Bahkan, dalam beribadah sendiri ada aturan-aturan yang harus diikuti oleh setiap individu agar mendapatkan berkat dari Tuhan. Berikut ini contoh doa sebelum ibadat yang bisa diucapkan tatkala hendak beribadah.
TEKS LENGKAP Ibadat Sabda di Rumah bagi Umat Katolik pada Hari Minggu 31 Januari 2021
POS-KUPANG.COM – Karena kasus Covid-19 mengalami lonjakan signifikan selama bulan Januari 2021, maka berdasarkan imbauan Pemerintah, gereja Katolik di Kota Kupang, Provinsi NTT meniadakan misa di gereja pada hari Minggu atau hari raya. Umat diimbau untuk mengadakan ibadat keluarga di rumah masing-masing untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, baik melalui live streaming maupun ibadat sendiri di rumah. Maka, untuk memudahkan umat menjalankan ibadat sabda di rumah, berikut ini kami sajikan teks lengkap ibadat sabda untuk hari Minggu 31 Januari 2021. Teks ini diambil dari website https://www.katedralpangkalpinang.com/, yang disusun oleh RD.
Sudah banyak upaya dilakukan agar kita berpartisipasi untuk merayakan hari Tuhan, seperti mengukuti Misa live streaming, semuanya itu merupakan undangan agar kita tetap dalam persekutuan Gereja, communio.
possumus: Kita tidak bisa hidup tanpa persekutuan Hari Minggu. Kita juga dapat melaksanakan perayaan yang lebih aktif, untuk merayakan Hari Tuhan, dalam keluarga.
Maka bersama ini kami menawarkan suatu Perayaan Sabda Hari Minggu dan juga Hari Raya, yang digunakan bersama dalam keluarga, di “ecclesia Betapa indahnya menyambut Tuhan masuk ke rumahNya, di tengahtengah keluarga dan dalam kehidupan sehari-hari.
Perayaan dilaksanakan di ruangan yang layak, ada meja, yang di atasnya ada salib, lilin, Kitab Suci, dan bunga. Diharapkan semua anggota keluarga berperan aktif, dalam bergantian peran sebagai: pemandu, lektor, pemazmur, pimpin
Sebelumnya ada latihan biar ibadat berjalan dengan lancar. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita Sering mereka itu berani menentang arus, bukan untuk menonjolkan diri, tetapi agar masyarakat jangan sampai menyeleweng dari arah yang sebenarnya.
Orang yang demikian itu adalah Yesus dari Nazaret. Dan Yesus itulah nabi yang terbesar, sebab Ia berbicara dengan kewibawaan-Nya (Semua berdiri dan memberikan penghormatan kepada Kitab Suci dalam suasana hening….)
P: Sebab Engkau baik hati dan suka mengampuni, ya Tuhan, Engkau penuh kasih setia bagi semua orang yang berseru P: Tidak ada kuasa yang sama dengan Dikau, ya Tuhan, dan tidak ada karya yang setara dengan karya-karya-Mu. U: Seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada U. Dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P. Kami bersyukur kepada-Mu, kar’na kemuliaan-Mu yang besar. P. Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal. U. bersama dengan Roh Kudus dalam kemuliaan Allah Bapa. Allah yang maha pengasih, di jaman dulu Engkau jaman akhir ini Engkau berbicara kepada kami melalui yang hidup dan berkuasa, bersama Dikau dalam
“Seorang nabi sama seperti aku akan dibangkitkan dengan berkata: Aku tidak mau lagi mendengar suara
Tuhan, Allahku, dan tidak mau lagi melihat api yang kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik. menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan yang akan diucapkan oleh nabi itu demi nama-Ku, dari
seorang nabi yang berani mengucapkan demi nama-Ku demi allah lain, nabi seperti itu harus mati. “Anak-anak gadis memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, L. Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat terang besar, “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret?
siapa Engkau, yakni Yang Kudus dari Allah!” Tetapi Yesus
dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya!” Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala
pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati. duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa.
