-tengah keluarga.

Doa merupakan permohonan untuk diselamatkan, tanpa sikap ini orang akan merasa sukar berdoa. Kesempatan untuk berdoa bersama cukup banyak misalnya mendoakan anggota keluarga yang sedang sakit, merayakan ulang tahun, menghadapi peristiwa penting (ujian, melamar kerja, atau perjalanan jauh). Kehidupan sehari-hari dapat mendorong setiap anggota keluarga untuk mendoakan satu sama lain (Heuken, 1979: 18). Kebiasaan berdoa pada saat-saat tertentu, baik secara bersama maupun sendirian perlu dihidupkan kembali atau dipelihara.

Proses komunikasi Yesus menjadi Sang Teladan ditujukkan dengan melaksanakan doa sebanyak tiga kali setiap hari yaitu waktu fajar, siang dan malam (Kallor, 1993: 13). Kesempatan paling baik bagi seluruh anggota keluarga melaksanakan doa bersama adalah malam hari.

Kesempatan ini juga membantu para orang tua untuk menghaturkan kepada Tuhan kegembiraan maupun masalah-masalah yang sedang dihadapi. sebagian besar anggota keluarga mempunyai waktu, merasa lebih bersatu dan tidak terganggu.

Anak-anak diikutsertakan secara aktif dengan diberi kesempatan atau bergiliran untuk memimpin doa bersama, saling membagikan pengalaman (Heuken, 1979: 20).

Sebagian besar keluarga menanggapi berbagai kebutuhan serta situasi hidup dengan menghadap Tuhan dalam doa. Doa bersama dalam keluarga dapat menjadi kesempatan untuk menyelesaikan banyak persoalaan yang timbul dalam hidup keluarga, misalnya: jika pada siang hari ada dua anak berselisih dan bertengkar sehingga alangkah baiknya didamaikan saat doa malam. Dengan demikian akan lahir suatu ikatan kasih yang mesra di antara anak-anak, hal ini mutlak diperlukan dalam hidup mereka kemudian hari (Heuken, 1979: 21).

Kewajiban yang dilaksanakan oleh orang tua untuk membina anaknya merupakan tanggungjawab kepada Tuhan. Orang tua mempunyai tanggungjawab untuk memelihara dan mendidik anaknya sehingga dapat tumbuh menjadi manusia yang mengarahkan hidupnya kepada Tuhan.

Orang tua menjadi teladan bagi anak-anak dalam hidupnya sehingga mereka mempercayakan hidup pada kehendak Tuhan.

Tempat berdoa seperti itu akan memudahkan doa bersama bagi keluarga Katolik (KGK, art.

Membina Tradisi Doa Dalam Keluarga

Banyaknya orang yang terpanggil secara khusus untuk melayani umat baik sebagai imam, biarawan-biarawati maupun orang-orang yang membaktikan hidupnya dalam hidup Gereja menjamin kualitas hidup jemaat. Hal yang dinilai ‘hebat’ oleh saudara-saudari non katolik dalam diri ‘kaum berjubah’ itu adalah bahwa mereka ‘tidak doyan duit’, bekerja dengan semangat pelayanan tanpa mengharapkan upah atau gaji. Itu berarti bahwa hidup berkeluarga dan devosi, khususnya kepada Bunda Maria merupakan hal penting dalam kehidupan Gereja Katolik.

Disadari atau tidak DOA adalah unsur vital dalam hidup orang beriman.

Jadi doa itu hal yang harus dibuat setiap hari oleh orang beriman. Di luar ibadat resmi itu masih ada doa-doa dan devosi pribadi.

Ketika orang tidak dapat mengungkapkan dengan kata-kata sendiri ada banyak doa yang bisa didoakan dengan membaca doa-doa yang sudah disediakan oleh Gereja untuk berbagai kepentingan. Bisa juga mendoakan doa-doa dari Mazmur yang merupakan kekayaan doa Gereja sepanjang masa. Warisan doa-doa yang sangat indah dan mendalam kita miliki dalam Gereja kita, baik dari Perjanjian Lama (seperti doa-doa Mazmur) maupun dari Perjanjian Baru (seperti Doa Bapa Kami, Salam Maria, dll.). Bagi kebanyakan jemaat gereja kristen protestan, doa seakan telah menjadi makanan sehari-hari mereka. Masa Natal adalah kesempatan yang sangat baik untuk berkumpul sebagai keluarga dan itu adalah momentum yang sangat indah untuk mengadakan doa bersama, entah sebagai keluarga kecil atau keluarga besar ketika anak-anak dan cucu-cucu yang berada di rantau pulang mengunjungi kakek-nenek dan berkumpul dalam rangka merayakan Natal. Mari kita hidupkan kembali tradisi yang sangat indah dan mempersatukan, yakni doa dalam keluarga, berapapun anggota keluarga yang bisa berkumpul, tidak perlu menunggu semua harus bisa berkumpul.

7 Doa Keselamatan Katolik untuk Diajarkan pada Anak

Dalam kehidupan anak dan orangtua tentunya akan selalu ada tantangan setiap harinya. Saat berdoa, Mama dan keluarga masuk dalam hubungan yang hidup dengan Allah. Berkati pula orangtua, saudara, sahabat, dan semua orang yang ku kasihi dalam menjalankan aktivitas mereka. Doa yang kurang sempurna ini aku serahkan kepada-Mu Demi Kristus, Tuhan kami, Amin. Terima kasih karena Yesus yang Kau utus menjadi sahabat-sahabat bagi kami. Terima kasih juga atas Roh Kudus yang Kau utus untuk membimbingku.

Ya Bapa, utuslah Santo-Santa pelindungku, para malaikat pelindung, dan bunda Maria sendiri, supaya mendampingi aku sepanjang hari. Meminta bimbingan Tuhan serta berdoa agar diberikan kemudahan saat anak mengalami kesulitan Freepik/Sewcream Kali ini meminta agar anak dapat dibimbing dengan baik dan meminta kemudahan saat ia mengalami kesulitan, agar dapat menyelesaikannya dengan baik Allah Bapa Sang Pencipta manusia dan alam semesta ini, Aku mohon bimbingan-Mu dalam melaksanakan tugas hari ini Arahkan pikiran, perkataan, dan perbuatanku, agar dalam Engkau aku memulai dan menyelesaikannya.

Semoga rumah kami menjadi tempat yang dikelilingi iman, kedamaian, kemurnian, dan cinta. Meminta agar Tuhan dapat melindungi keluarga dan memberikan rasa sayang untuk saling memahami Freepik/Sewcream Doa kali ini meminta pada Tuhan Yesus agar melindungi keluarga dan berikan rasa sayang untuk saling memahami satu sama lain, serta dijauhkan dari kejahatan dan perselisihan dalam keluarga.

Melalui perantaraan Bunda Maria, Ibu-Mu dan Bapa Santo Yosef, pelindung Gereja sekaligus pengasuh-Mu, keluarga kami dapat menjadi hidup lebih kudus, saling menerima, dan secara bersama-sama membangun keluarga. Terima kasih Tuhan Yesus, atas segala anugerah dan kebaikan kasih-Mu bagi kami sekeluarga.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.