Ajaran Roman Katolik mengenai subjek doa terkandung dalam Catechism, di mana memetik St. John of Damsyik, doa ditakrifkan sebagai “… peninggian fikiran dan hati seseorang kepada Tuhan atau meminta perkara yang baik daripada Tuhan”. Doa vokal ialah yang dibuat dengan menggunakan beberapa bentuk perkataan yang diluluskan, dibaca atau dibaca; seperti tanda salib, Liturgi Waktu (Pejabat Ilahi), Angelus, rahmat sebelum dan selepas makan, dsb. Umat Katolik digesa untuk berhati-hati daripada meremehkan kegunaan atau keperluan doa vokal.
Doa vokal yang biasa termasuk Doa Bapa Kami (Bapa Kami, Pater Noster), Salam Maria (Ave Maria, Salam Malaikat), Kemuliaan (Gloria Patri, Doxology Minor), dan Pengakuan Iman Rasuli (Symbolum Apostolorum).
John A. Hardon, SJ dalam Kamus Katolik Moden sebagai satu bentuk doa di mana sentimen yang diluahkan adalah milik sendiri dan bukan perasaan orang lain. [8] Ia adalah masa berdiam diri yang tertumpu kepada Tuhan dan hubungan seseorang dengan-Nya. Meditasi adalah satu bentuk doa reflektif yang melibatkan pemikiran, imaginasi, emosi, dan keinginan. Menurut St. Teresa, jiwa dalam peringkat ini adalah seperti tukang kebun, yang, dengan banyak kerja, menarik air dari kedalaman telaga untuk menyiram tanaman dan bunganya. Doa kontemplatif adalah perhatian senyap yang memandang Tuhan dengan merenung dan memuja sifat-sifat-Nya. St. Teresa menerangkan doa Kontemplatif [oración mental] sebagai “…tidak lain daripada perkongsian rapat antara rakan-rakan; ia bermakna mengambil masa dengan kerap untuk bersendirian dengan dia yang kita tahu mengasihi kita.” Renungan, seperti semua doa, adalah hadiah murni, dan tidak ada apa-apa yang dapat dicapai oleh seseorang. Unsur-unsur ini mungkin mudah diingati menggunakan akronim ACTS: Adoration, Contrition, Thanksgiving, Doa.
Syukur adalah bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah diberikan dan dilakukan. [5] Doa petisyen adalah intipatinya sebagai Perbuatan Iman di mana orang yang berdoa mesti percaya terlebih dahulu, tentang kewujudan Tuhan; dan kedua, bahawa Allah berkehendak dan mampu mengabulkan permohonan itu.
Katekismus menyatakan bahawa meminta ampun, ditambah dengan kerendahan hati yang percaya, harus menjadi gerakan pertama dari doa permohonan (lihat Penyesalan/Pertobatan di atas). (Yohanes 16:23) Melalui permohonan seseorang boleh meminta pertolongan Tuhan dalam setiap keperluan tidak kira betapa besar atau kecilnya.
Menurut Katekismus, Kristus dimuliakan oleh apa yang kita minta kepada Bapa dalam nama-Nya. Sebagai Tubuh Kristus, kita juga dipanggil untuk berdoa antara satu sama lain [25] dan digalakkan untuk meminta doa syafaat dari anggota Tubuh Kristus yang telah pergi mendahului kita [26] [27] dan berada di Syurga [28] [29] serta malaikat-malaikat suci.
Dari zaman awal sehingga hari ini, orang Kristian melihat Perjanjian Lama sebagai prefiguring Kristus. Sepanjang garis ini, sami dan biarawati purba di padang pasir Mesir mendengar suara Yesus dalam semua mazmur.