P Saudaraku yang terkasih, Allah sungguh baik kepada kita P: Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
U: Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau. U: Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
Bahkan Putra-Mu yang tunggal Kauserahkan untuk kami. U: Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
U: Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau. U: Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau. P: Setiap hari kami Kaulimpahi dengan karunia dan berkat, berbakti kepada-Mu dan melayani sesama lewat karya-karya
P: Karna semua kebaikan-Mu itu, ya Bapa, kami lambungkan kepada Allah Bapa kita, yang berkenan mengutus Kristus
kepada kita sebagai jalan, kebenaran dan hidup untuk dijiwai oleh semangat kenabian Yesus, serta mereka tabah
Allah Bapa menerangi para pendidik dan pembina kaum muda kebijaksanaan, sehingga mereka selalu terbuka dan
mereka juga semakin menyadari bahwa bukan uang atau terhadap Sabda-Nya yang Dia berikan melalui Kitab Suci P: Bapa Yang Mahabaik, di dalam Dikaulah kami merasa Ya Bapa di surga, Engkau mengutus Putra-Mu yang tunggal ke apa yang menjadi kehendak-Mu itu Ia telah menghimpun kami mohon, ya Bapa, sudilah Engkau menenuguhkan
mengobarkan semangat kesatuan sejati di tengah jemaat dan demikian setiap anggota jemaat tak perna lepas dari Sang Kepala, dan dari pada-Nya menerima daya pertumbuhan, lalu
Pengasih, Tuhan dan pengantara kami, yang bersatu dengan
dengan doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita: Yesus, yang mengurbankan Tubuh dan Darah-Nya di altar Tuhan dalam Ekaristi yang dirayakan pada hari ini Dengan kerinduan yang mendalam kita sambut Tubuh Kristus, bersatu dengan-Nya dalam Menyusul doa memohon perlindungan dari wabah virus corona Terpujilah Engkau Bapa Surgawi, Pencipta Alam Semesta Yang
makhluk hidup dan memberikan kami kuasa kepemilikan atas Dalam saat-saat yang mengkhawatirkan ini dengan wabah virus
Corona yang mengancam kesehatan dan keberadaan semua orang, kami dengan rendah hati dan penuh keyakinan memohon Bapa, jagalah keselamatan para petugas kesehatan, mereka yang dengan berani bertugas mengamankan negara kita dan dunia dari Jadilah kehendak-Mu, ya Bapa, ikatlah wabah ini dan singirkanlah menjadi kekuatan, ketangguhan dan ketabahan serta bantulah kami
Darah Yesus yang mulia, kuduskanlah dunia dari wabah ini. Allah yang mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu, karena P: Ibadat keluarga kita, di Hari Minggu ini, telah selesai. P: Kita diutus untuk mewartakan kasih dan damai Tuhan.
Patuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, selalu cuci tangan pakai sabun, dan jaga jarak.
Contoh : Ibadat Sabda (Katolik)
Seperti halnya para murid itu, disebut dengan utusan Yesus yang berarti hidup aktif berkarya memerangi kejahatan, mewartakan injil Tuhan, dan menciptakan perdamaian antar umat beragama.
Cara Membuat Doa Spontan yang Baik dan Benar
Yups…doa spontan sangat penting bagi pengembangan iman kristiani kita. Berikut ini saya sajikan tips membuat doa spontan yang baik. Misalnya; aku bersukur kepada-Mu atas segala pemberian-Mu kepadaku secara Cuma-Cuma, dll. Langkah IV: mencari sumber kitab suci yang sesuai dengan isi doa. Misalnya: saat kita ingin meminta sesuatu dari Tuhan kita bisa menggunakan kalimat ini: seperti yang Engkau firmankan dalam kitab suci, mintalah maka akan diberikan kepadamu atau Engkau telah berfirman, mintalah maka akan diberikan kepadamu. Penegasan bertujuan untuk mengakui bahwa semua doa kita demi memuliakan Tuhan Yesus.
aku bersukur kepada-Mu atas segala pemberian-Mu kepadaku secara Cuma-Cuma seperti yang Engkau firmankan dalam kitab suci, mintalah maka akan diberikan kepadamu
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Di negara-negara Baltik dan Skandinavia, ibadah ekaristi Gereja Lutheran juga disebut “Misa”. Istilah Misa berasal dari kata bahasa Latin kuno missa yang secara harfiah berarti pergi berpencar atau diutus. Perayaan Ekaristi dalam Gereja-Gereja Timur, termasuk Gereja-Gereja Timur yang berada dalam persekutuan penuh dengan Tahta Suci Roma menggunakan istilah lain, misalnya “Liturgi Ilahi”, “Qurbana Kudus”, dan “Badarak”. Denominasi Barat yang tidak berada dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik Roma, seperti Kekristenan Calvinis, biasanya lebih suka menggunakan istilah lain (umumnya: Kebaktian).