Tradisi ini telah berkembang dan berubah, tetapi ia masih berterusan, setia kepada amalan kuno. Sehingga akhir Zaman Pertengahan, tidak diketahui orang awam untuk menyertai nyanyian Pejabat Kecil Our Lady, yang merupakan versi singkat dari Liturgi Jam-jam yang menyediakan kitaran harian tetap dua puluh lima mazmur untuk menjadi. Contoh umum ibadat Katolik termasuk Rosario, Pengabdian kepada Hati Kudus Yesus, Wajah Suci Yesus, Hati Maria yang Tak Bernoda, dan penghormatan kepada pelbagai orang kudus, dsb. Saudari Lucia dos Santos berkata: “Perawan Yang Maha Suci di zaman terakhir ini di mana kita hidup telah memberikan kemujaraban baru kepada bacaan Rosario sehingga tidak ada masalah, tidak kira betapa sukarnya, sama ada sementara atau di atas semua rohani, dalam kehidupan peribadi setiap seorang daripada kita, keluarga kita…yang tidak dapat diselesaikan dengan Rosario.
Berdoa dengan benar secara Katolik – katolisitas.org
Oleh karena itu tidaklah dapat dipungkiri bahwa berdoa merupakan suatu bagian penting bagi orang beriman. Tanpa doa iman kita akan lemah tanpa daya, kering dan tidak berbobot, tapi dengan berdoa iman kita dikuatkan, diteguhkan, ditopang hingga kokoh kuat tak tergoyahkan. Intensi (permohonan) kita kepada Allah Bapa yakni rezeki setiap hari, kesehatan jiwa dan badan.
3) Menutup doa dengan memohon agar dikuatkan iman kita sehingga tidak jatuh dalam pencobaan.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.” Pola doa Bapa Kami juga memberikan contoh kepada kita untuk berdoa secara benar dan sungguh Katolik (di bawah artikel ini diberikan contoh yang benar). Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.” Kata Tuhan: “Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!
Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama,… (Kisah Para Rasul 1:14)
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.” (Lukas 18:13). Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Ia berkata kepada mereka: “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan” (Lukas22:40).
Teks dari “Catechism of the Catholic Church” (Katekismus Gereja Katolik) di bawah ini menambah pemahaman kita tentang berdoa. “In the New Covenant, prayer is the living relationship of the children of God with their Father who is good beyond measure, with his Son Jesus Christ and with the Holy Spirit. The grace of the Kingdom is “the union of the entire holy and royal Trinity….with the whole human spirit.” Thus, the life of prayer is the habit of being in the presence of the thrice-holy God and in communion with him. Persekutuan hidup ini memang selalu mungkin, karena melalui Pembaptisan kita sudah menjadi satu dengan Kristus (Bdk.
Agama Katolik Memiliki Cara berdoa Yang Baik Dan Benar, Berikut Tata Caranya
Agama Katolik Memiliki Cara berdoa Yang Baik Dan Benar, Berikut Tata Caranya – KGK 2559“ Berkah merupakan penaikan jiwa pada Tuhan, ataupun satu permohonan pada Tuhan untuk keadaan yang bagus”. Kehinaan batin merupakan dasar berkah, sebab“ kita tidak ketahui gimana sesungguhnya wajib berharap”( Rm 8: 26). Biar menemukan karunia berkah, kita wajib berlagak kecil batin: Di depan Allah, orang merupakan seseorang gelandangan. Agama Katolik Memiliki Cara berdoa Yang Baik Dan Benar, Berikut Tata Caranya
globalpulsemagazine – Seperti itu suatu uraian mengenai maksud berkah dari anutan Gereja Katolik. Oleh sebab itu bukanlah bisa dibantah kalau berharap ialah sesuatu bagian berarti untuk orang beragama.
Baca juga : Mengenal Sosok Ignatius Suharyo Penulis Buku Tata Perayaan Ekaristi “ For me, prayer is a surge of the heart; it is a sederhana look turned toward heaven, it is a cry of recognition and of love, embracing both trial and joy”( sesuatu gairah, sentakan dalam batin, suatu pandangan kembali buat ke depan mengarah tahta surgawi, suatu jeritan wawasan akalbudi serta cinta yang merangkul keduanya dalam sesuatu godaan serta bahagia( bdk.
Intensi( permohonan) kita pada Allah Bapa ialah keuntungan tiap hari, kesehatan jiwa serta tubuh.
3) Menutup berkah dengan berharap supaya dikuatkan kepercayaan kita alhasil tidak jatuh dalam pencobaan. Untuk Kristus Tuhan serta Pengantara kita.” Pola berkah Bapa Kita pula membagikan ilustrasi pada kita buat berharap dengan cara betul serta sangat Katolik( di dasar postingan ini diserahkan ilustrasi yang betul). Namun setelah itu beliau mengatakan dalam hatinya: Meski saya tidak khawatir hendak Allah serta tidak meluhurkan seseorang juga, tetapi sebab janda ini menyusahkan saya, oke saya membetulkan ia, biar janganlah lalu saja beliau tiba serta kesimpulannya melanda saya.” Tutur Tuhan:“ Camkanlah apa yang dibilang juri yang lalim itu!
Serta apakah ada Beliau mengulur- ulur durasi saat sebelum membantu mereka? Mereka seluruh bergelut dengan seia sekata dalam berkah bersama- sama,…( Cerita Para Rasul 1: 14) Namun bila anda berharap, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu serta berdoalah pada Bapamu yang terdapat di tempat tersembunyi. Lagipula dalam doamu itu janganlah kalian bertele- tele semacam kerutinan orang yang tidak memahami Allah.
Beliau mengatakan pada mereka:“ Berdoalah biar kalian janganlah jatuh ke dalam pencobaan”( Lukas22: 40). ( Katekismus Gereja Katolik) di dasar ini menaikkan uraian kita mengenai berharap. ” Jadi, kehidupan doa adalah kebiasaan berada di hadapan tuhan yang kudus dan dalam persekutuan dengan-Nya. Persekutuan hidup ini selalu dimungkinkan karena, melalui Baptisan, kita telah dipersatukan dengan Kristus.
KGK 2565, dalam Akad Terkini, berkah merupakan ikatan yang hidup kanak- kanak Allah dengan Bapanya yang tidak terbatas bagusnya, bersama Putera- Nya Yesus Kristus serta dengan Arwah Bersih. Mudah- mudahan kita mampu melaksanakan itu dengan membantu sesama yang berkekurangan. Tuhan Yesus Kristus, kita berlega hati atas penyertaanmu sejauh hari ini.
Berdoa dengan Baik dan Benar
Mengenal sikap-sikap berdoa sebagai ungkapan syukur kepada Allah 4.8. Mendaraskan doa dengan sikap-sikap yang baik dan benar Membiasakan diri berdoa dengan sikap yang baik dan benar
Jika pelajaran ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan atau lebih secara terpisah, maka pelaksanaannya diatur oleh guru. Maka dalam berdoa juga harus dengan sikap yang baik, sopan dan hormat. Tuhan Yesus sendiri mengajarkan kita cara berdoa yang baik (Lukas 11:1-8). Dalam berdoa kita hanya memikirkan Tuhan, maka tutuplah mata, tundukkan kepala dan lipatlah tangan di depan dada. Sikap berdoa juga dapat dilakukan dengan duduk bersila, berdiri dan berlutut.
Sikap berlutut dengan tangan terkatup di depan dada dan mata tertutup menunjukkan sikap hormat, merendahkan diri di hadapan Tuhan, dan menyembah tuhan.
Pelajaran agama katolik kali ini diisi dengan ibadat Sabda. Ibadat Sabda ini sebagai ungkapan syukur, pujian, dan penyerahan diri kepada Tuhan. Peserta didik sudah mengenal dirinya dan lingkungannya, Yesus Kristus, masyarakat serta Gerejanya.