Dalam TPE Baru Doa Syukur Agung dan doa presidensial lain didoakan oleh Imam dan umat mengikutinya dalam batin (untuk menekankan kekhusyukan dan kesadaran akan Tuhan yang hadir di tengah-tengah mereka), seperti yang dilakukan oleh Gereja Katolik di tempat lain. Dapat juga menggunakan rumusan pujian kepada Yesus dan memohon belas kasih-Nya yang dipadukan dengan Tuhan Kasihanilah Kami.
Dapat juga menggunakan pemercikan air suci sebagai peringatan akan pembaptisan, terutama pada Masa Paskah. Umat yang sadar akan perlunya mengaku dosa berat, tetap tidak bisa mengandalkan absolusi ini untuk pengampunan dosanya.
Persiapan Persembahan Diawali dengan kolekte yang lazimnya hanya diadakan pada Hari Minggu. Kemudian selebran mengangkat piala berisi campuran air dan anggur sambil mengucapkan rumusan “Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahan-Mu kami menerima anggur yang kami siapkan ini.
Doa Syukur Agung Bagian awal Doa Syukur Agung diucapkan (atau dinyanyikan), umumnya dilakukan oleh selebran, namun ada beberapa bagian yang ditunjukkan untuk diucapkan oleh konselebran. Kisah Institusi mengutip ucapan Yesus pada Perjamuan Terakhir yaitu “Terimalah dan makanlah.
Kalimat “lakukanlah ini untuk mengenangkan Aku” -lah yang menjadi dasar terselenggaranya Perayaan Ekaristi Seusai anamnesis, doa syukur agung dilanjutkan doa dengan ujud khusus melalui perantaraan para santo dan santa bagi umat tertentu, bagi Paus dan uskup setempat
Kemudian mengucapkan “Damai Tuhan bersamamu” atau “Damai Tuhan besertamu” yang dijawab dengan “Dan bersama rohmu” atau “Dan sertamu juga” dan dapat diikuti dengan ungkapan, misalnya dengan memberikan salam damai, menjabat tangan orang-orang yang ada di sekitar, atau ungkapan lain yang sesuai Pemecahan Hosti Pemecahan Hosti diiringi seruan lagu Anak Domba Allah atau Agnus Dei. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuannya” dan umat menjawab “Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja maka saya akan sembuh”, kemudian Imam berkata “Tubuh dan Darah Kristus”, dan ditanggapi oleh umat dengan berkata “Amin”.
Ada bentuk berkat sederhana dengan selebran merentangkan tangan ke arah umat dan memberkati dengan tanda salib dengan seruan “Semoga Saudara sekalian diberkati oleh Allah yang mahakuasa: Bapa, Putra dan Roh Kudus” sementara umat membuat tanda salib dan menjawab “Amin” Kemudian Imam mengatakan “Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai”, lalu umat berkata “Syukur kepada Allah”.
Inilah perutusan Ekaristis yang berarti kesediaan untuk membagikan hidup kepada sesama.
Panduan Lengkap Tata Cara Ibadat Sabda Katolik Tanpa Imam
Seperti diketahui Perayaan Sabda atau Ibadat Sabda Katolik adalah salah satu bentuk kebaktian yang dipusatkan pada pewartaan dan penghayatan (beberapa) bacaan dari Kitab Suci. Dan, Panduan Ibadat Sabda Katolik disajikan POS-KUPANG.COM di bawah ini.
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ibadat harian (bahasa Latin: liturgia horarum) atau ofisi (bahasa Latin: officium divinum) atau brevir[a] adalah serangkaian ibadat resmi guna “menandai waktu sehari-hari dan menguduskan hari dengan doa”. [6] Umat awam tidak diwajibkan untuk menunaikan ibadat harian secara berjemaah, tetapi dibenarkan mewajibkan diri sendiri dengan kaul pribadi untuk menunaikannya, baik bersama-sama dengan para imam, sesama umat awam, maupun seorang diri. Ibadat harian Gereja Katolik Roma dulunya termuat dalam Brevir Romawi (bahasa Latin: Breviarium Romanum).