Karena itu, mereka diajak untuk lebih mengenal dan mulai menyadari bahwa Tuhan mencintai manusia melalui berbagai cara. Ibadat Sabda ini dipersiapkan sungguh-sungguh agar peserta didik mengalami kehadiran Tuhan dan berkesan bagi mereka dengan melibatkan mereka dalam persiapan seperti: menata ruang ibadat, menyiapkan lilin, bunga, salib dan perlengkapan yang dibutuhkan. selama proses berlangsungnya ibadat Sabda, peserta didik dilibatkan dalam nyanyian, doa-doa dan bacaan kitab suci. Guru mengawali pertemuan dengan doa dan mengajak peserta didik untuk berdiri dengan sikap yang baik dan benar, misalnya: Berkatilah kami agar selalu dapat berdoa dengan hormat dan sopan. Guru menggali pengalaman hidup peserta didik tentang sikap doa dengan pertanyaan-pertanyaan berikut (lihat buku siswa hal. Sikap apa saja yang sering kamu lakukan ketika berdoa? Maka dalam berdoa juga harus dengan sikap yang baik, sopan dan hormat.
Dalam berdoa, kita hanya memikirkan Tuhan, maka tutuplah mata, tundukkan kepala dan lipatlah tangan di depan dada. Guru menceritakan ajaran Yesus tentang cara berdoa yang baik berdasarkan Injil lukas 11:1-8. Pada suatu hari, murid-murid Yesus berkata,”Tuhan ajarilah kami berdoa”. dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang.
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang ada di tempat tersembunyi itu akan membalasnya kepadamu. Lagi pula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah.
Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata, doanya akan dikabulkan. Guru mengajak peserta didik untuk mendalami isi atau pesan dari cerita Kitab Suci di atas dengan pertanyaan-pertanyaan berikut
Bagaimana sikap berdoa yang diajarkan Yesus kepada kita? Mengapa Yesus menasihati kita supaya saat berdoa jangan panjang-panjang?
Guru memberikan peneguhan berdasarkan jawaban peserta didik dan mengembangkannya
Yesus mengajarkan cara berdoa yang baik kepada Bapa di Surga. Yesus menghendaki apabila berdoa, masuklah ke dalam kamar, tutuplah pintu karena Allah Bapa akan membalas doa kita. Yesus juga tidak suka kalau kita berdoa dengan bertele-tele.
Allah adalah Bapa kita yang Mahabaik dan Mahatahu. Gambar 1: seorang anak laki-laki sedang berdoa dengan sikap berdiri, tangan terbuka dan wajah menengadah ke atas. Ada seorang anak katolik yang berasal dari Kalimantan. Ia masuk ke Gereja berdiri sejenak di hadapan tabernakel, menundukkan kepala dan memberi hormat kepada Tuhan Yesus. Ia berdiri dengan tangan terbuka dan kepala menengadah ke atas, lalu berdoa,”Bapa yang Mahabaik. Aku bersyukur karena Engkau selalu memelihara dan melindungiku.
Gambar 2: seorang anak laki-laki sedang berdoa dengan sikap duduk bersila dan tangan terkatup bersujud di atas dahi. Agustinus lalu mencari tempat duduk di lantai dengan kedua kakinya bersila dan tangan terkatup di dahi lalu berdoa: “ Bapa yang Mahakasih, aku datang kepada-Mu untuk bersyukur dan memuji nama-Mu.
Gambar 3: seorang anak perempuan sedang berdoa dengan sikap berlutut, tangan terkatup, dan mata tertutup (menggunakan pakaian adat sumatera)
Maria berdoa: “ Bapa yang Mahakuasa, aku bersujud dihadapan-Mu dan memberi hormat, karena Engkau begitu baik kepadaku meskipun aku sering berbuat salah. Peserta didik memperhatikan ketiga gambar di dalam bukunya masing-masing dan menjelaskan sikap-sikap berdoa dari gambar-gambar tersebut. Guru kemudian memberikan peneguhan berdasarkan gagasan dari pemikiran dasar
Sikap berdoa juga dapat dilakukan dengan duduk bersila, berdiri dan berlutut. Sikap berlutut dengan tangan terkatup di depan dada dan mata tertutup menunjukkan sikap hormat, merendahkan diri di hadapan Tuhan,dan menyembah Tuhan. Guru mempersilakan setiap peserta didik untuk menunjukan sikap-sikap berdoa yang baik dan benar.