Unsur-unsur sembahyang Kristen kala itu nyaris serupa dengan unsur-unsur sembahyang Yahudi, yakni mendaraskan atau melantunkan ayat-ayat Mazmur serta membaca Alkitab Perjanjian Lama, yang kemudian ditambahi dengan bacaan Injil, bacaan Kisah Para Rasul, bacaan surat-surat para Rasul, dan nyanyian puji-pujian (bahasa Latin: canticum). [12] Waktu sembahyang kedelapan, yakni prima, baru ditambahkan pada abad ke-6 oleh Santo Benediktus. Kendati dipercaya sebagai hasil reka cipta Santo Benediktus, tatanan waktu sembahyang semacam ini sudah lama tersurat dalam karya-karya tulis Santo Yohanes Kasianus, yakni De Institutis Coenobiorum (Perihal Pranata-Pranata Kaum Berguyub) dan Collationes Patrum In Scetica Eremo (Muktamar-Muktamar Bapa-Bapa Gurun),[13] yang menjabarkan laku zuhud bapa-bapa gurun di Mesir.
Pascakonsili Vatikan II, Paus Paulus VI menerbitkan “ibadat harian” yang baru. Sesuai dengan keputusan konsili, sembahyang jam pertama (hora prima) dihapuskan,[14] sementara tata ibadat, pembagian ayat-ayat Mazmur, dan doa-doa dimutakhirkan.
Sebagaimana yang telah diatur sebelumnya dalam Buku Rubrik tahun 1960, perbedaan antara tiga ibadat utama (matin, laudes, vesper) dan tiga ibadat singkat (tersia, seksta, kompletorium) tetap dipertahankan.
Bagian pembukaan disusul oleh bait-bait madah, ayat-ayat Mazmur, dan bacaan Kitab Suci.
Satu atau dua rangkaian panjang ayat-ayat Mazmur yang dipecah menjadi tiga bagian Pada malam Minggu dan malam menjelang pesta orang kudus, ibadat bacaan dapat diperpanjang menjadi ibadat tuguran dengan cara menambahkan tiga canticula Perjanjian Lama dan satu bacaan Injil
Dalam ibadat sore, bagian ini terdiri atas dua rangkai ayat-ayat Mazmur, salah satu di antaranya dibagi menjadi dua bagian, dan satu canticulum dari Perjanjian Baru. Dalam ibadat sore, bagian ini terdiri atas dua rangkai ayat-ayat Mazmur, salah satu di antaranya dibagi menjadi dua bagian, dan satu dari Perjanjian Baru.
Ibadat Penutup (kompletorium) bersifat mempersiapkan jiwa untuk menempuh perjalanan menuju kehidupan kekal: (ke dalam tangan-Mu, ya Tuhan) Kidung Simeon, Nunc dimittis , dari Injil Lukas, dirangkaikan dengan antifon salva nos (selamatkanlah kami) Dalam rangka panggilan menuju kekudusan (Lumen Gentium 40-42), horarium merupakan bentuk liturgi resmi yang dianjurkan untuk dilakukan setiap umat Katolik. Banyak orang Katolik melakukannya dengan setia, karena itu dan doa-doanya dimuat dalam buku doa yang umum dipakai umat, misalnya Puji Syukur Bagian IV, dengan diberi penjelasan singkat. Bagi para pengemban pelayanan penggembalaan umat, Ibadat Harian diyakini semakin mendekatkan mereka pada Kristus, sumber kekuatan: “Tanpa Aku kamu tidak bisa berbuat apa-apa” (Yoh 15:5). Bagi setiap orang Ibadat harian merupakan sumber kesalehan dan membekali doa pribadi (Sacrosanctum Concilium no 90).
Praktik doa umum setiap hari seperti ini diabil alih dari kebiasaan Yahudi. [17] Dalam Basilika di Roma, sejak akhir abad ke-5 telah dilaksanakan ibadah doa sebanyak tujuh kali sehari.
[17] Ibadah-badah doa tersebut diberi nama antara lain: Lauds, Prime, Terce, Sext, None, Vespers, dan Compline. [17] Di samping ibadah malam juga mulai dikembangkan apa yang disebut dengan Matutinae.
[17] Ibadah Officium Divinum mendapat bentuknya yang tetap oleh Benediktus dan ia menyebutnya sebagai karya Allah sendiri (opus Dei).
Be First to Comment