Baik sekali apabila mereka dapat berdoa spontan sebagai rasa syukur kepada Tuhan. Guru bersama-sama dengan peserta didik menyiapkan ruang doa atau ruang khusus yang disiapkan untuk berdoa, dihiasi dan dilengkapi dengan salib, lilin, bunga dan sebagainya. Peserta didik diajak ke ruang doa yang telah dipersiapkan dan bersama-sama melakukan kegiatan ibadat Sabda.
Kau- cip- ta- kan a- lam ya Tu-han ba – gi hi- dup – ku Sungai nan jernih dan pohon yang rindang semua ja- di mi- lik- ku.
Cip-ta-an-Mu yang menga-gum-kan tan- da kan be-sar kar-ya-Mu Se-mu-a Engkau lim-pah-kan ba- gi yang men- cin- ta- i- Mu (syair dan lagu : Stephani Yudhanti.
Sekarang kita berkumpul untuk menghadap Tuhan, bersyukur kepada-nya, dan mohon perlindungan-Nya. Tuhan Yesus yang penuh cinta, kami datang menghadap-Mu.
Dengarkanlah doa-doa kami anak-anak-Mu yang kecil dan lemah ini. Pada waktu itu Yesus berada dalam perjalanan, menuju sebuah desa.
Setibanya di desa itu, datanglah sepuluh orang kusta. Sementara di dalam perjalanan, penyakit kusta mereka hilang.
Melihat bahwa dirinya sudah sembuh, salah seorang dari mereka kembali ke desa itu untuk mengucapkan terima kasih kepada Yesus. Yesus berkata kepadanya: “Bukankah ke sepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir?
Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?” lalu Ia berkata kepada orang asing itu: “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Kau- ber- bi- sik pa- da ku ku-de ngar Tuhan
Me- la- lu- i sab- da Mu ku-ta hu Tu-han. Pembaca : Tuhan Yesus, berkatilah kami semua yang ada di sini, agar kami saling mengasihi satu dengan yang lain, dan selalu rajin belajar.
Pembaca : Tuhan Yesus, masih banyak doa yang ingin kami sampaikan kepada-Mu. Bapa kami yang ada di Surga Dimuliakanlah nama-MU Datanglah kerajaan-Mu Jadilah kehendak-Mu
/ Ye-sus Kristus Tu-han-ku u-tus- lah a- ku / mewar-ta -kan ka- sih ba-gi se- sa- ma / de-mi hi- dup yang damai dan ba- ha- gi- a • Berdoa harus dengan sikap yang baik, sopan dan hormat.
• Tutuplah mata, tundukkan kepala dan lipatlah tangan di depan dada. • Yesus mengajarkan cara berdoa yang baik kepada Bapa di Surga. • Yesus menghendaki apabila berdoa, masuklah ke dalam kamar, tutuplah pintu karena Allah Bapa akan membalas doa kita. • Yesus juga tidak suka kalau kita berdoa dengan panjang-panjang (bertele-tele).
• Allah adalah Bapa kita yang Mahabaik dan Mahatahu. • Sikap berdoa juga dapat dilakukan dengan duduk bersila, berdiri, dan berlutut. • Sikap berlutut dengan tangan terkatup di depan dada, dan mata tertutup menunjukkan sikap hormat, merendahkan diri di hadapan Tuhan, dan menyembah Tuhan. Bagaimana sikap berdoa yang diajarkan Yesus kepada kita?
Mengapa Yesus menasihati kalau berdoa jangan panjang-panjang? Apa sikap yang sering kamu lakukan ketika berdoa? Buatlah doa kepada Bapa di Surga menurut kata-katamu sendiri! Membiasakan diri berdoa doa harian umat Katolik, yakni Tanda Salib, Bapa Kami, Salam Maria, dan Kemuliaan dengan sikap yang baik dan benar. Bersila : duduk dengan kaki berlipat dan bersilang Bersyukur : berterima kasih kepada orang lain Pendidikan Agama Katolik untuk SD kelas I. Yogyakarta: Kanisius.
Be First to Comment